Viral Video Sebut Gempa Megathrust Lumpuhkan Jakarta, Kepala BMKG Beri Bantahan dan Penjelasan
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. Dalam artikel mengulas tentang Kepala BMKG yang membantah narasi dalam video viral video TikTok yang menyebut Jakarta mengalami kelumpuhan karena gempa megathrust. 
12:41
17 Maret 2024

Viral Video Sebut Gempa Megathrust Lumpuhkan Jakarta, Kepala BMKG Beri Bantahan dan Penjelasan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan mengenai viral video TikTok yang menyebut Jakarta mengalami kelumpuhan karena gempa megathrust.

Terkait hal tersebut, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, membantah narasi dalam video yang beredar di media sosial.

Menurutnya, video tersebut, dipotong oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Sehingga, kata Dwikorita, video itu dapat dimaknai berbeda hingga membuat masyarakat resah.

"Itu adalah rekaman saat rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR-RI pada hari Kamis tanggal 14 Maret 2024 di Senayan Jakarta."

"Saya tengah memberi penjelasan kepada anggota dewan mengenai alasan perlunya pembangunan Gedung Operasional Peringatan Dini Tsunami (Indonesia Tsunami Early Warning System - InaTEWS) di Bali," ungkap Dwikorita di Jakarta, Sabtu (16/3/2024), dilansir Bmkg.go.id.

Lumpuh Maksudnya Terputusnya Jaringan Komunikasi

Lebih lanjut, Dwikorita menjelaskan, lumpuh yang dimaksud dirinya adalah terputusnya jaringan komunikasi karena rusaknya berbagai infrastruktur komunikasi seperti Base Transceiver Station (BTS) akibat gempa megathrust.

Hal inilah yang coba diantisipasi BMKG dengan membangunan Gedung Operasional Peringatan Dini Tsunami (Indonesia Tsunami Early Warning System - InaTEWS) sebagai fungsi back up/cadangan di Bali, meski di Jakarta sudah ada.

Keberadaan gedung InaTEWS tersebut, sebagai bagian dari mitigasi dan manajemen risiko dalam kondisi darurat jika sewaktu-waktu operasional InaTEWS di Kemayoran Jakarta mengalami kelumpuhan.

Dwikorita menyebut, hal ini didasarkan pada skenario terburuk bila gempa terjadi di lepas pantai Samudra Hindia pada jarak kurang lebih dari 250 kilometer dari tepi pantai.

Dalam skenario terburuk itu, gempa megathrust berkekuatan M 8.7 diperkirakan dampaknya mampu melumpuhkan operasional InaTEWS BMKG di Jakarta.

Lantaran, terputusnya (lumpuhnya) jaringan komunikasi atau robohnya Gedung Operasional lama yang tidak disiapkan tahan gempa dan likuefaksi.

"Maka sebagai upaya Manajemen Risiko demi keberlanjutan operasional sistem Peringatan Dini, Gedung Operasional InaTEWS yang lama perlu dibangun kembali dengan standar bangunan tahan gempa dan tahan likuifaksi. Bangunan yang saat ini ditempati merupakan bekas Gedung Bandara Kemayoran yang dibangun di tahun 1980 an," ungkapnya.

Sementara Gedung Operasional Cadangan di Denpasar perlu disiapkan dengan desain khusus Tahan Gempa.

Harap Masyarakat Lebih Jeli terhadap Informasi yang Beredar

Di sisi lain, Dwikorita berharap, penjelasannya tersebut dapat meredakan rasa khawatir masyarakat

Ia juga mengimbau agar masyarakat lebih teliti dan tidak menelan mentah-mentah isu atau kabar yang bersumber dari media sosial.

"Pastikan informasi yang diperoleh hanya dari BMKG. Karena hanya BMKG lah satu-satunya lembaga pemerintah yang diberi kewenangan dan tugas di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika," ungkapnya.

Viral di Medsos

Berdasarkan penelusuran Tribunews.com, Minggu (17/3/2024) siang, ada sejumlah postingan di TikTok yang memuat tentang potensi gempa megathrust di Jakarta.

Seperti yang diunggah oleh salah satu akun TikTok, yang menyebut 'BMKG megathrust landa Jakarta? bangun kantor baru di Bali dengan biaya 235 M: jika terjadi gempa Megathrust, Jakarta Lumpuh!!!?".

Tulisan tersebut, berada di depan gambar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kepala BMKG Dwikorita.

Ada juga yang memposting soal tulisan "BMKG Waspada kalau gempa megathrust Jakarta bersiap Lumpuh".

Tulisan tersebut, dilengkapi video Kepala BMKG saat berada di Gedung DPR.

Tentang Gempa Megathrust

Dikutip dari esdm.go.id, Minggu (17/3/2024), Megathrust merupakan salah satu jenis sumber gempa bumi dengan mekanisme sesar naik dan ukurannya sangat besar yang terbentuk dari proses subduksi (tumbukan) antara dua lempeng tektonik dimana salah satunya menunjam ke bawah.

Gempa yang berasal dari zona megathrust ini, dapat menimbulkan daya guncang yang besar.

Gempa megathrust dapat terjadi di semua wilayah sepanjang zona lempeng meghatrust.

Adapun jalur Megathrust memanjang dari sebelah barat ujung utara Sumatera ke selatan Jawa hingga di selatan Bali dan Nusa Tenggara yang terbagi-bagi ke dalam beberapa segmen, satu di antaranya segmen di selatan Selat Sunda.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)

Editor: Wahyu Gilang Putranto

Tag:  #viral #video #sebut #gempa #megathrust #lumpuhkan #jakarta #kepala #bmkg #beri #bantahan #penjelasan

KOMENTAR