Belum Ada Laporan Kerusakan, Gempa Banten Tak Berpotensi Tsunami
Ilustrasi gempa bumi./ANTARA
21:56
25 Februari 2024

Belum Ada Laporan Kerusakan, Gempa Banten Tak Berpotensi Tsunami

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa yang terjadi di Samudera Hindia Selatan, Banten, tidak berpotensi tsunami.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, (25/2).

Sebelumnya, gempa tektonik dengan magnitudo 5,7 melanda wilayah Samudera Hindia Selatan, Banten, Minggu, sekitar pukul 20.07 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,7.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,63° LS, 105,74° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 Km arah Barat Daya Bayah, Banten, pada kedalaman 43 km.

Daryono mengatakan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Banten.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan cerminan gempa megathrust," kata dia.

Gempa bumi ini, kata Daryono, berdampak dan dirasakan di daerah Surade dengan skala intensitas IV MMI (pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi).

Kemudian di daerah Pelabuhan Ratu, Bayah, Malimping, Garut, dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). 

Lalu, di daerah Bandung, Cilacap, Panimbang dan Cigelis dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Daerah Serang dan Lembang dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hingga pukul 20.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," katanya.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kemudian, menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata dia.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyatakan hingga pukul 20.35 WIB belum ada informasi maupun laporan adanya bangunan di Kota Sukabumi, Jabar yang rusak akibat terdampak gempa M5,7 yang berpusat Kabupaten Bayah, Banten pada Minggu (25/2).

"Dalam mendata dampak dari gempa yang terjadi sekitar pukul 20.07 WIB kami membentuk dua tim. Di mana tim pertama melakukan pemantauan langsung di lapangan dan tim kedua memantau kondisi melalui pesawat radio di Kantor BPBD Kota Sukabumi," kata Kepala BPBD Sukabumi Novian Rahmat saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu malam.

Menurut Novian, getaran gempa M5,7 cukup kencang sehingga membuat panik sebagian warga Kota Sukabumi. Tim reaksi cepat yang tengah bersiaga dan merasakan getaran gempa langsung membagi kelompok untuk memantau perkembangan di lapangan.

Petugas penanggulangan bencana masih melakukan patroli ke sejumlah permukiman warga untuk memantau sejauh mana dampak dari getaran gempa terhadap kondisi bangunan maupun fasilitas lainnya.

Untuk mempercepat asesmen, pihaknya juga berkoordinasi dengan aparatur pemerintahan di tingkat kelurahan yang tujuannya jika ada laporan maupun temuan adanya bangunan yang rusak akibat terdampak gempa bisa segera ditangani.

"Kami masih bersiaga, namun belum ada laporan kerusakan bangunan baik dari petugas yang melakukan patroli maupun informasi yang masuk melalui pesawat radio," tambahnya.

 

 

 

 

Editor: Dimas Ryandi

Tag:  #belum #laporan #kerusakan #gempa #banten #berpotensi #tsunami

KOMENTAR