Rugikan Peternak Mandiri, Munas VI Pinsar Minta Pemerintah dan DPR Revisi UU Peternakan
Pengurus Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) menggelar Musyarawah Nasional (Munas) VI di Hotel Tentrem, Jalan Pangeran Mangkubumi, Jetis, Yogyakarta, Sabtu (10/8/2024). 
12:15
11 Agustus 2024

Rugikan Peternak Mandiri, Munas VI Pinsar Minta Pemerintah dan DPR Revisi UU Peternakan

Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) menggelar Musyarawah Nasional (Munas) VI di Hotel Tentrem, Jalan Pangeran Mangkubumi, Jetis, Yogyakarta, Sabtu (10/8/2024).

Mengangkat tema 'Meneguhkan Kedaulatan Peternak Rakyat Menuju Indonesia Emas 2045'.

Selain untuk memilih kepengurusan baru, Munas VI PINSAR meneguhkan kembali komitmen memperjuangkan aspirasi dan harapan peternak rakyat, untuk berdaulat di negerinya sendiri.

Selain itu juga mengevaluasi kinerja selama lima tahun terakhir untuk mewujudkan kesejahteraan bagi peternakan rakyat.

Ketua Umum PINSAR Singgih Januratmoko mengatakan Munas VI menjadi momen penting bagi dunia dan industri perunggasan nasional.

“Tahun ini bertepatan dengan masa pergantian dari pemerintahan baru yang mengusung program minum susu dan makan bergizi gratis bagi siswa sekolah dari SD hingga SMA,” ujarnya dalam keterangan yang diterima, Minggu (11/8/2024).

Anggota Komisi VI DPR RI ini mengungkapkan satu dekade terakhir menjadi masa kelam bisnis perunggasan, khususnya peternak yang bergerak di bidang budidaya broiler.

“Problem oversupply yang selama ini terjadi seakan tidak berujung, sehingga banyak menenggelamkan usaha peternak broiler,” kata Singgih.

Tidak hanya itu, permintaan atau konsumsi daging ayam masyarakat tumbuh jauh di bawah kemampuan produksi ayam broiler.

Sehingga momen Munas menjadi sangat strategis bagi PINSAR Indonesia untuk mempersiapkan diri berkontribusi menyukseskan program pemerintah tersebut.

Pada sesi diskusi ‘Rembug Peternak’ bertema “Implementasi Penyediaan Makanan Bergizi Gratis, Tantangan, dan Solusinya”.

Menghadirkan Kepala Badan Pangan Nasional (BAPANAS) Arief Prasetyo Adi yang diwakili Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan BAPANAS, Maino Dwi Hartono.

Berkaitan program makan bergizi gratis, diperkirakan ada sekitar 82 juta orang mulai dari usia PAUD, SD, SMP, SMA hingga lansia yang akan menerima program pemerintah tersebut.

“Mengantisipasi kebutuhan pangan seperti beras, jagung, daging ayam, daging sapi, telur, dan susu kami berkooodinasi dengan semua pihak. Tentu, kami akan mengedepankan para peternak agar mendapatkan harga yang baik,” jelasnya.

Soroti Peternak Mandiri

Sementara itu, Anggota Dewan Pembina Prof Muladno yang memandu diskusi mengatakan PINSAR Indonesia sebagai asosiasi peternak, mengatakan terdapat peluang bagi peternak mandiri dengan adanya program pemerintah makan bergizi gratis.

PINSAR juga berkomitmen untuk ikut menyukseskan.

“Kami berharap program makan bergizi gratis betul-betul bisa berjalan dan diarahkan ke peternak rakyat,” ujarnya.

Singgih dalam diskusi tersebut menambahkan bahwa program makan bergizi gratis memberikan dampak positif karena serapan ayam meningkat 10 sampai 20 persen dan harga akan lebih stabil.

"Program makan bergizi gratis sudah diketok pada APBN 2025 senilai 71 triliun. Saat ini harga ayam yang sering naik turun diharapkan melalui program ini bisa stabil,” ujarnya.

Ditambahkan Maino dari BAPANAS, untuk mengakomodir keluhan peternak terkait harga, harga acuan pembelian/penjual (HAP) ayam dan telur akan dievaluasi kembali, misalnya melalui HAP zonasi karena tidak bisa disamakan daerah satu dengan lainnya.

Sebagai langkah awal dalam menyukseskan program pemerintah tersebut, Prof Muladno mengusulkan agar PINSAR Indonesia segera berkomunikasi dengan lurah, camat untuk mempersiapkan.

"Perlu ada komando dari atas sehingga yang menjalankan di tingkat bawah dapat berjalan maksimal,” ucapnya.

Munas VI PINSAR Indonesia kembali menetapkan Singgih Januratmoko sebagai ketua umum periode 2024-2029.

Singgih terpilih secara aklamasi atas dukungan seluruh peserta Munas yang terdiri dari Pengurus Pusat PINSAR Indonesia, pengurus wilayah, dan pengurus daerah.

Sementara Ketua Dewan Pembina dijabat Prof Muladno dan Ketua Dewan Pengawas dijabat drh Hartono yang juga terpilih secara aklamasi.

Singgih dalam sambutannya menyebut tugas sebagai ketua umum terpilih ini merupakan amanah yang harus dilaksanakan sebagai pertanggungjawaban dunia akhirat,

“Seharusnya ada regenerasi setelah cukup memimpin dua periode. Untuk itu kami berharap lima tahun ke depan ada pengganti yang lebih muda yang dapat memperjuangkan nasib peternak-peternak di Indonesia,” ujarnya.

Namun demikian, lanjutnya, tugas dan amanah ini diberikan berkaca pada pengalaman 10 tahun terakhir menakhodai PINSAR Indonesia. Bagaimana PINSAR Indonesia memperjuangkan agar peternak mandiri bisa tetap eksis usahanya meskipun faktanya saat ini peternak broiler semakin sedikit. Artinya, keuntungan yang dihasilkan peternak mandiri belum berhasil.

“Tapi alhamdulillah untuk peternak layer bersama asosiasi yang lain dapat berkembang, untuk populasinya juga sudah jauh lebih banyak daripada sepuluh tahun yang lalu dan satu tahun terakhir ini kondisi membaik, harga bisa di atas harga pokok produksi (HPP),” jelasnya.

Selanjutnya, ia mengajak seluruh pengurus untuk tulus Ikhlas bekerja mewujudkan kesejahteraan peternak demi kemajuan bangsa Indonesia.

Singgih bersama pengurus lainnya akan melakukan konsolidasi organisasi sebagai langkah awal menjalankan program kerja dan menjadi eksekutor dalam menyukseskan program pemerintah seperti minum susu dan makan bergizi gratis.

Langkah selanjutnya, imbuh Singgih, menjaga soliditas dan kerja sama antar bidang pengurus PINSAR Indonesia.

Mengakhiri sambutannya, Singgih memperkenalkan Duta Ayam dan Telur yang akan menyosialisasikan manfaat ayam dan telur kepada masyarakat.

Munas VI PINSAR Indonesia menetapkan tiga rekomendasi kepada pemerintah di antaranya menetapkan setiap tanggal 15 Oktober sebagai Hari Ayam dan Telur Nasional, mengusulkan kepada pemerintah untuk merevisi Undang-undang Peternakan Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan agar dalam membangun perunggasan lebih kompetitif, dan mendorong harga ayam di atas harga pokok produksi (HPP).

Editor: Hasanudin Aco

Tag:  #rugikan #peternak #mandiri #munas #pinsar #minta #pemerintah #revisi #peternakan

KOMENTAR