Bertekad Pimpin Pemerintahan yang Bersih, Prabowo: Yang Tidak Mau Bersama Saya, Minggir
Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam acara deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (2/11/2024). Deklarasi GSN merupakan rangkaian acara strategis Presiden Prabowo Subianto setelah pembekalan Kabinet Merah Putih di Magelang, Jawa Tengah, untuk membangun semangat perjuangan, persatuan, dan solidaritas nasional. Tribunnews/Jeprima 
23:17
2 November 2024

Bertekad Pimpin Pemerintahan yang Bersih, Prabowo: Yang Tidak Mau Bersama Saya, Minggir

- Presiden Prabowo Subianto meminta pihak yang tidak sepakat dengan dia agar "minggir" saja.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam acara Deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, pada hari Sabtu (2/11/2024).

Awalnya Prabowo menyebut bahwa tidak akan ada negara yang berhasil tanpa pemerintah yang bersih.

"Tidak ada kemakmuran tanpa keadilan. Tidak ada negara yang berhasil kalau rakyatnya tidak bahagia," kata Prabowo.

Presiden berujar bahwa hal itu merupakan pelajaran sejarah selama ratusan tahun.

"Tidak ada negara yang berhasil tanpa pemerintah yang bersih. Karena itu, saya bertekad memimpin pemerintah Republik Indonesia yang bersih," ucap Prabowo yang kemudian diberi tepuk tangan riuh oleh hadirin.

Dia selanjutnya meminta pihak yang enggan bersamanya supaya minggir.

"Yang bersama saya, ayo. Yang tidak mau bersama saya, minggir," pinta dia.


Mantan Danjen Kopassus itu juga meminta agar semua orang bekerja demi seluruh rakyat Indonesia.

"Mari kita amankan seluruh kekayaan bangsa Indonesia. Mari kita wujudkan cita-cita pendiri bangsa kita. Cita-cita Bung Karno, cita-cita Bung Hatta, cita-cita Bung Syahrir, cita-cita Sudirman, cita-cita semua pendiri bangsa kita. Indonesia rakyatnya hidup sejahtera."

Prabowo menyatakan hal itu adalah salah satu tujuan GSN. Oleh karena itu, dia meminta GSN untuk melakukan apa yang bisa dilakukan.

Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam acara deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di  Indonesia Arena, Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (2/11/2024). Deklarasi GSN merupakan rangkaian acara strategis Presiden Prabowo Subianto setelah pembekalan Kabinet Merah Putih di Magelang, Jawa Tengah, untuk membangun semangat perjuangan, persatuan, dan solidaritas nasional. Tribunnews/Jeprima Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam acara deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (2/11/2024). Deklarasi GSN merupakan rangkaian acara strategis Presiden Prabowo Subianto setelah pembekalan Kabinet Merah Putih di Magelang, Jawa Tengah, untuk membangun semangat perjuangan, persatuan, dan solidaritas nasional. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Mengenal GSN

GSN merupakan transformasi alias gantinya Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Gerakan Solidaritas Nasional atau GSN diketuai oleh Rosan Perkasa Roeslani yang juga menjadi Ketua TKN Prabowo-Gibran.

Rosan Roeslani saat ini menjabat Menteri Investasi Indonesia merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Kabinet Merah Putih.

Warna identitas GSN juga biru muda, sama seperti warna yang identik digunakan Prabowo-Gibran saat kampanye.

Prabowo didapuk menjadi Ketua Dewan Pembina GSN, sementara Gibran menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina.

Menurut Rosan, GSN adalah paguyuban untuk mendukung kepemimpinan Presiden Prabowo mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Selain itu, GSN menyatukan seluruh elemen masyarakat.

"Tiada lawan sesama rakyat Indonesia, itulah yang kita pegang."

"Hari ini tidak ada lagi TKN, tidak ada lagi TPN, tidak ada lagi Timses, tapi yang ada adalah Gerakan Solidaritas Nasional," ucap Rosan dalam pidatonya, Sabtu (2/11/2024).

Rosan menegaskan GSN menjadi organisasi yang merekatkan seluruh rakyat Indonesia.

Dengan cara menampung dan mewujudkan gagasan-gagasan besar menjadi solusi-solusi konkrit bagi kehidupan masyarakat dan kemajuan bangsa, baik rakyat Indonesia di dalam negeri maupun yang menjadi diaspora di seluruh dunia.

Sebelumnya, Rosan menyampaikan GSN bertujuan menyatukan semua kekuatan, gagasan, dan sumber daya yang dimiliki Indonesia untuk satu tujuan yang sama, yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur, sejahtera dan maju dengan lebih cepat.

Dia membandingkan peran strategis GSN dengan kebebasan pers dalam demokrasi modern.

Kebebasan pers, kata dia dilindungi oleh negara awalnya lahir sebagai anti tesis dan kemudian sebagai pelengkap terhadap konsep demokrasi Trias Politika sehingga media disebut Pilar keempat demokrasi.

"Demikian juga GSN kami harap bisa menjadi Pilar Kelima atau sintesis dari empat pilar demokrasi yang sudah ada. Di mana gagasan-gagasan besar bisa segera dimatangkan, diperjuangkan dan akhirnya diwujudkan dengan dukungan penuh dari negara dan partisipasi penuh dari masyarakat,” ujar Rosan.

Menurutnya, kolaborasi sejak awal antara GSN dan media massa adalah syarat mutlak untuk mensukseskan dan menyebarkan tujuan mulia Presiden Prabowo Subianto untuk menyatukan seluruh elemen bangsa.

"Visi GSN adalah menjadi organisasi yang merekatkan seluruh rakyat Indonesia. Dengan cara menampung dan mewujudkan gagasan-gagasan besar menjadi solusi-solusi konkrit bagi kehidupan masyarakat dan kemajuan bangsa. Baik rakyat Indonesia di dalam negeri maupun yang menjadi diaspora di seluruh dunia,” tambah Rosan yang sekaligus adalah Menteri Investasi dan Hilirisasi di Kabinet Merah Putih.

Rosan kemudian mencontohkan gagasan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dalam proses singkat sejak Pilpres 2024, dapat langsung diwujudkan menjadi sebuah kebijakan nyata, sekaligus gebrakan dalam pemerintahan Prabowo - Gibran. 

Itu adalah gagasan yang tidak lain berangkat dari hasil dialog di antara para ahli di dalam Tim Kampanye Nasional (TKN).

Demikian juga gagasan untuk membebaskan jutaan petani dan nelayan dari hutang yang sudah membebani selama bertahun-tahun.

“Kita saksikan sendiri bagaimana proses yang dilalui bisa sangat singkat. Dari gagasan, menjadi dialog para ahli, hingga akhirnya dituangkan dalam kebijakan nyata pemerintah yang didukung penuh sumber daya, kelembagaan, dan anggaran yang dibutuhkan,” tambah Rosan.

(Tribunnews/Febri/Gilang/Reynas Abdila)

Tag:  #bertekad #pimpin #pemerintahan #yang #bersih #prabowo #yang #tidak #bersama #saya #minggir

KOMENTAR