Anak Muda Lebih Peka Politik, Gen Z Tidak Selugu Yang Dipikirkan Politikus
TEATRIKAL: Wawasan politik untuk anak muda dikemas dalam Polarisasi Musikal karya Andovi & Jovial da Lopez saat ulang tahun program Mata Najwa beberapa waktu lalu. (Dokumentasi bijakmemilih.id)
14:54
7 Januari 2024

Anak Muda Lebih Peka Politik, Gen Z Tidak Selugu Yang Dipikirkan Politikus

BERDASAR data KPU, pemilih yang berasal dari generasi Z atau Gen Z dalam Pemilu 2024 berjumlah 46,8 juta orang. Itu setara dengan 22,85 persen dari jumlah total pemilih pada daftar pemilih tetap (DPT). Jumlah yang cukup signifikan. Selama ini Gen Z sering disebut abai pada urusan-urusan di luar diri mereka sendiri. Tak terkecuali urusan politik.

Namun, Abi punya pendapat berbeda. ”Saya melihat sudah mulai banyak yang semakin kritis,” katanya pada Rabu (3/1).

Lebih dari itu, dia sering mendapati para pemilih muda saling mengedukasi lewat kampanye di medsos secara kreatif. Memang, wawasan politik mereka belum banyak. Namun, keinginan mereka untuk berpartisipasi aktif dalam bidang politik tidak bisa dipandang sebelah mata.

Untuk meningkatkan wawasan politik kalangan pemilih perdana dan pemilih muda, bijakmemilih.id pun gencar memasok mereka dengan informasi. Tujuannya adalah mereka makin kritis dan bisa menentukan pilihan secara rasional.

Abi yakin bahwa anak muda Indonesia, khususnya Gen Z, tidak selugu yang dipikirkan para politikus. Para politikus dan tim sukses boleh saja menarik simpati anak muda dengan kampanye simpatik atau ajakan-ajakan yang menyenangkan. Namun, para pemilih muda tidak akan semudah itu termakan bujuk rayu.

Terkait dengan kampanye-kampanye zaman now yang lebih ramah, Abi memberikan apresiasinya. ”Kondisi sekarang ini sebenarnya jauh lebih baik daripada pemilu sebelumnya,” ujarnya.

Saat ini kampanye yang mengusung politik identitas, isu SARA, dan gontok-gontokan sudah jarang.

Afu berharap bijakmemilih.id bisa ikut menjaga suhu politik tetap nyaman. Dengan memasok banyak informasi dan pengetahuan politik, dia yakin para pemuda bisa menggunakan hak politik mereka dengan bijaksana. Setidaknya berpikir sebelum memilih. ”Paling tidak kami bisa mulai dengan generasi muda. Generasi urban dulu agar semakin bijak dan kritis,” tuturnya. (elo/c14/hep)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #anak #muda #lebih #peka #politik #tidak #selugu #yang #dipikirkan #politikus

KOMENTAR