PDIP Bakal Advokasi Kasus Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi di Semarang
Hasto mengatakan hal tersebut dalam konteks mensyukuri kesadaran masyarakat untuk melakukan koreksi terhadap aparat penegak hukum semakin kuat.
"Itu bisa terlihat misalnya dengan kasus penembakan Gamma. Yang mula-mula mau mencoba ditutupi dengan memasukkan skenario terjadi tawuran ternyata masyarakat kemudian bergerak melakukan perlawanan," ungkap Hasto dalam konferensi pers di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung Jakarta Selatan pada Rabu (4/12/2024).
"Terhadap apa yang terjadi di Semarang, Partai juga bersikap proaktif, akan melakukan advokasi karena tidak ada satu pun dari aparatur negara termasuk aparatur kepolisian yang boleh mematikan jiwa rakyatnya sendiri. Karena itulah itu tidak bisa diselesaikan dengan permohonan maaf," lanjutnya.
Ia mengimbau agar seluruh jajaran Polri dapat mengobarkan semangat Merah Putih dalam menghadirkan keadilan, ketenteraman, dan ketertiban hukum di tengah masyarakat.
Hasto juga menyinggung adanya oknum-oknum Polri yang justru melindungi berbagai tindakan kriminal, korupsi, termasuk judi online, tambang ilegal, dan berbagai kejahatan-kejahatan keuangan lainnya.
Untuk itu, ia mengajak oknum-oknum tersebut harus dihadapi secara bersama-sama sebagai suatu bentuk koreksi dari rakyat.
"Dan sekaligus kita memberikan dukungan moral kepada Komisi III DPR RI," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar meminta maaf buntut oknum anak buahnya yakni Brigadir R menembak siswa SMKN 4 Semarang.
Permintaan maaf tersebut disampaikan Irwan saat menghadiri pemanggilan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta pada Selasa (3/12/2024).
"Kami sebagai atasan brigadir R, dalam kesempatan ini memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat khususnya warga semarang terlebih keluarga besar almarhum ananda Gamma," ujar Irwan.
Dia juga mengucapkan bela sungkawa atas nama Polrestabes Semarang atas tindakan yang tidak profesional anggotanya.
Ia mengakui tindakan Brigadir R sudah teledor dalam pemakaian senjata api.
"Atas segala tindakan anggota saya Brigadir R yang telah mengabaikan prinsip-prinsip penggunaan kekuatan, abai dalam menilai situasi, teledor dalam menggunakan senjata api dan telah melakukan tindakan eksisif action, tindakan yang tidak perlu," kata Irwan.
Irwan juga menambahkan semua kejadian yang dialami Gamma sepenuhnya tanggung jawabnya.
Ia juga menyatakan siap dievaluasi lantaran oknum anggotanya yang sudah melakukan tindakan represif.
"Sepenuhnya saya bertanggung jawab, saya siap dievaluasi, apa pun bahasanya saya siap menerima konsekuensi dari peristiwa ini," kata dia.
Tag: #pdip #bakal #advokasi #kasus #siswa #tewas #ditembak #polisi #semarang