Menanti Saksi Kunci Kasus Remaja Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, Kondisi Psikis Pelaku Disorot
Diketahui saksi kunci tersebut, adalah AP (40), yang juga merupakan ibu kandung MAS.
AP juga menjadi korban penikaman MAS.
Saat ini, AP masih menjalani perawatan di ruang ICU Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Jakarta Selatan.
Dalam peristiwa ini, MAS tega menghabisi nyawa ayah kandung dan neneknya yang berinisial APW (40) dan RM (69), mengutip TribunJakarta.com.
"Untuk keadaan ibu dari anak tersebut setelah operasi atas tindakan yang kemarin terjadi, sekarang masih di ruang ICU. Sudah sadar ya, kemudian sudah membaik," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, Senin (2/12/2024).
Nurma mengatakan, penyidik membutuhkan keterangan AP untuk membuat terang perkara ini.
Selain korban, AP juga menjadi saksi kunci kasus pembunuhan itu.
Hanya saja, kondisi AP yang masih terbaring di rumah sakit belum memungkinkan untuk diperiksa sebagai saksi.
"Mudah-mudahan kita doakan segera pulih dan kita bisa mintai keterangan. Karena keterangan ibu dari anak tersebut sangat berarti bagi kasus yang sekarang ini," ujar Nurma.
Kondisi Kejiwaan MAS
Kondisi kejiwaan MAS terus disorot.
Usai kejadian pembunuhan, pelaku MAS sempat berusaha melarikan diri, namun berhasil diamankan oleh petugas sekuriti setempat.
Hingga saat ini, pelaku masih diperiksa intensif di Polres Metro Jakarta Selatan.
Dan menjadi pertanyaan besar terkait kejiwaan pelaku.
Di mana sehari usai membunuh ayah kandung dan neneknya, MAS bisa tersenyum, mengutip TribunJakarta.com.
Bahkan pihak kepolisian menyebut, kondisi kejiwaan MAS kini tergolong stabil.
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal menyebut, tersangka MAS juga sudah bertemu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi.
"Jadi kondisi ananda A ini sudah mulai stabil dari mulai hari kemarin, sekarang dia sudah bisa diajak bicara, menjawab pertanyaan, sudah bisa senyum, tadi juga sudah ngobrol dengan Bu Menteri," kata Ade di Mapolres Jakarta Selatan, Minggu (1/12/2024).
Sempat Menangis
Sebelumnya, seusai diamankan dan diperiksa awal, MAS hanya banyak diam dan menangis.
Hal ini disampaikan oleh Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi.
Nurma menuturkan, sikap MAS yang lebih banyak diam saat itu membuat polisi belum dapat mengungkap motif pelaku tega menghabisi ayah dan neneknya.
"Untuk motif masih digali. Jadi, untuk anak yang berurusan dengan hukum ini tadi diam. Saya tadi juga ikut dan menanyakan apa motivasinya sehingga melakukan hal yang tragis kepada keluarga dekat bahkan keluarga inti," jelasnya dikutip dari program Kompas Petang di YouTube Kompas TV, Minggu (1/12/2024).
Nurma mengatakan, MAS juga masih kerap menangis ketika diperiksa oleh penyidik.
"Ini baru saja saya turut berbicara dengan dia, dia cuma menangis," katanya.
Gandeng Psikolog Anak
Pihak kepolisian menggandeng pihak psikolog anak dalam rangka menangani kasus remaja bunuh ayah dan nenek.
Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih belum bisa banyak mengorek keterangan dari MAS atas tindakan kejinya.
"Tentunya nanti pemeriksaan ini bertahap, kita akan gunakan juga psikolog anak, dari Apsifor," ujarnya.
"Kemudian juga sampai tahap mungkin ada pendalaman, psikiater juga untuk mencari motif apa sampai yang bersangkutan melakukan," lanjutnya.
Pasalnya, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga yang selamat, MAS ini dikenal sebagai anak yang baik dan tak kurang kasih sayang.
"Padahal di keluarganya dia sangat disayang, dan tadi yang bersangkutan juga sangat sedih, menunjukkan rasa penyesalan yang sangat mendalam," kata Kapolres.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sehari Usai Bunuh Ayah dan Neneknya, Remaja MAS Sudah Bisa Senyum, Beda Jauh dengan Kondisi Ibunya dan Saksi Kunci Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel Masih di ICU, Polisi: Kesaksiannya Sangat Berarti
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Yohanes) (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra/Annas Furqon Hakim)
Tag: #menanti #saksi #kunci #kasus #remaja #bunuh #ayah #nenek #lebak #bulus #kondisi #psikis #pelaku #disorot