Anak Dewan Pakar Tewas Dibunuh di Rumah Cilegon, PKS Kutuk Keras Pelaku
Ketua DPP PKS Bidang Advokasi Nurul Amalia mengatakan pihaknya mengutuk keras pelaku pembunuhan anak dari anggota Dewan Pakar DPD PKS Kota Cilegon, Maman Suherman, MAHM (9).
Nurul menekankan, setiap anak memiliki hak hidup, sebagaimana yang dimiliki oleh orang dewasa.
"Bidang Advokasi DPP PKS mengutuk keras segala bentuk tindak kejahatan terhadap anak, karena setiap anak memiliki hak asasi termasuk hak untuk hidup, sebagaimana hak yang dimiliki oleh orang dewasa yang dijamin dalam konstitusi," ujar Nurul kepada Kompas.com, Kamis (18/12/2025).
Sehubungan dengan proses penanganan perkara, Nurul mengapresiasi langkah kepolisian yang saat ini masih fokus pada pendalaman kasus, pemeriksaan saksi, serta pengumpulan alat bukti.
Dia menyebut PKS memahami dan menghormati sikap kehati-hatian aparat penegak hukum yang belum menyampaikan keterangan secara terbuka demi menjaga objektivitas dan kualitas pembuktian dalam proses penyidikan.
Maka dari itu, kata Amalia, PKS mendorong aparat penegak hukum mengusut perkara ini secara tuntas, profesional, dan transparan.
"Memastikan hak-hak keluarga korban mendapat perlindungan dan pendampingan hukum sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dalam kedudukannya sebagai korban," tuturnya.
"Mengimbau semua pihak untuk tidak berspekulasi dan tidak mempolitisasi peristiwa ini. Bidang Advokasi Partai PKS menyatakan akan terus mengawal proses penegakan hukum agar berjalan secara adil dan berkeadilan bagi korban," sambung Nurul.
Sementara itu, PKS menyampaikan ucapan duka cita yang sangat mendalam atas wafatnya MAHM.
Amalia menekankan, peristiwa tersebut merupakan kejahatan serius dan menjadi duka mendalam.
"Tidak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga bagi masyarakat," imbuhnya.
Diketahui, seorang anak berusia 9 tahun yang merupakan putra anggota Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cilegon, Maman Suherman, ditemukan tewas dengan luka tusukan di rumahnya pada Selasa (16/12/2025).
Maman baru saja dilantik sebagai anggota dewan pakar DPD PKS Cilegon empat hari sebelum insiden tragis ini.
Korban, yang masih duduk di kelas 4 Sekolah Dasar (SD), tidak dapat diselamatkan meskipun telah dilarikan ke rumah sakit.
Kejadian ini bermula sekitar pukul 14.20 WIB ketika ayah korban, Maman Suherman, menerima telepon dari anak keduanya, D, yang terdengar panik dan meminta pertolongan.
Maman yang saat itu berada di tempat kerjanya segera pulang ke rumah.
Setibanya di rumah, Maman mendapati anaknya dalam kondisi tengkurap dengan luka serius dan pendarahan hebat.
Ia segera membawa anaknya menggunakan mobil menuju Rumah Sakit Bethsaida, Kota Cilegon.
Namun, setibanya di rumah sakit, dokter menyatakan korban telah meninggal dunia.
Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui korban mengalami luka akibat tusukan benda tajam.
Tag: #anak #dewan #pakar #tewas #dibunuh #rumah #cilegon #kutuk #keras #pelaku