10 Fenomena Astronomi 2025, Ada Okultasi Bintang, Gerhana Bulan, hingga Hujan Meteor
Ilustrasi hujan meteor perseid. 
09:52
16 Desember 2024

10 Fenomena Astronomi 2025, Ada Okultasi Bintang, Gerhana Bulan, hingga Hujan Meteor

Berikut ini daftar fenomena astronomi yang akan terjadi pada 2025.

Ada beberapa fenomena astronomi 2025 di antaranya parade planet, gerhana bulan total, hujan meteor, dan okultasi planet/bintang terang, menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Parade planet di tahun 2025 merupakan fenomena ketika lima planet terdekat dari Bumi dapat diamati secara bersamaan dalam satu malam, yaitu planet Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Namun hanya empat planet yang dapat dilihat dengan mata telanjang, yaitu Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus," ungkap Gerhana Puananadra Putri, Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN.

Selain itu, ada hujan meteor yang terjadi pada waktu yang kurang lebih sama.

Hujan meteor yang terjadi pada 2025 di antaranya hujan meteor quandrantids, lyrids, eta-aquarids, perseids, dan lainnya.

Peneliti BRIN itu mengatakan akan terjadi fenomena okultasi, yaitu peristiwa ketika satu objek langit menutupi objek lain.

"Di Indonesia, akan terjadi Okultasi Bintang Beta Taurii pada 11 Oktober 2025," jelasnya.

Fenomena astronomi lainnya yang dapat diamati dari Indonesia adalah gerhana Bulan total.

"Indonesia juga akan menyaksikan satu gerhana bulan total pada 7 September 2025. Peristiwa ini dimulai pukul 22.28 WIB hingga 8 September pukul 03.55 WIB," katanya, dikutip dari BRIN.

Fenomena Astronomi 2025:

  1. Okultasi Bintang Beta Taurii

    Okultasi Bintang Beta Taurii adalah fenomena astronomi ketika bintang Beta Tauri tertutup oleh bulan. Fenomena ini dapat diamati dari Indonesia pada 11 Oktober 2025. Bintang Beta Tauri adalah bintang raksasa B7 yang terletak di perbatasan antara rasi bintang Taurus dan Auriga. 

  2. Gerhana Bulan Total

    Gerhana Bulan total adalah fenomena astronomis yang terjadi ketika seluruh permukaan Bulan masuk ke dalam bayangan umbra Bumi. Gerhana Bulan total terjadi ketika bayangan umbra adalah bayangan Bumi yang lebih kecil dan lebih tebal. Fenomena ini terjadi ketika posisi Bulan, Matahari, dan Bumi berada dalam satu garis lurus.

  3. Hujan Meteor Quadrantid

    Hujan Meteor Quadrantid adalah fenomena astronomi tahunan yang terjadi ketika sejumlah meteor terlihat bersinar di langit malam. Fenomena ini terjadi karena adanya serpihan benda luar angkasa yang disebut meteoroid yang memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi. Hujan Meteor Quadrantid dapat terlihat sekitar akhir Desember hingga tengah Januari tahun 2025.

  4. Hujan Meteor Lyrids

    Hujan Meteor Lyrids adalah fenomena astronomi yang terjadi setiap tahunnya pada bulan April. Fenomena ini merupakan salah satu hujan meteor tertua yang diketahui. Hujan meteor Lyrids dapat terlihat pada pertengahan bulan April tahun 2025.

  5. Hujan Meteor Eta Aquariids

    Hujan Meteor Eta Aquarids adalah fenomena langit yang terjadi ketika Bumi melintasi sisa debu komet Halley dan benda-benda luar angkasa lainnya. Fenomena ini paling baik dilihat dari belahan Bumi selatan atau dekat garis khatulistiwa.  Hujan meteor Eta Aquariids dapat terlihat pada pertengahan April hingga Mei tahun 2025.

  6. Hujan Meteor Perseids

    Hujan meteor Perseids adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika Bumi melintasi orbit komet Swift-Tuttle dan melewati puing-puing yang ditinggalkan komet tersebut.  Hujan meteor ini dapat dilihat dengan mata telanjang jika cuaca cerah dan hangat. Hujan meteor Perseids terjadi pada pertengahan Juli hingga akhir Agustus tahun 2025.

  7. Hujan Meteor Draconids

    Hujan meteor Draconids dapat terlihat pada bulan Oktober tahun 2025. Hujan meteor Draconid adalah fenomena astronomis yang terjadi ketika Bumi melintasi sisa-sisa debu yang ditinggalkan oleh komet 21P/Giacobini-Zinner.  Fenomena ini dinamakan Draconid karena titik radiasinya berada di rasi bintang Draco.

  8. Hujan Meteor Orionids

    Hujan meteor Orionids dapat terlihat pada bulan Oktober tahun 2025. Fenomena hujan meteor Orionids terjadi ketika Bumi melewati lintasan komet Halley. Hujan meteor ini berasal dari debu dan partikel kecil yang ditinggalkan oleh komet Halley.

  9. Hujan Meteor Leonids

    Hujan Meteor Leonid adalah fenomena astronomi yang terjadi setiap tahun ketika Bumi melewati puing-puing komet 55P/Tempel-Tuttle. Hujan meteor ini terjadi setiap tahun dan merupakan salah satu hujan meteor tertua. Fenomena hujan meteor Leonids dapat terlihat pada bulan November tahun 2025.

  10. Hujan Meteor Geminid

    Fenomena hujan meteor merupakan fenomena yang terjadi beberapa kali setiap tahunnya. Hujan meteor Geminid terjadi ketika Bumi melewati jalur debu yang ditinggalkan oleh asteroid 3200 Phaethon. Hujan meteor Geminid dapat terlihat pada bulan Desember tahun 2025.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #fenomena #astronomi #2025 #okultasi #bintang #gerhana #bulan #hingga #hujan #meteor

KOMENTAR