Iwan Setiawan Ingatkan Timnas Indonesia agar Tak Terus Bergantung pada Pemain Diaspora

- Pelatih nasional, Iwan Setiawan, menilai geliat sepak bola Indonesia saat ini sedang berada di titik paling bergairah dalam satu dekade terakhir.

Meski timnas Indonesia gagal melangkah ke Piala Dunia 2026, ia melihat ada peningkatan signifikan dalam kualitas tim dan daya tarik sepak bola di mata masyarakat.

“Peningkatan sekarang banyak merekrut pemain-pemain keturunan atau diaspora sehingga ada progres timnas kita dan sepak bola sekarang lebih bergairah,” ujar pelatih berlisensi AFC Pro itu kepada Kompas.com.

Menurutnya, efek positif itu tidak hanya terasa di lapangan, tapi juga dalam kehidupan sosial. Dukungan publik terhadap sepak bola nasional kini semakin masif.

“Masyarakat umum mengenal sepak bola, artis-artis memakai jersey timnas, acara TV, politikus juga sering pakai jersey."

"Pastinya kan merambah, sepak bola bisa dipastikan jadi idola. Itu dampaknya, artinya positif dong,” imbuhnya.

Namun, ia mengingatkan agar euforia ini tidak berhenti pada pemain diaspora semata.

Ia menilai PSSI perlu menjaga keseimbangan antara memanfaatkan potensi pemain keturunan dan membangun fondasi kuat lewat pembinaan usia muda.

“Nah sekarang, gairah sepak bola saat ini harus kita maintenance dengan menjaga prestasi Timnas Indonesia. Artinya, kita pertahankan apa yang menjadi peningkatan ini karena pemain diaspora,” kata Iwan Setiawan.

“Tapi dengan catatan cukup. Tidak mungkin kita akan dengan pemain diaspora terus-terusan, apalagi dengan kondisi ekonomi kita yang lagi hancur."

Iwan Setiawan juga menyebut upaya menjaring pemain diaspora Indonesia di luar negeri membutuhkan biaya besar yang tidak sebanding dengan kondisi ekonomi Tanah Air yang masih memiliki tingkat kemiskinan tinggi.

Sorot Pentingnya Pembinaan Usia Muda

Selain itu ia menilai pekerjaan rumah terbesar federasi saat ini adalah memperkuat pembinaan pemain usia muda.

Ia berharap pembinaan di level akar rumput dapat dilakukan dengan standar yang jelas agar pemain lokal bisa bersaing di level tertinggi.

ANTARA FOTO/FAUZAN Pemain-pemain Timnas U17 Indonesia mengikuti sesi latihan di Stadion Madya, Kompleks GBK, Senayan, Jakarta, Rabu (15/10/2025). Latihan tersebut sebagai persiapan untuk menghadapi Piala Dunia U17 yang berlangsung di Qatar pada 3-27 November 2025. ANTARA FOTO/Fauzan/tom.

“Sudah saatnya hari ini kita fokus pada pengembangan level bawah, grassroot. Standardisasinya apa, dalam bekerja di level bawah harus jelas. Minimal, pemain usia muda bisa mendekati standar pemain timnas saat ini,” ujar pelatih yang saat ini melatih klub Liga 3, Persibo Bojonegoro.

“Paling tidak, saat usia 18 tahun mereka sudah berada di level seperti pemain-pemain di era Eredivisie, karena banyak pemain kita saat ini datang dari sana,” imbuhnya.

Karena itu, ia menekankan pentingnya menjaga semangat yang sudah terbangun. Iwan Setiawan mendukung keberadaan pemain diaspora sebagai bagian dari upaya mempertahankan gairah sepak bola Indonesia, tetapi harus diimbangi dengan pembinaan jangka panjang.

“Untuk mempertahankan gairah dan semangat sepak bola kita, itu yang harus kita fokuskan sekarang. Selain mempertahankan pemain diaspora, saya setuju banget saat ini pemain diaspora dipertahankan untuk maintenance sepak bola kita,” pungkas Iwan Setiawan.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir memastikan pihaknya masih dalam tahap konsolidasi sebelum menentukan pelatih baru Timnas Indonesia.

Ia menegaskan PSSI ingin memilih sosok yang tepat agar arah pembangunan tim nasional tetap berkelanjutan dan selaras dengan program jangka panjang federasi.

Tag:  #iwan #setiawan #ingatkan #timnas #indonesia #agar #terus #bergantung #pada #pemain #diaspora