Bersiap untuk Nataru, KAI Hadirkan Restoran Berjalan-Damri Lengkapi Armada dengan Pemantau Bus-Ada Tiket Gratis untuk Kapal
Di darat, laut, dan udara, semua penyedia jasa dan pemangku kepentingan berlomba memanjakan para calon pemudik dan wisatawan periode Nataru. Keselamatan transportasi wisata harus diberi perhatian khusus.
ILHAM WANCOKO, Jakarta
KOMBINASI kursi empuk yang dominan berwarna biru dengan lampu-lampu khas Eropa membuat gerbong terasa wah. Ditambah bar di tengah gerbong yang memudahkan semua penumpang untuk memesan makanan dan minuman, perjalanan Jakarta–Sukabumi jadi terasa sangat menyenangkan.
Apalagi menunya, seperti yang turut dijajal Jawa Pos saat mengikuti perjalanan kereta dining on train atau restoran berjalan itu pada September lalu, ajib. ”Kereta dining on train merupakan kereta yang menyajikan sajian fine dining pertama di Indonesia dengan kapasitas 16 tempat duduk,” kata Direktur Utama PT KAI Wisata Hendy Helmy.
Anak-anak sekolah rata-rata sudah selesai menjalani ujian akhir semester pekan ini. Artinya, liburan Natal dan tahun baru (Nataru) sudah di depan mata.
Momen seperti ini tentu menjadi momentum semua penyedia jasa terkait layanan wisata untuk berlomba memanjakan calon customer. Tak terkecuali KAI Wisata. Anak perusahaan PT KAI itu meluncurkan kereta luar biasa (KLB) bertajuk Java Priority, sebuah rangkaian gerbong yang terdiri atas 1 gerbong dining on train, 2 gerbong imperial, dan 5 gerbong priority.
Di udara, tiket pesawat pun bakal turun 10 persen selama musim liburan akhir tahun ini. Di laut, Kementerian Perhubungan juga menyiapkan hampir 30 ribu tiket kapal laut gratis.
Perjalanan jarak jauh menggunakan bus pun semakin banyak opsi. Di level eksekutif, selain sleeper, ada pula suite class dan double deck.
Diperkirakan bakal ada pergerakan 110 juta orang selama Nataru. Jumlah tersebut lebih tinggi ketimbang Nataru sebelumnya.
Teman Masa Liburan
OPSI: Suasana di dining on train dalam perjalanan dari Jakarta ke Sukabumi September lalu. (ILHAM WANCOKO/JAWA POS)
Menurut Hendy, Kereta Java Priority dihadirkan khusus untuk menemani liburan Nataru. Kereta itu akan beroperasi pada 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
Adapun rute yang dilayani Stasiun Gambir–Jogjakarta (PP) dengan waktu keberangkatan Gambir pukul 12.45 WIB dan kedatangan Jogjakarta pukul 20.25 WIB. Untuk arah sebaliknya dari Jogjakarta pukul 23.40 WIB dan kedatangan Gambir pukul 07.10 WIB.
Saat ini kereta priority digandengkan pada Kereta Api Bogowonto, Brawijaya, Fajar Utama Yogyakarta, Gajahwong, Manahan, dan Senja Utama Yogyakarta yang digabungkan dalam rangkaian KLB. ”Total kapasitas penumpang 190 orang dalam satu kali perjalanan,” tuturnya.
Hendy menerangkan, relasi Gambir–Jogjakarta dipilih karena dua lokasi tersebut menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia. Bahkan, untuk wisatawan mancanegara. Tercatat sepanjang Januari hingga September 2024, Stasiun Jogjakarta menjadi stasiun dengan keberangkatan tertinggi untuk wisatawan mancanegara. Jumlahnya mencapai 103.353 penumpang.
Angka itu diikuti Stasiun Gambir dengan 82.997 penumpang. Selain itu, penumpang kereta wisata terus mengalami peningkatan. Mulai Januari hingga Oktober 2024, tercatat 121.374 penumpang menggunakan layanan KAI Wisata. ’’Naik 73,77 persen dibandingkan periode yang sama pada Januari hingga Oktober 2023, yaitu 69.845 penumpang,’’ terangnya.
Adapun kereta wisata tipe imperial didesain khusus untuk memberikan kenyamanan perjalanan jarak jauh karena dilengkapi leg rest pada setiap tempat duduk. Kereta itu memiliki kapasitas 20 tempat duduk. Selanjutnya, gerbong kereta wisata priority merupakan salah satu tipe kereta wisata yang paling banyak kapasitasnya sampai dengan 30 tempat duduk.
Pemantau Bus
DAMRI pun tak mau kalah memanjakan kelancaran pengguna jasa mereka selama periode Nataru. Mereka menghadirkan fasilitas central control room (CCR) di kantor pusat DAMRI, Jakarta Timur.
Head of Corporate Communication DAMRI Atikah Abdullah mengatakan bahwa CCR merupakan manifestasi komitmen DAMRI untuk menjamin kelancaran operasional DAMRI pada area yang tersebar di seluruh Indonesia.
”Melalui CCR, beberapa parameter operasional dapat dipantau, mulai dari kecepatan bus, posisi bus, hingga kondisi di dalam bus yang dipantau melalui CCTV yang terdapat di seluruh armada DAMRI. Segala kondisi dan pergerakan setiap armada DAMRI akan terpantau secara real time di CCR,” jelasnya.
Apabila ditemukan adanya aspek yang tidak sesuai seperti kecepatan bus yang melebihi batas, tim CCR akan menghubungi petugas di lapangan untuk memberikan arahan langsung kepada pramudi yang bertugas. ”CCR merupakan salah satu pusat pemantauan operasional armada DAMRI yang akan beroperasi selama 24 jam untuk memastikan bahwa seluruh perjalanan DAMRI berjalan dengan aman,” ujarnya.
Kesiapan Infrastruktur
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memastikan kesiapan jajarannya menyambut Nataru. Pada angkutan darat, misalnya, telah disediakan kantong parkir dan buffer zone di akses ke pelabuhan penyeberangan, pemberlakuan delaying system, pemberian izin insidental perusahaan otobus, pemberlakuan contraflow, serta kategorisasi kondisi antrean di pelabuhan penyeberangan.
Pada angkutan laut, lanjut Dudy, telah disiapkan kapal navigasi dan patroli untuk tanggap darurat kejadian luar biasa. Juga, protokol tanggap darurat penanganan kejadian tidak terduga serta buffer area dalam kawasan pelabuhan dan penyiapan pelabuhan alternatif.
’’Pada angkutan udara, disiapkan informasi dan koordinasi penanganan dampak aktivitas vulkanis, kategorisasi kompensasi dan ganti rugi keterlambatan penerbangan, serta penanganan kemacetan traffic darat pada akses ke bandara,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR pada Rabu (4/12) lalu.
Sementara itu, akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat Djoko Setijawarno mengingatkan perlunya keselamatan transportasi wisata mendapatkan perhatian khusus. Artinya, transportasi wisata harus sesuai dengan persyaratan wisata, yakni persyaratan teknis dan laik jalan serta memiliki perizinan resmi.
”Tempat wisata dan taman rekreasi juga harus ikut mendukung dengan menyediakan tempat istirahat bagi pengemudi transportasi wisata,’’ ujarnya. (*/c6/ttg)
Tag: #bersiap #untuk #nataru #hadirkan #restoran #berjalan #damri #lengkapi #armada #dengan #pemantau #tiket #gratis #untuk #kapal