BPN Kebut Pembebasan Tanah Tahap II Sebagai Akses Ke Bandara Dhoho Kediri
- Selain mempercepat pencapaian target pembebasan tanah untuk Tahap I dari tol Kediri-Tulungagung (Ki Agung), proses pengadaan tanah untuk tahap II juga sedang berlangsung. Pihak terkait tengah gencar melakukan pembebasan tanah sebagai akses menuju Bandara Dhoho Kediri.
Dilansir dari Radar Kediri (JawaPos Group) pada Jumat (1/3), pembebasan tanah tahap II melibatkan area yang telah ditetapkan sebagai lokasi tahap II. Terutama bagi jalan tol yang menjadi akses ke Bandara Dhoho.
Seperti yang terjadi dalam pengadaan tahap I, pembebasan tanah ini harus diselesaikan sepenuhnya sebelum pekerjaan fisik dimulai pada bulan April-Mei mendatang.
Pada Selasa (27/2) di Jakarta, dilakukan pembentukan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Kediri-Tulungagung. Dalam pertemuan tersebut, diumumkan bahwa konstruksi Tol Kediri-Tulungagung untuk akses bandara akan dimulai pada kuartal II 2024.
Namun, hingga kemarin (29/2), proses pembebasan tanah untuk ruas jalan menuju Bandara Dhoho Kediri masih terkendala. Sebanyak belasan hektare lahan masih menjadi hal yang harus diselesaikan.
Tutur Pamuji selaku Kasi Pengadaan Tanah dan Pengembangan mengungkapkan bahwa Kepala BPN Kota Kediri, Jany Danny Assa bersama pihaknya sedang memproses kedua tahap pengadaan tanah secara bersamaan.
Meskipun sudah ada ratusan bidang yang terbayarkan dari penetapan lokasi tahap I, mereka juga sedang berusaha mempercepat pengadaan tanah untuk tahap II.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan sosialisasi tahap pelaksanaan di kelurahan yang terdampak. Tahapan ini akan dilaksanakan setelah pemasangan patok right of way (RoW) selesai untuk ruas Kota Kediri.
“Sosialisasinya terkait pemberkasannya dan mulai pengukuran. Bahwa setiap warga terdampak harus memasang tanda batasnya dan diketahui oleh masing-masing tetangga yang berbatasan,” tuturnya sembari mengatakan bahwa sosialisasi akan dilaksanakan pada bulan ini.
Proses pengadaan tanah untuk tahap II ini dilakukan dengan cara yang serupa dengan tahap I. Pengadaan tanah ini juga akan memperhatikan kebutuhan lahan di sebelah kiri dan kanan jalan tol, dengan memberikan prioritas kepada empat kelurahan yang berada di sekitar akses bandara. Kelurahan-kelurahan tersebut adalah Semampir di Kota, serta Mojoroto, Gayam, dan Bujel di Mojoroto.
“Kemudian warga juga harus menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan. Antara lain formulir dari kantor, SPPT PBB, KTP, dan KK,” pungkasnya lebih lanjut.
Setelah melakukan sosialisasi dan menjelaskan proses pengadaan tanah kepada masyarakat, langkah selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data fisik. Di sini, BPN Kota Kediri akan pergi ke lokasi dan melakukan pengukuran di tanah-tanah yang akan terkena dampak pembangunan tol.
"Pengukuran di lapangan akan didampingi TPT (tim pengadaan tanah jalan Tol Kediri-Tulungagung, Red), kelurahan, warga, dan tetangga yang berbatasan. Kalau pengukuran sudah selesai, nanti baru terbit PBT (peta bidang tanah, Red). Setelah itu, baru pemberkasan yuridis,” tegasnya.
Seperti yang telah dilaporkan sebelumnya, dari empat kelurahan yang terkena dampak oleh akses bandara di Kota Kediri, baru tiga kelurahan yang sudah mulai menerima pembayaran ganti rugi. Yang diantaranya yakni sebanyak 231 bidang di Kelurahan Mojoroto, 21 bidang di Kelurahan Gayam, dan 51 bidang di Kelurahan Semampir.
Meskipun begitu, masih ada yang belum tuntas terkait pembebasan tanah, yakni sebanyak 158 bidang di tiga kelurahan tersebut. Sementara itu, ada 178 bidang tanah di Kelurahan Bujel yang masih menunggu proses pembebasan. Setelah semua persiapan tanah selesai dilakukan, barulah proyek tol tersebut dapat dimulai.
***
Tag: #kebut #pembebasan #tanah #tahap #sebagai #akses #bandara #dhoho #kediri