Ketum Golkar Bantah RI Hanya Jadi Penonton di Panggung Internasional
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menargetkan Provinsi Nusa Tenggara Tinggi (NTT) akan kuning pada Pileg 2024. Hal itu disampaikan Airlangga dalam Perayaan Natal Nasional Partai Golkar yang diselenggarakan di Labuan Bajo, NTT, Minggu (14/1/2024).(KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN)
05:40
15 Januari 2024

Ketum Golkar Bantah RI Hanya Jadi Penonton di Panggung Internasional

- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membantah diplomasi Indonesia hanya sebagai penonton di panggung internasional.

Hal itu disampaikan Airlangga dalam Perayaan Natal Nasional Partai Golkar yang diselenggarakan di Labuan Bajo, NTT, Minggu (14/1/2024).

"Indonesia menjadi tokoh, Presiden Joko Widodo yang pergi ke Ukraina dan ke Moskow dalam waktu satu minggu. Itu membuka perundingan antara Ukraina, Rusia, dengan PBB," kata Airlangga.

Ia juga merasa, berkat langkah itu, suplai gandum dari Ukraina via Laut Mati yang sempat diblokade Rusia akhirnya dibuka setelah adanya negosiasi antara dua kubu.

"Jadi saya katakan, diplomasi indonesia bukan hanya duduk dan dengar saja," imbuh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu.

Airlangga juga mengungkit bahwa situasi di Indonesia relatif stabil kendati kondisi dunia diwarnai ketidakpastian akibat perang.

Ia juga menyoroti bahwa Indonesia berhasil menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.


Menurut dia, terbitnya Deklarasi Bersama dari negara-negara anggota G20 dalam hajatan yang digelar di Bali itu juga menjadi bukti bahwa peran Indonesia di kancah global diakui oleh para pemimpin dunia.

"Indonesia salah satu yang berhasil menyelenggarakan G20 dan dihadiri oleh pemimpin dunia, serta mengeluarkan deklarasi yang diterima semua pihak, itu tidak lain dan tidak bukan karena diplomasi Indonesia," ujar Airlangga.

Sebelumnya, isu soal peran Indonesia dalam diplomasi tingkat dunia menjadi bahasan serius pada debat calon presiden (capres), Minggu (7/1/2024).

Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, menyinggung bahwa Indonesia perlu lebih aktif dalam diplomasi, dan presiden harus menjadi panglima diplomasi Indonesia di panggung internasional.

"Ketika kepercayaan Bapak, Ibu, sekalian diberikan kepada kami, maka kami insya Allah akan mengembalikan posisi Indonesia menjadi pelaku utama di dalam konstelasi global, indonesia tidak hadir sebagai penonton, tapi Indonesia hadir sebagai penentu arah perdamaian, kemakmuran bagi seluruh bangsa di level global maupun di level regional," ujar Anies.

"Presiden menjadi panglima diplomasi Indonesia, bukan hanya hadir dalam forum-forum tapi hadir mewarnai, hadir serius memperjuangkan amanat, termasuk amanat terpenting menghapuskan penjajahan di muka bumi. Bukan sekadar statement dalam upacara, tapi presiden dan seluruh jajaran diplomasi bekerja keras untuk itu khususnya untuk Palestina," pungkasnya.

Editor: Vitorio Mantalean

Tag:  #ketum #golkar #bantah #hanya #jadi #penonton #panggung #internasional

KOMENTAR