Desak Gus Miftah Dicopot, Aktivis Sosial di Yogya Gelar Teatrikal Jualan Es Teh dan Surati Prabowo
Gus Miftah (kiri), aktivis sosial Baharuddi Kamba (tengah), dan Sunhaji (kanan). Aktivis sosial Baharuddin Kamba mendesak Prabowo Subianto mencopot Gus Miftah dari posisi Utusan Khusus Presiden. 
12:32
6 Desember 2024

Desak Gus Miftah Dicopot, Aktivis Sosial di Yogya Gelar Teatrikal Jualan Es Teh dan Surati Prabowo

- Aktivis sosial asal Kota Yogyakarta, Baharuddin Kamba, menyurati Presiden Prabowo Subianto imbas kasus Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh, Sunhaji.

Baharuddin Kamba mendesak Prabowo Subianto mencopot Gus Miftah dari posisi Utusan Khusus Presiden.

Dalam aksi tunggalnya, Kamba melakukan teatrikal menjadi seorang penjual es teh dan menawarkannya sembari berjalan kaki.

Aksi itu dilakukan Kamba di kawasan Titik Nol Kilometer, Yogyakarta, Kamis (5/12/2024).

Setelah melakukan aksi teatrikal, Kamba mengirim surat untuk Presiden Prabowo Subianto, melalui Kantor Pos Besar Yogyakarta.

Surat yang dibungkus dengan amplop berwarna cokelat itu, berisikan desakan pada Prabowo untuk segera mencopot Gus Miftah dari posisi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

"Kami merespons, meminta, dan mendesak kepada Presiden Prabowo untuk mencopot yang bersangkutan sebagai Utusan Khusus Presiden," ujarnya, Kamis, dilansir TribunJogja.com.

Menurut Kamba, tindakan Gus Miftah tidak mencerminkan seseorang yang menjadi bagian dari pemerintahan Republik Indonesia.

Terlebih, olok-olokan kepada penjual es teh itu dilakukan di hadapan publik yang memadati kegiatan pengajian akbar.

"Itu sangat tidak pantas, sangat tidak layak, seorang penyelenggara negara mengolok-olok pedagang kecil, apalagi di tempat yang ramai," terang Kamba.

Muncul Petisi Minta Gus Miftah Dicopot

Sementara itu, tujuh petisi yang dibuat di situs change.org terkait Gus Miftah telah menembus 222.107 tanda tangan.

Petisi ini berisi desakan agar Gus Miftah dicopot dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.

Satu di antara petisi yang ditandatangani terbanyak berjudul "Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden".

Hingga Jumat (6/12/2024) pagi, sudah ada 209.908 tanda tangan yang terkumpul.

Petisi yang dibuat oleh akun bernama "Prabowo Subianto" itu mendesak agar Gus Miftah dicopot dari jabatannya, buntut ucapannya yang dianggap tidak pantas kepada Sunhaji.

"Terlepas dari pro dan kontra, rasanya tidak pantas seorang yang banyak berbicara tentang agama mengucapkan kalimat kasar yang ditujukan untuk seseorang di depan umum," demikian tertulis dalam petisi tersebut.

Akun tersebut juga mempertanyakan apakah Gus Miftah masih layak untuk menjadi seorang pejabat negara.

Petisi tersebut lalu menyinggung pidato Presiden Prabowo Subianto yang menghormati rakyat kecil.

Akun ini pun mendesak agar Gus Miftah dicopot dari jabatannya, karena ditakutkan akan mencoreng pemerintahan Prabowo.

"Dalam pidato bapak, sangat jelas bahwa bapak sangat menghormati, menghargai mereka-mereka yang bekerja sebagai pedagang, tukang bakso, nelayan, dan pekerja di lapisan masyarakat menengah lainnya. Mereka yang bekerja dan menghasilkan uang secara halal," tulisnya.

