Profil Ima Mahdiah, Ketua Tim Transisi Pramono-Rano, Wakil Ketua DPRD Jakarta dan Eks Staf Ahok
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah. Dia kini juga ditunjuk sebagai ketua tim transisi Pramono Anung dan Rano Karno usai mereka ditetapkan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta periode 2025-2030. 
20:30
9 Januari 2025

Profil Ima Mahdiah, Ketua Tim Transisi Pramono-Rano, Wakil Ketua DPRD Jakarta dan Eks Staf Ahok

Pramono Anung-Rano Karno telah mengumumkan daftar anggota tim transisi setelah dirinya resmi ditetapkan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta periode 2025-2030 per Kamis (9/1/2025).

Dalam susunan anggota yang diterima Tribunnews.com, ketua tim transisi adalah politisi PDIP sekaligus Wakil Ketua DPRD Jakarta periode 2024-2029, Ima Mahdiah.

Sementara, total tim transisi tersebut beranggotakan 16 orang.

"Ketua timnya adalah Saudari Ima Mahdiah, Wakil Ketua DPRD Jakarta. Kemudian koordinator operasionalnya adalah Emir Krishna, adalah orang yang selama ini menempel saya sehari-hari," kata Pramono usai rapat pleno penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta di Hotel Pullman, Jakarta Barat, Kamis (9/1/2025).

Pramono mengatakan fungsi dari tim transisi ini bukan untuk memutuskan program yang akan dilakukannya.

Namun, sambungnya, hanya untuk menyiapkan peralihan dari pemerintahan sebelumnya.

"Tim transisi pemerintahan sifatnya adalah menyiapkan, bukan memutuskan, menyiapkan peralihan atau transisi pemerintahan supaya nanti begitu pelantikan saya dan Bang Doel bisa langsung kerja," katanya.

Lalu seperti apa profil dari Ima Mahdiah? Berikut ulasannya.

Profil Ima Mahdiah

Dikutip dari laman Pemprov DKI Jakarta, Ima Mahdiah merupakan sosok kelahiran Jakarta pada 23 Juni 1991 atau saat ini berusia 33 tahun.

Dia merupakan lulusan jurusan Hubungan Internasional di Universitas Paramadina.

Karier politiknya berawal ketika dirinya mencari narasumber untuk tugas kuliahnya pada 2010.

Pada saat itu, Ima tengah mencari narasumber yang merupakan anggota DPR. 

Lalu, dia pun memberanikan diri untuk menghubungi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang saat itu masih menjadi anggota Komisi II DPR RI.

"Waktu itu tahun 2010, saya masih semester satu di jurusan Hubungan Internasional Universitas Paramadina. Saya mendapat tugas mengikuti keseharian anggota DPR," katanya.

Singkat cerita, dia pun diberi izin oleh Ahok untuk menjadi narasumbernya. Namun, ketika itu, Ima mengaku tidak terlalu senang dengan sosok Ahok karena belum dikenal banyak orang.

Hanya saja, perasaannya tersebut langsung hilang ketika melihat Ahok mengkritik terkait pembahasan pengadaan e-KTP yang saat itu tengah digodok di Komisi II DPR.

Ima mengaku semakin kagum dengan Ahok saat diajak turun ke daerah pemilihan (dapil) di Belitung.

Dia bercerita kesulitan untuk mengikuti cara kerja Ahok yang tak pernah kenal lelah.

"Lima hari mengikuti Pak Ahok di dapil-nya, saya benar-benar kewalahan. Setiap hari dari pagi sampai tengah malam tak pernah berhenti menemui warga," ujarnya.

Ima masih kerap berkomunikasi dengan Ahok meski tugas kuliahnya sudah selesai dikerjakan.

Bahkan, komunikasi intensnya itu mengantarnya menjadi relawan Ahok saat maju sebagai Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2012.

Ima pun langsung dijadikan staf pribadi Ahok saat itu. Kedekatan dengan Ahok ini pun ternyata mampu mengantarnya menjadi anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024.

Pada saat itu, dia terpilih dengan meraih suara tertinggi yaitu 30.591 suara di dapil Jakarta X.

"Saya bersyukur pernah digembleng dari saya awal kuliah sampai saat ini," tandas dia.

Jabat Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta 2024-2029

Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP Ima Mahdiah saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2019). Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP Ima Mahdiah saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2019). (TribunJakarta/Dionisius Arya Bima Suci)

Ima pun kembali mencalonkan diri sebagai caleg DPRD DKI Jakarta untuk periode 2024-2029 dan kembali terpilih.

Bahkan, saat ini, dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta 2024-2029.

Ia mengaku, dirinya akan menjalankan tugas dengan baik selama lima tahun mendatang dan bakal mementingkan warga Jakarta.

"Jadi apa yang dijalankan lima tahun ke depan program-programnya itu harus menyentuh dengan rakyat, karena prinsipnya pajak dari warga kepada warga dan mengenai siapa nanti gubernur yang akan nanti terpilih maka kami fraksi PDIP akan terus mengawal agar tepat sasaran kepada masyarakat," ungkapnya pada 23 September 2024 lalu.

Adapun fokus perhatian Ima selama lima tahun ke depan yaitu terkait fasilitas umum di Jakarta.

Ima menerangkan, pihaknya akan mendata fasos dan fasum agar bisa dikerjakan oleh Pemprov DKI dan tidak terbengkalai.

"Karena banyaknya lahan Pemprov yang sebenarnya tidak terdata itu, daripada kita harus beli berulang, kita harus mendata semuanya dengan bena," tegasnya. 

Punya Harta Rp3,3 M

Ima memiliki total kekayaan senilai Rp 3,3 miliar. Adapun hal ini diketahui dari LHKPN miliknya yang dilaporkan ke KPK pada 31 Maret 2024.

Berdasarkan data tersebut, mayoritas kekayaan Ima bersumber dari satu unit tanah dan bangunan di Jakarta Selatan senilai Rp3 miliar.

Lalu, dia tercatat memiliki satu unit mobil Toyota Innova dengan nilai Rp385 juta.

Selain itu, harta Ima juga berasal dari kas dan setara kas sebesar Rp21 juta serta harta lainnya senilai Rp146 juta.

Selengkapnya, berikut rincian dari harta kekaayaan milik Ima:

TANAH DAN BANGUNAN Rp. 3.000.000.000

  1. Tanah dan Bangunan Seluas 135 m2/195 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HIBAH DENGAN AKTA Rp. 3.000.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 385.000.000

  1. MOBIL, TOYOTA INNOVA Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp. 385.000.000

KAS DAN SETARA KAS Rp. 21.647.662

HARTA LAINNYA Rp. 146.617.788

Sub Total Rp. 3.553.265.450

HUTANG Rp. 225.657.864

TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp. 3.327.607.586

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Profil dan Sosok 

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #profil #mahdiah #ketua #transisi #pramono #rano #wakil #ketua #dprd #jakarta #staf #ahok

KOMENTAR