PSSI Pastikan Proses Ketat dalam Menentukan Pelatih Baru Timnas Indonesia
PSSI menegaskan akan lebih berhati-hati dalam menentukan pelatih baru Timnas Indonesia setelah evaluasi menyeluruh terhadap keputusan sebelumnya.
Federasi menyadari bahwa penunjukan pelatih harus dilakukan dengan proses yang matang agar arah pembinaan Timnas Indonesia benar-benar sesuai target jangka panjang.
Langkah ini diambil PSSI usai kegagalan Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026, meski sempat menunjukkan progres di fase awal kualifikasi.
Pengalaman tersebut menjadi pelajaran penting bagi federasi dalam menentukan sosok yang tepat di kursi pelatih kepala.
Evaluasi Usai Era Patrick Kluivert
Sebelum menunjuk Patrick Kluivert, PSSI lebih dulu mengakhiri kerja sama dengan Shin Tae-yong, pelatih yang membawa Timnas Indonesia melangkah hingga Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Keputusan itu kemudian diikuti penunjukan Kluivert untuk melanjutkan perjuangan Garuda.
Di bawah asuhan Patrick Kluivert, Timnas Indonesia memang mampu menembus Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, hasil tersebut tak berlanjut manis setelah kekalahan dari Arab Saudi dan Irak membuat langkah Garuda terhenti.
Kegagalan itu membuat PSSI melakukan refleksi mendalam terhadap proses rekrutmen pelatih yang telah dijalani.
Empat Kandidat Jalani Wawancara
Saat ini, PSSI tengah menyaring calon pelatih baru dengan metode yang lebih terbuka dan terstruktur.
Empat pelatih telah menjalani wawancara langsung dengan delegasi PSSI di Eropa.
Dari proses tersebut, dua kandidat terkuat mengerucut dan akan dibahas dalam rapat Komite Eksekutif.
Ketua BTN (Badan Tim Nasional) Sumardji dan Exco PSSI, Endri Erawan, dalam laga Piala Asia 2023 antara Indonesia vs Irak di Stadion Ahmad bin Ali, Al Rayyan, Qatar, 15 Januari 2024.
Anggota Exco PSSI, Endri Erawan, menegaskan bahwa pemilihan pelatih kali ini dilakukan secara serius dan berorientasi jangka panjang.
"Pesan dari Pak Ketua Umum PSSI Erick Thohir, target kami tidak main-main," ujar Endri Erawan, Selasa (16/12/2025).
"Kami ingin berusaha lolos ke Piala Dunia 2030. Oleh karena itu, kami harus mencari pelatih yang berkualitas," tambahnya.
Tak Ingin Ulangi Kesalahan
Endri Erawan menekankan bahwa seluruh kandidat memiliki rekam jejak yang baik.
Namun, kesiapan dan kecocokan dengan kebutuhan Timnas Indonesia menjadi faktor utama dalam penentuan akhir.
"Kami tidak ingin lagi membeli kucing dalam karung. Kami ingin pelatih terbaik yang benar-benar mencintai Indonesia," tegas Erawan.
"Kami tidak ingin kejadian buruk yang terjadi sebelumnya (Patrick Kluivert) terulang kembali."
Ia juga menilai proses seleksi kali ini jauh lebih terbuka, mengingatkan pada mekanisme pencarian pelatih yang dilakukan PSSI saat menunjuk Shin Tae-yong pada 2019.
Proses Lebih Terbuka dan Kolektif
Berbeda dengan penunjukan Patrick Kluivert yang hanya melibatkan wawancara langsung oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir, kali ini federasi menurunkan tim lengkap ke Inggris.
Delegasi tersebut terdiri dari Endri Erawan, Muhammad (anggota Exco PSSI), Alexander Zwiers (Direktur Teknik), dan Jordi Cruyff (Penasihat Teknik).
"Kami mengevaluasi kegagalan di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia," kata Endri Erawan.
"Kami perlu memahami teknis dalam mendatangkan pelatih yang baik. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk melakukan interview," pungkasnya.
Tag: #pssi #pastikan #proses #ketat #dalam #menentukan #pelatih #baru #timnas #indonesia