Cegah Penipuan di WhatsApp: Kenali 5 Modus Penipuan dan Cara Mencegahnya
WhatsApp kerap jadi tempat penipu dan penjahat siber beraksi mencari korban. (Cyber Wardens)
13:56
15 November 2025

Cegah Penipuan di WhatsApp: Kenali 5 Modus Penipuan dan Cara Mencegahnya

Para penipu online terus menemukan cara baru untuk menjerat korban melalui pesan singkat dan aplikasi percakapan. 

Modusnya pun semakin canggih, mulai dari pencurian data pribadi, penawaran kerja palsu, hingga investasi bodong. 

Melihat tren ini, WhatsApp bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Kementerian Perdagangan (Kemendag) serta Direktorat Tindak Pidana Siber Polri meluncurkan kampanye edukasi publik guna membantu masyarakat mengenali berbagai bentuk penipuan online yang kian marak.

Kampanye yang digelar di halaman Facebook Indonesia ini mengusung pesan sederhana namun penting: 'Berhenti sejenak dan bertanya, apakah ini resmi?', sebuah ajakan agar pengguna lebih waspada sebelum membagikan informasi pribadi atau mengambil tindakan atas pesan yang diterima.

Berikut lima jenis penipuan yang paling banyak beredar di WhatsApp dan cara mencegahnya:

Pengambilalihan Akun (Account Takeover)

Modus ini sering kali berawal dari pesan berisi tautan mencurigakan atau permintaan kode verifikasi. Jika korban lengah, akun WhatsApp bisa diambil alih dan digunakan untuk menipu orang lain.

Untuk mencegahnya, aktifkan Verifikasi Dua Langkah dengan PIN enam digit, jangan pernah membagikan kode pendaftaran, serta periksa secara berkala perangkat yang terhubung untuk memastikan tidak ada akses tidak dikenal.

Lowongan Kerja Palsu

Penawaran kerja dengan gaji besar untuk pekerjaan ringan sering kali menjadi umpan bagi pelaku penipuan. Biasanya, korban diminta mentransfer sejumlah uang sebagai 'biaya administrasi'.

Jika menerima tawaran seperti ini, abaikan panggilan dari nomor tak dikenal, blokir dan laporkan kontak mencurigakan, serta pastikan nomor yang menghubungi berasal dari negara yang benar sebelum menanggapi.

Peniruan Identitas (Impersonation)

Penipu kerap berpura-pura menjadi teman, keluarga, atau bahkan akun resmi instansi untuk mencuri kepercayaan korban.
Cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan membatasi siapa yang dapat menambahkan Anda ke grup, mengatur privasi foto profil, serta memeriksa kartu konteks akun sebelum berinteraksi. Jika mencurigakan, blokir atau laporkan kontak tersebut.

Penipuan Investasi

Janji keuntungan besar dalam waktu singkat masih menjadi jebakan klasik di dunia digital. Banyak penipu yang menggunakan WhatsApp untuk menawarkan skema investasi bodong atau 'kesempatan VIP'.

Ingat, investasi yang terlalu bagus untuk dipercaya biasanya tidak benar. Abaikan pesan dari nomor asing, dan laporkan kontak yang mengarah pada aktivitas mencurigakan.

Penipuan Asmara (Romance Scam)

Dalam modus ini, pelaku berpura-pura menjalin hubungan emosional untuk mengambil hati korban, lalu memanfaatkan kedekatan tersebut untuk meminta uang atau data pribadi.

Hindari menjadi korban dengan memverifikasi identitas lawan bicara, tidak mengirim uang kepada orang yang belum pernah ditemui langsung, serta memblokir kontak mencurigakan.

 

Kampanye ini diharapkan dapat meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia agar lebih waspada terhadap berbagai bentuk kejahatan siber. Di era komunikasi serba cepat, kewaspadaan menjadi kunci utama untuk menjaga keamanan data dan privasi pribadi. (*)

Editor: Dinarsa Kurniawan

Tag:  #cegah #penipuan #whatsapp #kenali #modus #penipuan #cara #mencegahnya

KOMENTAR