Update BNPB: Korban Tewas Banjir Sumatera Capai 1.106 Orang
BANJIR SUMATERA: Petugas Kementerian Kehutanan dan Dinas Kehutanan Provinsi Aceh mengambil sampel kayu gelondongan yang terbawa arus luapan Sungai Tamiang, di area pasantren Islam Terpadu Darul Mukhlishin, Desa Tanjung Karang, Aceh Tamiang, Aceh, Jumat (19/12/2025). Kemenhut telah mengirim tim verifikasi dan membentuk tim investigasi gabungan bersama Polri untuk menelusuri asal-usul kayu gelondongan yang ditemukan pascabencana banjir di Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Provinsi Aceh.
19:38
22 Desember 2025

Update BNPB: Korban Tewas Banjir Sumatera Capai 1.106 Orang

- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan jumlah korban jiwa banjir dan tanah longsor Sumatera bertambah 16 jiwa per hari ini, Senin (22/12/2025), sehingga total menjadi 1.106 orang.

"Berdasarkan temuan dan hasil identifikasi terbaru, terdapat penambahan 16 jiwa sehingga total korban meninggal dunia di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kini mencapai 1.106 jiwa," ujar Abdul saat konferensi pers secara virtual, hari ini.

Dia menuturkan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah menyampaikan simpati dan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas kehilangan ribuan nyawa dalam bencana ini.

Sementara itu, jumlah warga yang masih dalam pencarian berkurang 10 jiwa, sehingga saat ini masih ada 175 jiwa yang masuk dalam daftar pencarian.

"Untuk jumlah pengungsi, total per hari ini adalah 502.570 jiwa," tuturnya.

Dalam satu minggu terakhir, jumlah pengungsi ini sudah cukup banyak berkurang karena sebagian warga mulai kembali ke rumah masing-masing untuk melakukan pembersihan atau tinggal di rumah kerabat di luar daerah bencana.

Namun, sebagian besar kebutuhan pangan mereka masih didukung oleh dapur umum, baik yang dikelola pemerintah maupun masyarakat dengan dukungan bahan makanan dari Dinas Sosial Provinsi Aceh.

"Saat ini kita berada di hari kedua menjelang penutupan perpanjangan fase tanggap darurat, khususnya di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat," kata Abdul.

Lima aspek prioritas

Meskipun begitu, lima aspek prioritas tetap dijalankan, yakni pencarian dan pertolongan, distribusi logistik, pemulihan akses jalan, pemulihan akses komunikasi, serta pemenuhan sektor energi seperti listrik dan BBM.

"Di Aceh Tamiang, upaya pembersihan dilakukan secara masif dengan penambahan personel dari satu Batalyon Zeni Tempur dan satu Batalyon Konstruksi TNI lengkap dengan alat berat," ucapnya.

Pembersihan tidak hanya fokus di pusat kota dan pemerintahan, tetapi juga mulai masuk ke pemukiman masyarakat, pondok pesantren, fasilitas olahraga, hingga puskesmas.

Tag:  #update #bnpb #korban #tewas #banjir #sumatera #capai #1106 #orang

KOMENTAR