Wamenag Siapkan Opsi Belajar Daring untuk Siswa Penyintas Banjir di Sumatera
Wakil Menteri Agama Muhammad Syafii membuka opsi pembelajaran daring bagi siswa lembaga pendidikan agama dan keagamaan yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Menurut Syafii, kegiatan belajar mengajar secara daring perlu dilakukan agar anak-anak di wilayah terdampak tidak kehilangan hak mereka untuk mendapatkan pendidikan.
"Khusus yang terkait dengan properti yang berada di bawah naungan Kemenag, kami ingin memastikan bahwa anak-anak yang belajar di pondok, madrasah, tidak boleh kehilangan haknya untuk terus belajar," kata Syafii ketika mengunjungi Padang, Sumbar, dikutip dari keterangan pers, Senin (15/12/2025).
Syafii menuturkan, jika kondisi pondok atau madrasah belum layak digunakan, maka pembelajaran bisa dilakukan secara daring.
"Kalau mungkin kondisi fisik dari pondok dan madrasahnya belum memungkinkan, kami telah mengambil kebijakan bisa dilakukan kegiatan belajar mengajarnya secara daring," ujarnya.
Wamenag menuturkan, pihaknya saat ini terus mendata serta mengumpulkan biaya untuk merenovasi pondok dan madrasah yang hancur diterjang banjir bandang.
"Tentu saja kami terus berupaya, selain tanggap darurat yang sudah kami lakukan, kami terus mengumpulkan pembiayaan untuk kemudian merenovasi pondok dan madrasah yang mengalami rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat," ucapnya.
Terlepas dari rencana renovasi itu, kata Syafii, hal yang terpenting saat ini adalah bagaimana warga yang terdampak bisa menghadapi bencana, bisa bertahan, dan tetap semangat.
"Setelah itu, kita melakukan perbaikan-perbaikan properti yang mengalami kerusakan," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan, terdapat 10 jasad ditemukan pada Minggu (14/12/2025), meliputi sembilan jasad di Aceh dan satu jasad di Sumbar.
"Sehingga total yang kemarin (Sabtu) rekapitulasi berjumlah 1.006 jiwa (meninggal dunia), hari ini (Minggu) menjadi 1.016 jiwa," ujarnya dalam konferensi pers yang dipantau di kanal Youtube BNPB pada Minggu (14/12/2025).
Berdasarkan provinsi, korban tewas di Aceh sebanyak 424 jiwa, Sumut sebanyak 349 jiwa, dan Sumbar sebanyak 243 jiwa.
Sementara untuk data korban yang masih hilang, lanjut Abdul, tercatat sebanyak 212 jiwa pada Minggu (14/12/2025). Rinciannya di Aceh sebanyak 32 jiwa, Sumut sebanyak 90 jiwa, dan Sumbar sebanyak 90 jiwa.
"Untuk data korban hilang, kemarin (Sabtu) 217 jiwa, saat ini (Minggu) 212 jiwa," ucapnya.
Tag: #wamenag #siapkan #opsi #belajar #daring #untuk #siswa #penyintas #banjir #sumatera