Siswa Timedoor Academy Raih 3 Penghargaan di Kompetisi Coding Anak Terbesar di Asia Tenggara
Event yang diselenggarakan oleh perusahaan ternama asal Jepang itu tercatat menjadi ajang kompetisi terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Bersaing dengan ratusan talenta muda dari seluruh Asia Tenggara, Siswa Timedoor Acadamy menunjukkan kemampuan coding dan kreativitas mereka di ajang bergengsi ini. Tidak hanya berfokus pada kemampuan teknis, kompetisi ini juga menjadi wadah untuk meneksplorasi minat serta ide-ide inovatif para peserta.
“Tercatat, tiga siswa Timedoor Academy tampil sebagai finalis, dengan Nadzkara Fakhri Madenda (Fay), Mohammad Fardeen, dan Luke Caesar Njoto Imanuel, masing-masing meraih penghargaan atas proyek luar biasa mereka,” ungkap Founder Timedoor Academy Setyo Purwaningsih.
Adalah Nadzkara Fakhri Madenda (Fay), siswa dari cabang Timedoor Academy Kelapa Gading, meraih Presentation Award untuk game interaktif bertema tradisi Indonesia. Game ini mengajak pemain menjelajahi beragam budaya Nusantara, termasuk makanan tradisional, musik, pakaian, senjata, dan permainan rakyat. Kemampuan Fay dalam mempresentasikan proyeknya dengan menarik dan interaktif menjadi kunci keberhasilannya.
Selanjutnya adalah Mohammad Fardeen, yang mewakili Timedor Academy dari Bangladesh, mendapatkan Product Award untuk Saving App inovatif bagi anak-anak. Aplikasi ini dirancang untuk mengajarkan literasi keuangan dan pentingnya menabung kepada anak-anak. Konsep visioner dan dampak positif dari aplikasi ini diakui oleh para juri, terutama dalam konteks kebutuhan serupa di Bangladesh.
Sementara itu, Luke Caesar Njoto Imanuel, siswa dari cabang Timerdor Academy dari Sukomanunggal, berhasil masuk dalam Top 10 dengan game shooter 3D yang memukau. Desain realistis dan gameplay yang menarik dari proyek Luke menunjukkan perhatian luar biasa terhadap detail serta dedikasinya dalam menciptakan pengalaman bermain yang imersif.
Selain para finalis, terdapat lima siswa lainnya yang berhasil masuk dalam Top 30, hal ini menjadi bukti bahwa Timedoor dapat melahirkan siswa berbakat yang luar biasa, hasil dari program pendidikan yang dijalankan perusahaan.
Mereka antara lain adalah I Nyoman Aditya Basudeva Mahaputra (Gatsu Branch), Gede Agasthya Putra Darmawan (Gatsu Branch), Theodorus Giovanni D (Gayungan Branch), Jabir Sharwar (Online Bangladesh), dan Mahrus Rahman Ayan (Online Bangladesh).
Kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang prestasi tetapi juga pengalaman belajar yang luar biasa bagi para siswa. Fay dan Fardeen secara khusus menyampaikan betapa berartinya kompetisi ini bagi mereka.
“Ini adalah pengalaman yang luar biasa. Saya belajar banyak tentang cara mempresentasikan ide dan meningkatkan proyek saya. Saya sangat berterima kasih atas dukungan Timedoor Academy dan para guru,” ungkap Fay Bersama Fardeen.
Turut didukung oleh Founder Timedoor Academy yaitu Yutaka Tokunaga dan Setyo Purwaningsih, juga dihadiri Ayu Krisnasari (Curriculum Manager), dan Bernadet Andini (Curriculum and Teacher Leader) di Singapura selama acara berlangsung, menunjukan komitmen kursus coding anak terbaik ini untuk mengantarkan siswa-siswanya berprestasi di kancah internasional.
“Kehadiran mereka menunjukkan komitmen Timedoor Academy dalam mendukung pertumbuhan dan kesuksesan siswa, baik di dalam maupun di luar ruang kelas. Dan saya ingin menyampaikan terima kasih pada semua pihak di komunitas Timedoor yang telah berperan aktif dalam mempersiapkan siswa-siswa kami meraih kesuksesan.
Melalui kursus coding yang menarik dan proyek inovatif, Timedoor Academy memberdayakan siswa untuk mengeksplorasi teknologi, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, dan menjadi pencipta masa depan. Hingga saat ini, Timedoor Academy dikenal dengan komitmennya sebagai lembaga pendidikan untuk digital berkualitas tinggi bagi anak-anak di Asia Tenggara.
Tag: #siswa #timedoor #academy #raih #penghargaan #kompetisi #coding #anak #terbesar #asia #tenggara