Puan Maharani Ungkap DPR RI akan Kembali Bentuk Grup Kerja Sama Bilateral dengan Parlemen Singapura
Dalam hal ini, DPR RI periode 2024-2029 yang baru saja dilantik disebut akan membentuk kembali Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI dengan Parlemen Singapura pada akhir Januari ini.
Hal itu disampaikannya usai menerima kunjungan Ketua Parlemen Singapura Seah Kian Peng, Jumat (24/1/2025).
"Sebagai negara bertetangga, tentunya perlu didorong agar para anggota parlemen kedua negara dapat saling mengenal lebih erat. Hal ini dapat dilakukan melalui kerja sama GKSB, ataupun pada forum-forum parlemen global seperti IPU maupun regional seperti AIPA," kata Puan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Puan menekankan pentingnya peningkatan kerja sama antara Indonesia dengan Singapura.
"Kami membahas berbagai isu terkait kerja sama bilateral, kerja sama antar parlemen, kerja sama ekonomi, kerja sama sosial budaya dan perkembangan geopolitik dan situasi internasional," ujar Puan.
Puan menambahkan, DPR dan parlemen Singapura juga bersepakat untuk tetap menjaga, mempererat, dan meningkatkan hubungan serta mendukung pemerintahan di antara kedua negara.
"Juga mendorong kebijakan-kebijakan antar kedua negara yang sudah dilaksanakan pada periode baru pemerintahan yang sekarang. Parlemen Indonesia di periode 2024-2029 ini akan mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah Pak Prabowo," ujarnya.
"Jadi apa yang sudah dilakukan di periode lalu tentu saja akan kami tingkatkan, kami teruskan dan kami bersepakat bahwa semua hal yang baik akan diteruskan, semua yang belum dilakukan akan kita tingkatkan," imbuh Puan.
Menurut mantan Menko PMK ini, DPR dan Parlemen Singapura pun berkomitmen untuk terus bersama-sama menciptakan kawasan Asia Tenggara yang aman, damai, stabil, dan sejahtera.
Termasuk, kata Puan, untuk saling mendukung dalam setiap event-event parlemen Internasional.
"Parlemen Indonesia dan Singapura tentu saja bersepakat untuk bisa bersama-sama menggaungkan hal-hal yang memang bermanfaat bagi ASEAN dan kedua negara," ujarnya.
Adapun Puan dan Seah Kian Peng sebelumnya telah bertemu di sela-sela perhelatan G20 Parliamentary Speaker's Summit (P20) ke-10 yang berlangsung di Brasil pada 7 November 2024 lalu.
Rangkaian pertemuan kedua Ketua Parlemen ini disebut menunjukkan intensifnya hubungan Indonesia dan Singapura.
"Sebagai dua negara bertetangga, Indonesia dan Singapura memiliki kepentingan bersama untuk menjaga hubungan bilateral yang bersahabat," ungkap Puan.
Dalam bilateral meeting dengan Seah Kian Peng, Puan menyinggung soal Indonesia yang baru saja memiliki kepala negara baru yakni Presiden Prabowo Subianto dan pergantian periode keanggotaan DPR.
"Adanya pergantian pimpinan negara, baik pemerintah dan parlemen, menjadikan kita harus terus melakukan dialog dan konsultasi secara reguler. Hal ini terkait berbagai isu yang menjadi kepentingan bersama, dan mencegah timbulnya masalah di masa depan," tuturnya.
Ditambahkan Puan, dialog antar Parlemen, sebagai wakil rakyat juga dapat berkontribusi untuk meningkatkan saling pengertian antar kedua bangsa.
Apalagi Indonesia dan Singapura juga memiliki kepentingan untuk menciptakan stabilitas di Asia Tenggara.
"Bagi Indonesia, Singapura merupakan mitra penting yang menjadi sumber investasi terbesar, mitra dagang terbesar ketiga, serta mitra pengembangan pendidikan, pelatihan, dan riset dan teknologi," ujar Puan.
Meski begitu, Puan menilai masih banyak potensi kerja sama yang dapat ditingkatkan di masa depan termasuk dalam bidang pertahanan mengingat Indonesia dan Singapura kini telah memiliki Defence Cooperation Agreement (DCA).
"Saya mendorong kedua negara untuk memastikan perjanjian pertahanan untuk dilaksanakan secara efektif, dan dapat berkontribusi pada keamanan dan stabilitas kawasan," ucapnya.
Hingga saat ini, menurut Puan, Singapura sebagai mitra utama Indonesia masih menunjukkan peningkatan arus investasinya di Indonesia.
Dia mengatakan diperlukan investasi asing dari berbagai negara, termasuk Singapura, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi (target 8 persen).
"Di tengah meningkatnya proteksionisme di dunia, maka Indonesia dan Singapura harus mendorong arus perdagangan yang lebih besar antar kedua negara. Hal ini untuk mengompensasi kemungkinan penurunan perdagangan dengan negara-negara lain," ucap Puan.
"Saya harapkan peningkatan kerja sama ekonomi ini sesuai prioritas Indonesia, khususnya di bidang Ketahanan pangan, ketahanan energi, dan hilirisasi," lanjutnya.
Di samping itu, Puan berharap adanya peningkatan kerja sama Indonesia dan Singapura dalam hal transisi energi ataupun pengembangan energi terbarukan terutama energi surya.
"Indonesia memiliki potensi besar terkait energi bersih seperti energi air, panas bumi, dan energi surya yang dapat menjadi bidang utama kerja sama kedua negara," ujar Puan.
Lebih lanjut, Puan mendorong lebih eratnya hubungan antar masyarakat, termasuk generasi muda kedua negara karena hubungan antar masyarakat yang erat dinilai akan menjadi pilar solidnya hubungan Indonesia dengan Singapura.
"Saya harapkan keterlibatan Singapura dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui kerja sama pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, digitalisasi, dan pertukaran tenaga profesional," ucapnya.
"Perlu juga dijajaki pembukaan perguruan tinggi Singapura di Indonesia," lanjut Puan.
Menurut Puan, hubungan antar masyarakat dapat dilakukan melalui kerja sama pendidikan, sosial budaya, dan pariwisata.
"Melalui sektor ini maka masyarakat kedua negara dapat saling mengenal satu sama lain," tandasnya.
Tag: #puan #maharani #ungkap #akan #kembali #bentuk #grup #kerja #sama #bilateral #dengan #parlemen #singapura