Prabowo di KTT APEC, Perangi Pebisnis Rakus hingga Bicara soal Perpecahan Asia-Pasifik
Presiden Prabowo Subianto melanjutkan kiprah politik luar negerinya dengan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, pekan ini.
Ia tiba di Korea Selatan pada Kamis (30/10/2025) untuk mengikuti rangkaian KTT yang dijadwalkan berlangsung hingga Sabtu (1/11/2025) hari ini.
Di hadapan para pemimpin ekonomi anggota APEC, Prabowo bicara mengenai banyak hal, mulai dari perang melawan pengusaha rakus hingga perpecahan Asia Pasifik.
Perangi pebisnis rakus
Prabowo menjadi pembicara dalam sesi pertama APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Korea Selatan (Korsel), Jumat (31/10/2025).
Saat itu, Prabowo menyatakan Indonesia tengah memerangi pebisnis rakus demi menciptakan pertumbuhan yang adil.
Dengan perjuangan itu, Indonesia siap berperan sebagai bridge builder antara ekonomi maju dan berkembang dalam menghadapi tantangan global.
"Kita memerangi korupsi, penipuan, dan pebisnis rakus yang menghambat pertumbuhan riil. Pengalaman-pengalaman ini mungkin menempatkan Indonesia sebagai penghubung ekonomi maju dan berkembang dalam menghadapi tantangan ke depan," tutur Prabowo.
Ia juga menyoroti ancaman serius penyelundupan, pencucian uang, perdagangan manusia, dan narkotika.
Menurut Prabowo. ancaman itu dapat merusak stabilitas ekonomi kawasan jika tidak ditangani bersama.
"Kita tidak dapat mengatasi bahaya-bahaya ini sendirian. Penyelundupan, penipuan, pencucian uang, perdagangan manusia, dan narkotika merupakan bahaya nyata bagi masa depan perekonomian kita," ujar Prabowo.
Selaras dengan itu, Prabowo juga ingin memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Ia memaparkan langkah nyata yang telah dilakukan Indonesia melalui program nasional pemberdayaan UMKM dan koperasi, serta peningkatan akses digital dan keuangan yang membantu UMKM terintegrasi ke dalam rantai nilai global.
Dia menilai, cara itu dilakukan demi meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Di Indonesia, kami menerapkan prinsip ini melalui program nasional yang memberdayakan usaha kecil dan koperasi untuk mengoptimalkan potensi mereka, meningkatkan kesejahteraan, dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan," kata Prabowo.
Tolak perpecahan Asia-Pasifik
Selain itu, Prabowo juga membahas keamanan di Asia-Pasifik.
Ia meminta kawasan ini kembali membangun rasa saling percaya dan memperkuat kerja sama konkret di tengah meningkatnya ketidakpastian dan ketegangan global.
Menurut Prabowo, Asia-Pasifik harus bangkit dari kecurigaan dan ketakutan.
"Saya percaya bahwa Asia Pasifik tidak boleh menerima perpecahan sebagai takdirnya," kata mantan Menteri Pertahahan itu.
Prabowo pun mengingatkan bahwa meningkatnya kecurigaan dan ketegangan dapat mengancam stabilitas ekonomi global.
Ia ingin Asia-Pasifik tidak boleh menyerah pada perpecahan, terlebih saat ini Asia-Pasifik tumbuh di tengah ketidakpastian global.
"Kita bertemu hari ini di tengah ketidakpastian global. Ketegangan dan meningkatnya ketidakpercayaan membahayakan stabilitas ekonomi global dan memperparah perpecahan di antara kita," kata Prabowo.
Bertemu PM Selandia Baru
Di tengah rangkaian KTT APEC, Prabowo juga mengadakan pertemuan bilateral dengan pemimpin negara lain, salah satunya adalah Perdana Menteri elandia Baru Christopher Luxon.
Berdasarkan keterangan Sekretariat Presiden, kedua pemimpin membahas upaya memperkuat kemitraan komprehensif yang telah terjalin antara Indonesia dan Selandia Baru sejak tahun 2018.
Presiden RI Prabowo Subianto bertemu PM Selandia Baru Christopher Luxon di sela-sela KTT APEC 2025 di Korea Selatan, Jumat (31/10/2025).
Prabowo menegaskan komitmen kedua negara untuk terus memperkuat kerja sama dalam kerangka kemitraan komprehensif yang selama ini terjalin erat.
“Perdagangan bilateral kita telah meningkat secara konsisten selama lima tahun terakhir, hampir 10 persen setiap tahunnya, namun saya yakin kita dapat berupaya lebih baik lagi. Dalam berbagai sektor, kita telah bekerja sama dengan baik dan saya berharap kerja sama ini dapat terus ditingkatkan,” ujar Prabowo.
Dalam kesempatan tersebut, PM Luxon juga menegaskan komitmen untuk memperkuat hubungan perdagangan antara kedua negara.
PM Luxon pun mengapresiasi dukungan Indonesia terhadap peningkatan kemitraan strategis komprehensif ASEAN dan Selandia Baru, serta berbagai kerja sama regional lainnya.
“Izinkan saya juga menyampaikan terima kasih atas seluruh dukungan Anda terhadap peningkatan status ASEAN CSP (Comprehensive Strategic Partnership) dengan Selandia Baru. Kami sangat menghargai hal itu," kata Luxon.
"Dengan adanya peningkatan ASEAN CSP, RCEP, dan pemuktahiran ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA), kini kita memiliki mekanisme kawasan yang kuat untuk melakukan apa yang telah kita bicarakan di Peru tahun lalu terkait bagaimana mempercepat hubungan perdagangan antara kedua negara,” imbuh dia.
Datangkan guru bahasa Inggris
Pertemuan antara Prabowo dan Luxon juga menghasilkan sejumlah kesepakatan, salah satunya adalah mengirim guru dari Selandia Baru ke Indonesia untuk mengajar bahasa Inggris.
Prabowo menekankan, guru untuk mengajar Bahasa Inggris sangat diperlukan bagi warga negara Indonesia yang mau bekerja ke luar negeri.
"Saya juga minta kalau ada guru-guru dari Selandia Baru yang bisa bantu kita, kita mau menambah sekolah atau kursus-kursus Bahasa Inggris untuk pekerja-pekerja kita yang mau keluar negeri,” kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo menekankan pentingnya pertukaran pengalaman dan penguatan kolaborasi di sektor pendidikan, pertanian, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia.
Tak cuma itu, Prabowo berencana mengirim mahasiswa Indonesia ke Selandia Baru untuk belajar kedokteran dan kedokteran gigi karena Indonesia masih kekurangan dokter umum dan dokter spesialis.
"Kita ingin kirim lebih banyak mahasiswa untuk belajar kedokteran dan kedokteran gigi. Kita sangat butuh dokter dan dokter gigi," ujar dia.
Menurut Prabowo, sudah banyak kemajuan yang dijalin antara Indonesia dan Selandia Baru, antara lain dalam bidang pertanian dan pendidikan.
Walhasil, Prabowo turut mendorong guru-guru dari Selandia Baru untuk bisa membantu Indonesia.
"Kita mau tambah sekolah atau kursus-kursus Bahasa Inggris untuk pekerja kita yang mau ke luar negeri. Saya kira bahasa sangat penting dan ini sedang kita bahas," kata dia.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin juga menyoroti pentingnya memperluas akses pasar dan mendorong peningkatan nilai perdagangan yang pada tahun 2024 mencapai 1,91 miliar dollar AS.
Tag: #prabowo #apec #perangi #pebisnis #rakus #hingga #bicara #soal #perpecahan #asia #pasifik