oal Penetapan Idulfitri 2024, Muhammadiyah: Kemungkinan Berbeda Tipis
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
11:36
22 Maret 2024

oal Penetapan Idulfitri 2024, Muhammadiyah: Kemungkinan Berbeda Tipis

 Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menanggapi kemungkinan Lebaran Idulfitri yang berbarengan antara pemerintah dan NU dengan Muhammadiyah. Walaupun memang awal bulan puasa 2024 atau 1445 Hijriah lalu dimulai secara berbeda. 

"Untuk Idulfitri dari hasil kajian dan pengumpulan informasi, sama untuk yang Idulfitri. Jadi kemungkinan berbeda itu tipis ya," kata Haedar ditemui di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kamis (21/3/2024).

Kendati demikian, Haedar menyebut perayaan Idulfitri baik sama maupu berbeda nantinya seharusnya tidak disikapi dengan terlalu berlebih. Justru bagi para umat Muslim harus tetap bisa menjadikan ibadah puasa hingga Idulfitri nanti sebagai pencerahan diri sendiri.

"Tapi baik sama maupun berbeda itu, kita kaum muslimin harus bisa lebih menjadikan puasa dan Idulfitri untuk mematangkan dan mencerahkan pribadi kita perilaku kita, sikap kita, pikiran kita. Sehingga membawa pencerahan di dalam kehidupan umat dan negara," terangnya. 

Lebih dari itu, pemerintah juga diharapkan dapat mengayomi seluruh warganya. Dengan berbagai potensi perbedaan maupun kesamaan tersebut.

Hal-hal itu tidak akan menjadi masalah besar ketika pemerintah mengayomi semua pihak. Termasuk masyarakat yang bisa menyikapi perbedaan itu bijak.

"Pemerintah itu selalu bisa mengayomi seluruh kekuatan dan potensi umat beragam apapun perbedaannya atau apapun kesamaannya," ujarnya.

"Saya pikir masalah itu tidak akan jadi problematik ketika pemerintah sendiri ngayomi semua pihak baik ketika sama lebih-lebih ketika berbeda," imbuhnya.

Diketahui di bulan Ramadhan ini, pemerintah dan Muhammadiyah memiliki awal Ramadhan yang berbeda. Pemerintah menetapkan tanggal 1 Ramadhan jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024.

Sementara itu, Muhammadiyah sudah terlebih dahulu membukanya di hari Senin, 11 Maret 2024. Penyebab terjadinya perbedaan penentuan Idul Fitri pemerintah dan Muhammadiyah adalah perbedaan metode penetapan hilal yang digunakan. 

Kementerian Agama menggunakan metode Imkanur Rukhyah 2 derajat. Sementara itu, Muhammadiyah menggunakan metode hisab wujudul hilal.

Meski begitu, bukan berarti perayaan Idul Fitri di hari yang sama itu tidak bisa terwujud. Pasalnya, pemerintah akan menggunakan kriteria visibilitas hilal oleh MABIMS (Menteri Agama Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Singapura).

Jika merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri Nomor 855, 3, dan 4 Tahun 2023 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024, pemerintah akan menetapkan Idul Fitri pada tanggal 10 atau 11 April 2024.

Sementara itu, berbeda dengan pemerintah, Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 2024 sejak jauh-jauh hari. Keputusan ini telah tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024.

Dalam maklumat tersebut, pihak Muhammadiyah sudah menetapkan bahwa Hari Raya Idul Fitri 1445 H jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024.

Editor: Galih Priatmojo

Tag:  #penetapan #idulfitri #2024 #muhammadiyah #kemungkinan #berbeda #tipis

KOMENTAR