Denmark Open 2024: Harapan Merah Putih Hancur, Siapa yang Masih Bertahan?
Gregoria Mariska mengalami cedera di tengah pertandingan saat melawan An Se-young di semifinal Denmark Open 2024. (Dok: PBSI)
12:45
20 Oktober 2024

Denmark Open 2024: Harapan Merah Putih Hancur, Siapa yang Masih Bertahan?

 

 - Puasa gelar masih dirasakan oleh para olimpian Indonesia. Terbaru, enam wakil Merah Putih yang beraksi di Olimpiade Paris 2024 lalu, kompak gagal menjadi yang terbaik di Denmark Open 2024.

Dari lima olimpian Indonesia yang ikut bertanding di Denmark Open 2024, pencapaian terbaik diraih oleh Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Gregoria Mariska Tunjung. Mereka melaju hingga babak semifinal.

Langkah Gregoria Mariska terhenti setelah tak mampu melanjutkan pertandingan pada gim kedua. Tunggal putri andalan Merah Putih itu kalah terhormat karena mengalami cedera saat kedudukan 20-22, 12-12 pada Sabtu (19/10) sore.

Sementara Fajar/Rian yang bertanding pada malam hari, juga gagal ke final usai dikandaskan oleh wakil tuan rumah. FajRi - akronim Fajar/Rian - menyerah di tangan wakil tuan rumah Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen. Mereka kalah lewat duel rubber 20-22, 21-18, 11-21 di Jyske Bank Arena, Odense.

Selain Fajar/Rian dan Gregoria, Indonesia sebenarnya punya satu wakil lain yang juga tersisih di semifinal. Dia adalah Putri Kusuma Wardani, yang kandas di tangan Wang Zhi Yi dari Tiongkok dengan dua gim langsung 20-22, 14-21.

Hasil yang dicapai FajRi dan Gregoria masih jauh lebih baik daripada tiga olimpian Paris 2024 Indonesia lainnya. Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie. Mereka malah langsung tersisih dari babak-babak awal.

Ginting tak mampu berbicara banyak karena langsung kandas dari Kenta Nishimoto dari Jepang pada babak pertama. Dia kalah melalui pertarungan rubber 12-21, 21-15, 20-22.

Sementara Jonatan, langkahnya terhenti pada babak kedua. Jojo - sapaan Jonatan - disingkirkan oleh wakil Tiongkok, Lu Guangzu, setelah memainkan pertarungan sengit 19-21, 21-8, 19-21. 

Adapun satu olimpian Paris 2024 Indonesia lainnya adalah Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari. Duet ganda campuran Merah Putih ini hanya mampu melaju sampai perempat final Denmark Open 2024.

Rinov/Pitha yang menunjukkan performa cukup baik, meski pada akhirnya menyerah di delapan besar setelah ditekuk unggulan kedua Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin. Mereka kalah 11-21, 21-17, 19-21 lewat duel berdurasi 57 menit.

Dengan demikian, para olimpian Paris 2024 Indonesia belum mendapatkan gelar sama sekali setelah Olimpiade Paris 2024. Bahkan, mereka sangat sulit  mencapai final.

Tercatat, hanya Jonatan Christie yang mampu melakukan itu, yakni dengan menembus final Arctic Open 2024 pekan lalu. Suami Shania Junianatha itu menjadi runner-up usai kalah dari Chou Tien Chen, dengan skor 18-21, 17-21.

Ini jelas bukan hasil yang bagus. Sebab, sudah ada sekitar enam turnamen BWF World Tour elite level Super 500 sampai Super 1000 yang dijalani sejak Olimpiade Paris 2024. Selain Arctic Open dan Denmark Open, para olimpian Paris Indonesia itu sudah mengikuti Japan Open (S750), Korea Open (S500), Hong Kong Open (S500), dan China Open (S1.000).

Beruntung, wajah Indonesia terselamatkan oleh para pemain pelapis yang tak lolos Olimpiade Paris 2024. Duet baru Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana misalnya yang berhasil juara Korea Open 2024. Serta Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevo Isfahani dan Putri Kusuma Wardani yang sukses naik podium podium kedua di Hong Kong Open 2024.

Torehan dan capaian ini bisa jadi alarm dan sinyal tanda bahaya bulu tangkis Indonesia. Apalagi, di Olimpiade Paris 2024, tak ada lagu Indonesia Raya  yang berkumandang dari cabor bulu tangkis karena hanya bisa menyumbang satu perunggu atas nama Gregoria Mariska Tunjung.

Editor: Edi Yulianto

Tag:  #denmark #open #2024 #harapan #merah #putih #hancur #siapa #yang #masih #bertahan

KOMENTAR