Profil Brisbane Roar, Klub Baru Rafael Struick yang Kental Unsur Belanda dan Dimiliki Orang Indonesia
Logo Brisbane Roar, klub baru striker Timnas Indonesia, Rafael Struick. [Dok. Brisbane Roar]
18:24
16 September 2024

Profil Brisbane Roar, Klub Baru Rafael Struick yang Kental Unsur Belanda dan Dimiliki Orang Indonesia

Brisbane Roar, klub sepak bola papan atas dari Australia yang kini menjadi rumah baru bagi Rafael Struick, memiliki sejarah panjang dan prestasi yang membanggakan.

Klub ini tak hanya dikenal sebagai salah satu tim terkuat di Liga Australia, tetapi juga sebagai bagian dari kepemilikan konglomerat Indonesia, Bakrie Group.

Awal Berdirinya Brisbane Roar

Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick gabung klub Australia, Brisbane Roar. [Dok. Brisbane Roar]Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick gabung klub Australia, Brisbane Roar. [Dok. Brisbane Roar]

Menyitat brisbaneroar.weebly, Senin (16/9/2024), Brisbane Roar didirikan pada tahun 1957 oleh komunitas imigran Belanda di kawasan Richlands, Brisbane.

Baca Juga: Melihat Gerak-gerik Shin Tae-yong: Timnas Indonesia Memang Darurat Striker

Awalnya bernama Hollandia Inala Soccer Club, klub ini mengalami beberapa kali pergantian nama hingga akhirnya pada 2 Maret 2005, resmi menjadi Brisbane Roar FC.

Sejak itu, mereka berkembang menjadi salah satu klub terkuat di Hyundai A-League, kompetisi tertinggi sepak bola Australia.

Prestasi Gemilang di Liga Australia

Sebagai salah satu klub elite di Liga Australia, Brisbane Roar telah memenangkan tiga gelar A-League Men Championship pada 2011, 2012 dan 2014.

Mereka juga meraih gelar A-League Men Premiership pada 2010-2011, 2013-2024.

Baca Juga: Perbandingan Harga Pasar Rafael Struick vs Iggy Houben, Calon Penyerang Keturunan Timnas Malaysia

Gelar-gelar lain yang mereka raih adalah NSL Cup 1981, Brisbane Premier League pada 1987, 1990, 1991, 1996, 2002, 2003, 2004. Serta Brisbane Premier League Finals pada 1987, 1991, 1996, 2002, 2003 dan 2004.

Keberhasilan mereka bukan hanya soal trofi, tetapi juga rekor luar biasa yang mereka catatkan.

Brisbane Roar memegang rekor tak terkalahkan terlama di Liga Australia, dengan 36 pertandingan tanpa kekalahan dari September 2010 hingga November 2011.

Rekor ini bahkan menjadi salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah olahraga Australia.

Pada tahun 2011, mereka menciptakan salah satu comeback paling legendaris dalam sejarah olahraga Australia.

Setelah tertinggal 2-0 melawan Central Coast Mariners di final A-League, Brisbane Roar berhasil menyamakan kedudukan dan akhirnya menang melalui adu penalti dengan skor 4-2, merebut gelar juara.

Shin Tae-Yong dan Brisbane Roar

Pelatih Timnas Indonesia saat ini, Shin Tae-Yong, memiliki hubungan khusus dengan Brisbane Roar. Setelah berkarier selama 12 tahun di Seongnam FC, Shin memutuskan untuk bergabung dengan Brisbane Roar pada tahun 2005.

Di sinilah ia mengakhiri karier bermainnya dan pensiun sebagai pemain profesional. Keterkaitan ini menjadikan Brisbane Roar sebagai klub yang memiliki sejarah dengan sepak bola Asia, termasuk Indonesia.

Kental Kultur Belanda

Fakta bahwa Brisbane Roar didirikan oleh para imigran dari Belanda membuat tim ini begitu kental dengan kultur Negeri Kincir Angin.

Selain logo mereka yang menggunakan hewan Singa dengan corak dominan berwarna oranye, jersey Brisbane Roar juga merepresentasikan kultur Belanda itu sendiri.

Mereka diketahui memiliki jersey kandang dengan warna dasar oranye, selayaknya Timnas Belanda.

Kepemilikan Bakrie Group

Pada Oktober 2011, Brisbane Roar resmi diakuisisi oleh konglomerat asal Indonesia, Bakrie Group, melalui divisi olahraga mereka, Pelita Jaya Cronus.

Dengan akuisisi ini, Bakrie Group menjadi pemegang saham mayoritas pertama dalam sejarah Hyundai A-League yang berasal dari luar negeri. Pada Februari 2012, Bakrie Group memperluas kepemilikannya hingga 100%, menjadikan mereka pemilik penuh klub.

Kepemilikan ini tidak hanya meningkatkan profil Brisbane Roar di Asia, tetapi juga menjadi bagian dari globalisasi sepak bola Australia. Dengan dukungan finansial dari Bakrie Group, Brisbane Roar terus menjadi salah satu tim yang bersaing di level tertinggi.

Markas dan Fasilitas

Brisbane Roar memainkan pertandingan kandangnya di Suncorp Stadium, sebuah stadion berkapasitas 52.500 penonton yang terkenal dengan desainnya yang memberikan pengalaman luar biasa bagi para penggemar.

Selain itu, tim juga menjalani latihan di Ballymore Stadium, Herston, yang juga menjadi markas administratif klub.

Editor: Arief Apriadi

Tag:  #profil #brisbane #roar #klub #baru #rafael #struick #yang #kental #unsur #belanda #dimiliki #orang #indonesia

KOMENTAR