Warga Lebih Suka Lapor Damkar, Jimly: ''Positive Thinking'', Polisi Mau Perbaiki Diri
Ketua Percepatan Reformasi Polri Jimly Asshiddiqie di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (25/11/2025). (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)
19:38
25 November 2025

Warga Lebih Suka Lapor Damkar, Jimly: ''Positive Thinking'', Polisi Mau Perbaiki Diri

- Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri Jimly Asshiddiqie mengajak masyarakat berpikir positif terkait polisi yang sungguh-sungguh mau memperbaiki diri.

Hal tersebut disampaikan Jimly saat ditanya mengenai fenomena masyarakat yang kini lebih suka melaporkan permasalahan ke Damkar, bukan ke polisi.

"Saya berharap kita harus ya ber-husnuzon, positive thinking bahwa polisi sungguh-sungguh sudah siap untuk melakukan perbaikan," kata Jimly, di Gedung Kemensetneg, Jakarta Pusat, Selasa (25/11/2025).

Selain itu, Jimly menuturkan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pasti akan langsung mengambil tindakan secara internal.

Sebab, kata dia, Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo saja mengakui bahwa masyarakat lebih suka melapor ke Damkar karena polisi kalah cepat.

"Dan itu sama dengan statement Pak Kapolri beberapa kali dalam rapat kami maupun di pers. Menggambarkan bahwa pimpinan kepolisian kita itu memang siap untuk beradaptasi, siap untuk berubah. Jadi, dia tidak denial, tidak menolak gitu lho. Bahkan dia mengungkapkan sendiri banyak masalah," ujar dia.

Maka dari itu, Jimly optimistis bahwa selama tiga bulan ke depan, akan ada perbaikan dari Polri.

Apalagi, Jimly menekankan, Presiden Prabowo Subianto juga menginginkan perbaikan menyeluruh terhadap Polri.

"Insya Allah mudah-mudahan dari gelagat sikapnya Bapak Presiden, memang ada ya keinginan untuk ada perbaikan yang lebih menyeluruh, dan mulai dari polisi. Mudah-mudahan ini berhasil," imbuh Jimly.

Sebelumnya, Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Komjen Dedi Prasetyo mengakui bahwa masyarakat saat ini lebih memilih menghubungi Pemadam Kebakaran (Damkar) ketika membutuhkan respons cepat, ketimbang melapor melalui layanan kepolisian.

Menurut Dedi, hal tersebut disebabkan oleh lambatnya waktu respons cepat di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).

Sebab, standar internasional menetapkan waktu tanggap ideal di bawah 10 menit, sementara Polri masih berada di atas angka tersebut.

“Di bidang SPKT, dalam laporan masyarakat, lambatnya quick response time. Quick response time standar PBB itu di bawah 10 menit, kami masih di atas 10 menit. Ini juga harus kami perbaiki,” kata Dedi, dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, Selasa (18/11/2025).

Kondisi itu, lanjut Dedi, membuat sebagian warga memilih melapor ke instansi lain yang dinilai lebih sigap, termasuk pemadam kebakaran.

Dia menegaskan bahwa pembenahan sistem pelaporan kepolisian menjadi prioritas, terutama melalui optimalisasi layanan aduan 110.

“Saat ini masyarakat lebih mudah melaporkan segala sesuatu ke Damkar, karena Damkar quick response-nya cepat,” kata Dedi.

"Dengan perubahan optimalisasi 110, harapan kami setiap pengaduan masyarakat bisa direspons di bawah 10 menit,” sambung Wakapolri.

Tag:  #warga #lebih #suka #lapor #damkar #jimly #positive #thinking #polisi #perbaiki #diri

KOMENTAR