Bos Katering PON Aceh-Sumut Bantah Sajikan Menu Tak Layak untuk Atlet dan Kontingen
Panitia cabor catur PON XXI komplain dan tidak terima menu makanan yang diberi hanya dengan lauk sepotong tempe dan sayur kering. Ancam mogok makan. (KOMPAS.com/Hendri Setiawan) 
07:50
20 September 2024

Bos Katering PON Aceh-Sumut Bantah Sajikan Menu Tak Layak untuk Atlet dan Kontingen

Makanan yang disajikan untuk para atlet dan kontingen di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI-2024 Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) menjadi sorotan lantaran dianggap tak layak dengan anggaran yang ada.

Dari hasil penelusuran di laman LPSE terkait E-purchasing, anggaran untuk konsumsi atlet, pelatih, dan ofisial pada PON Aceh-Sumut 2024 mencapai Rp42,5 miliar.

Rinciannya konsumsi makan besar untuk atlet dihargai Rp50 ribu per porsi, sedangkan snack mencapai Rp18 ribu per porsi.

Dalam hal ini, vendor yang memenangkan tender untuk penyediaan konsumsi yakni sebuah perusahaan katering bernama PT Aktifitas Atmosfir yang beralamat di Jalan Lebak Bulus I, Cilandak, Jakarta Selatan.

Belakangan, banyak video soal makanan untuk para aktif yang dianggap tidak layak.

Salah satunya diunggah oleh akun Instagram @ratu.nyinyir.officiall.

Dalam unggahan video viral itu tampak sosok diduga atlet mengeluh soal makanannya. 

Para atlet kecewa melihat menu makanannya kering bak tak bergizi di ajang sekelas Pekan Olahraga Nasional.

"Inilah makanan sehari-hari PON Aceh ini, atlet disuruh makan kering enggak berkuah gini, aduh, aduh, aduh, aduh," kata pria yang  memvideokan tersebut.

Dalam video itu terlihat lauk yang disediakan meliputi nasi putih, ayam sambal, ayam kecap, telur sambal, kerupuk, tempe, sayur kacang panjang dan wortel kering, tumis sosis, pisang, jeruk, hingga air mineral saja.

Dari unggahan tersebut, netizen menyebut lauk tersebut tidak layak dengan harga yang tertera.

Bahkan, lauk itu disebut lebih rendah daripada nasi padang dengan harga Rp10 ribu.

General Manager PT Aktifitas Atmosfir, Chepta Hermana pun angkat bicara atas lauk yang menjadi perbincangan tersebut.

Dia membantah pihaknya memberikan makanan yang tidak layak dan tidak sesuai dengan harga yang sudah dicantumkan. 

Chepta kemudian merinci bahwa dalam satu makanan yang disediakan perusahaannya itu berisikan dua macam lauk utama, satu macam lauk pendamping, satu macam sayuran bertumis, buah dan dessert, kerupuk, dan air mineral 600 ml.

Dari foto yang diberikan oleh Chepta kepada Tribunnews.com  memang terlihat lauk makanan yang tergolong cukup layak dengan berisi ayam, ikan, daging dan segala macamnya.

"Jadi menu itu kan dirotasi ya setiap harinya, intinya kami itu tidak keluar dari spesifikasi ya, kan ada ayam, ada telur, ada daging, ada ikan seperti itu," kata Chepta kepada Tribunnews, Rabu (18/9).

Chepta menduga sejumlah video yang viral itu terjadi di Medan, Sumatera Utara, bukan di Aceh yang menjadi tempat pihaknya menjadi vendor konsumsi tersebut.

 Ia pun berkilah vendor konsumsi untuk di Medan bukanlah PT Aktifitas Atmosfir, melainkan
perusahaan yang lain.

"Bukan pak, jadi kadang-kadang ada orang yang mengartikan kalau kita PT Atmo (Aktifitas Atmosfir) itu (vendor konsumsi untuk) Aceh-Medan, padahal enggak, kita hanya yang di Aceh," tuturnya.

Meski begitu, Chepta memilih untuk tidak memberi informasi terkait perusahaan yang menjadi vendor untuk konsumsi para atlet dan kontingennya di Sumut.

"Untuk menu atlet dan SDM pendukung sama komposisi menunya. Harganya juga sama," ungkapnya.
(Tribun Network/abd/dod).

 

 

Editor: Hasanudin Aco

Tag:  #katering #aceh #sumut #bantah #sajikan #menu #layak #untuk #atlet #kontingen

KOMENTAR