Hari Sumpah Pemuda 2024: Wamen Pariwisata Ni Luh Sebut Sumpah Pemuda Bukan Sekadar Warisan Sejarah, Tapi Panggilan Perjuangan
Ilustrasi peringatan Sumpah Pemuda. (Freepik)
12:08
28 Oktober 2024

Hari Sumpah Pemuda 2024: Wamen Pariwisata Ni Luh Sebut Sumpah Pemuda Bukan Sekadar Warisan Sejarah, Tapi Panggilan Perjuangan

      - Gerakan kelompok pemuda pada 28 Oktober 1928 menjadi tonggak perlawanan besar terhadap koloniasme. Kobaran semangat membara membakar jiwa-jiwa pribumi untuk merdeka dari penjajahan, hingga akhirnya cita-cita itu terwujud pada 17 Agustus 1945.   96 tahun berlalu sejak pembacaan ikrar Sumpah Pemuda di Jakarta, semangatnya masih terbawa sampai sekarang. Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ernawati menilai, Sumpah Pemuda memiliki makna yang sangat mendalam dan relevan hingga kini.    "Sumpah Pemuda adalah tonggak persatuan dan tekad untuk membangun Indonesia yang lebih baik," kata Ni Luh kepada JawaPos.com, Minggu (27/10).   Ni Luh adalah sosok muda, inspirasi bagi banyak orang. Dia sudah bisa menduduki jabatan di kabinet Merah Putih di usia muda. Terlebih jika ditelisik latar belakangnya yang bukan "orang besar", namun bisa mencapai prestasi ini.   Ni Luh merupakan putri asli Bali yang lahir di Buleleng pada 18 November 1986. Ni Luh kecil kemudian dibawa merantau ke Makassar pada usia 3 bulan, dan baru pulang kembali ke Pulau Dewata pada usia 7 tahun.   Dengan latar belakang keluarga sederhana, Ni Luh remaja banyak menghabiskan waktu luangnya untuk bekerja. Tercatat dia pernah bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART), sales keliling, hingga cleaning service.   Kehidupannya terus membaik setelah bisa mengeyam pendidikan tinggi di STIE Nobel Indonesia Makassar, lulus tahun 2016. Selama kuliah dia pernah bekerja sebagai jurnalis di radio dan televisi lokal di Makassar. Karirnya semakin moncer setelah pindah ke Jakarta, masuk ke televisi nasional, dan mempunyai program sendiri.   Sebagai seorang pejabat publik muda, Ni Luh mrlihat Sumpah Pemuda bukan hanya sebagai warisan sejarah, tetapi juga panggilan untuk terus memperjuangkan kemandirian, kreativitas, dan integritas dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang kini menjadi sektor vital pembangunan bangsa.    Nilai-nilai dari Sumpah Pemuda, seperti persatuan, kerja keras, dan inovasi, adalah kunci untuk menghadapi tantangan global. "Pemuda hari ini perlu mengingat pentingnya kolaborasi lintas budaya, daerah, dan kemampuan untuk berinovasi tanpa melupakan jati diri Indonesia," jelasnya.   Di sektor pariwisata, kata Ni Luh, dapat terlihat kontribusi pemuda melalui ide-ide segar yang mendukung pariwisata berkelanjutan dan inklusif. Sebagai contoh, data menunjukkan bahwa kontribusi sektor pariwisata menyumbang PDB Indonesia mencapai 3,9 persen pada 2023.    Berkaca dari itu, pemuda adalah penggerak utama untuk pariwisata yang lebih berkelanjutan dan kreatif. Seperti inisiatif seperti Desa Wisata dan program Beli Kreatif Lokal, adalah bukti nyata pemuda turut serta dalam menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan masyarakat lokal.   

  "Di Hari Sumpah Pemuda ini, saya mengajak pemuda Indonesia untuk mengambil peran aktif, berani berinovasi, dan tidak ragu untuk berkolaborasi demi membangun pariwisata yang bukan hanya maju secara ekonomi tetapi juga membawa dampak sosial dan lingkungan yang positif," kata Ni Luh.   "Mari kita warisi semangat Sumpah Pemuda dengan menjadi agen perubahan di sektor yang kita geluti, demi Indonesia yang lebih kuat, berdaya saing, dan sejahtera," tandasnya.

Editor: Kuswandi

Tag:  #hari #sumpah #pemuda #2024 #wamen #pariwisata #sebut #sumpah #pemuda #bukan #sekadar #warisan #sejarah #tapi #panggilan #perjuangan

KOMENTAR