Mengenal Santa Faustina: Mendapatkan Penglihatan Hebat untuk Menciptakan Lukisan Kerahiman Ilahi
Lukisan potret Santa Faustina (Dok. Catholic Journeys)
11:33
27 April 2025

Mengenal Santa Faustina: Mendapatkan Penglihatan Hebat untuk Menciptakan Lukisan Kerahiman Ilahi

- Banyak orang beragama mengalami mujizat atau mendapatkan penglihatan akan kemegahan Tuhan mereka. Salah satunya adalah Santa Maria Faustina Kowalska, pelindung kerahiman dan belas kasihan. 

Dilansir dari Catholic, Santa Maria Faustina Kowalska dari Sakramen Mahakudus lahir dengan nama Helena Kowalska di Glogowiec, Polandia, pada 25 Agustus 1905. 

Dia adalah anak ketiga dari sepuluh bersaudara sebuah keluarga miskin namun sangat taat kepada Tuhan. 

Faustina menjadi seorang yang memiliki peran besar dalam gereja Katolik karena ia melihat penampakan Yesus Kristus. Penglihatan ini kemudian mengilhami devosi umat Katolik terhadap Kerahiman Ilahi. 

Dilansir dari Vatican News, orang tuanya, Marianna dan Stanislao Kowalski, adalah orang biasa sederhana namun sangat taat terhadap ajaran gereja. Mereka juga membaptiskan anaknya yang kemudian mendapatkan nama baptis Helena. 

Dikabarkan Helena telah mendapatkan panggilan untuk menjalani kehidupan yang religius, atau bergabung dengan gereja sejak umur tujuh tahun. Namun, Helena tidak dapat bergabung ke biara tanpa izin dari orang tuanya. 

Helena hanya bersekolah selama tiga tahun atau tidak menyelesaikan sekolahnya pada umur 16 tahun, dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di beberapa rumah orang kaya untuk menghidupi keluarganya. 

Pada tahun 1924, ia mendapatkan penglihatan secara tiba-tiba dimana ia melihat penderitaan Yesus yang berkata kepadanya, "Berapa lama lagi Aku harus menanggungmu? Selama kau menipu-Ku?" 

Dalam penglihatan itu, Yesus memerintahkan Helena untuk pergi ke Warsawa dan bergabung dengan biara di sana. 

Helena langsung pergi ke Warsawa dengan menaiki kereta tanpa meminta izin dari orang tuanya, bahkan walaupun ia tidak kenal siapa pun di Warsawa. Ia juga tidak membawa apapun selain pakaian yang ia kenakan. 

Perjalanan itu menempuh jarak sejauh 137 km dari Lodz ke Warsawa. 

Akan tetapi, ia masih membutuhkan dana untuk tabungan dan setoran ke biara sebelum bergabung. Maka hingga tahun 1925, ia tetap bekerja sebagai pembantu rumah tangga. 

Di tanggal 10 Agustus 1925, ia bergabung dengan Biara Susteran Santa Perawan Maria yang Berbelas Kasih di Warsawa. 

Pada tanggal 30 April 1926, ia akhirnya mengenakan jubah biara dan menerima nama Maria Faustina dari Sakramen Mahakudus. 

Setelah itu, ia menghabiskan 13 kehidupan di berbagai biara sebagai koki, tukang kebun dan lain-lain. 

Lukisan Yesus Kerahiman Ilahi

Faustina terjangkit tuberkulosis pada tahun 1930, begitu ia sampai di sebuah biara di Plock. Maka, para anggota biara mengirimkan dia untuk beristirahat di pertanian dekat tempat ia bekerja selama beberapa bulan. 

Pada malam hari 22 Februari 1931, Faustina menuliskan di buku hariannya bahwa ia melihat Yesus yang mengenakan pakaian putih dan terlihat sinar berwarna merah dan putih dari dadanya.

Faustina menuliskan bahwa Yesus berkata kepadanya, "Lukislah lukisan sesuai dengan apa yang kau lihat, dengan tulisan: 'Yesus, Aku percaya kepada-Mu'. Aku ingin agar lukisan tersebut dihormati, pertama di kapelmu, dan kemudian di seluruh dunia. Aku berjanji bahwa jiwa yang menghormati lukisan ini tidak akan binasa." 

Yesus juga bersabda kepadanya bahwa Ia ingin lukisan itu "dihormati dengan sungguh-sungguh pada hari Minggu pertama setelah Minggu Paskah." Hari Minggu itu kemudian dikenal sebagai Hari Raya Kerahiman. 

Faustina, yang tidak tahu bagaimana cara untuk melukis, baru berhasil menemukan pelukis tiga tahun kemudian ketika ia dipindah tugaskan ke Vilnius. 

Di sana, ia bertemu dengan Pastor Michael Sopocko, pastor yang bertugas di bilik pengakuan di biara sekaligus profesor teologi di Universitas Stefan Batory, sekarang disebut Universitas Vilnius. 

Faustina menceritakan kepada Pastor Sopocko bahwa ia sudah lama berkomunikasi dengan Yesus, dan bahwa Yesus memiliki rencana terhadapnya. 

Pastor Sopocko menyarankan dengan tegas kepada Faustina agar ia berkonsultasi dengan Dokter Helena Maciejewska, psikiater dan dokter di biara. Dokter Helena kemudian mengabarkan kepada Pastor Sopocko bahwa Faustina tidak memiliki kelainan. 

Yakin dengan hasil pemeriksaan oleh Dokter Helena, Pastor Sopocko kemudian mendukung Faustina akan rencana-rencananya. 

Faustina kemudian memberitahu pastor mengenai permintaan lukisan yang belum dapat dipenuhi. 

Pastor Sopocko lalu memperkenalkan seorang seniman bernama Eugene Kazimierowski, yang juga profesor di universitas tempat ia bekerja. 

Lukisan akhirnya diselesaikan pada Juni 1934, dan dipajang pada 28 April 1935, Minggu kedua Paskah, atau Minggu pertama setelah Paskah. 

Akhir Hidup

Pada 1936, Faustina jatuh sakit lagi dan dipindahkan ke sebuah sanatorium di Prazdnik, Krakow. 

Di tahun 1937, lukisan Kerahiman Ilahi dicetak dalam bentuk kartu kecil dan disertai Doa Novena Kerahiman Ilahi yang diciptakan oleh Faustina. Lukisan ini makin populer dan tersebar di kalangan umat Katolik. 

Di akhir tahun yang sama, kondisi kesehatan Faustina makin menurun, dan sampai akhirnya ia meninggal pada 5 Oktober 1938 di usia 33 tahun. 

Faustina dikuburkan dua hari kemudian di Basilika Kerahiman Ilahi Krakow, Polandia. 

Pada tahun 1965, seorang uskup dari Krakow, yang kemudian menjadi Paus Yohanes Paulus II, membuka investigasi terhadap kehidupan Faustina. Ia mengumpulkan dan menyerahkan berkas-berkas mengenai hidup Faustina ke Vatikan dan mengajukan permintaan beatifikasi. 

Santa Faustina Kowalska kemudian dibeatifikasi pada 18 April 1993, dan dikanonisasi sebagai santa pada 30 April 2000 oleh Paus Yohanes Paulus II. 

Editor: Candra Mega Sari

Tag:  #mengenal #santa #faustina #mendapatkan #penglihatan #hebat #untuk #menciptakan #lukisan #kerahiman #ilahi

KOMENTAR