Gus Miftah Minta Maaf

Sebelumnya, Gus Miftah bertemu secara langsung dengan Sunhaji di kediaman sang penjual es teh di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Gus Miftah mengaku perkataannya yang viral di media sosial tersebut adalah candaan dan tidak ada maksud untuk menghina.

"Yang saat itu niatnya guyon tapi disalah persepsikan. Tapi apapun itu, aku minta maaf kepada Kang Suharji," katanya dalam video yang diunggah di akun Instagram @magelang_raya, dikutip pada Rabu (4/12/2024).

Sunhaji, pedagang es teh asal Grabag, Magelang didatangi oleh Gus Miftah setelah videonya viral di media sosial, Rabu (4/12/2024). Sunhaji, pedagang es teh asal Grabag, Magelang didatangi oleh Gus Miftah setelah videonya viral di media sosial, Rabu (4/12/2024). (Tribun Jogja/Iwan Al Khasni)

Gus Miftah pun berjanji akan mengadakan pengajian di kediaman Sunhaji.

"Saya bakal main ke rumah kamu, nanti kita bisa pengajian di sini. Dadi (jadi) tuan rumahnya penjual es teh Sonhaji," katanya.

"Makane lek golek tanggal ben lek iso ngaji (Makanya buruan mencari tanggal biar bisa segera menggelar pengajian)" kata Gus Miftah.

Dalam kesempatan itu, Gus Miftah menyebut Sunhaji kerap berdagang es teh di lokasi tempat dirinya menggelar pengajian akbar.

"Jadi memang beliau ini kerap melu (ikut) berdagang kalau saya pengajian. Di Purworejo juga," terangnya.

Sementara itu, Sunhaji mengaku tidak memasukkan ucapan Gus Miftah ke dalam hati.

"Saya tidak tahu ada kejadian seperti ini saya seperti biasa berjualan tawar menawar dengan pembeli."

"Saya enggak ngerti jadi viral di media sosial dan itu bukan saya yang buat," ungkapnya dalam sebuah video di media sosial X, dikutip pada Rabu.

Sunhaji mengatakan, saat peristiwa itu terjadi, ia memang mendengar apa yang dikatakan Gus Miftah.

Namun, dirinya mengaku enggan terbawa perasaan alias baper.

"Saya bisa mendengarkan (Gus Miftah) tapi tidak dimasukkan ke hati kata-kata Gus Miftah," ucap dia.

Ia mengaku memang kerap berjualan ketika ada acara shalawatan atau pengajian yang pesertanya banyak atau mengundang pendakwah ternama.

Namun, dalam acara yang videonya viral itu, es teh dan air mineral yang dijajakannya belum laku sama sekali.

"Waktu itu belum laku sama sekali, karena saya baru masuk lokasi saat itu," jelas Sunhaji.

Diketahui, beredar video yang merekam momen Gus Miftah diduga menghina penjual es teh di sebuah acara di Magelang.

Peristiwa tersebut tepatnya terjadi saat tabligh akbar di Magelang, Jawa Tengah, pada 20 November 2024 lalu.

Dalam potongan video viral itu, terlihat Gus Miftah bertanya dan melontarkan kata umpatan.

"Es tehmu jik okeh ra? Masih, yo kono didol ***** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor)" ucap Gus Miftah dari atas panggung yang membuat para jemaah tertawa.

"Dolen ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir)" lanjut Gus Miftah.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Surati Prabowo, Aktivis Sosial di Jogja Desak Pencopotan Miftah Maulana dari Utusan Khusus Presiden

(Tribunnews.com/Nuryanti/Yohanes Liestyo Poerwoto) (TribunJogja.com/Azka Ramadhan)

Berita lain terkait Gus Miftah dan Kontroversinya

Editor: Garudea Prabawati

Tag:  #desak #miftah #dicopot #aktivis #sosial #yogya #gelar #teatrikal #jualan #surati #prabowo

KOMENTAR