Haji 2026, Masa Tinggal Jemaah Indonesia di Arab Saudi Ditetapkan 41 Hari
Ilustrasi jemaah haji.(KOMPAS.com / Dokumentasi pembimbing KBIHU As-Shafa Abdul Mukti. )
18:16
29 Oktober 2025

Haji 2026, Masa Tinggal Jemaah Indonesia di Arab Saudi Ditetapkan 41 Hari

- Komisi VIII DPR bersama Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) telah menetapkan masa tinggal jemaah asal Indonesia di Arab Saudi selama 41 hari selama pelaksanaan ibadah haji.

Masa tinggal jemaah haji asal Indonesia itu ditetapkan dalam rapat kerja antara Komisi VIII dengan pemerintah, pada Rabu (29/10/2025).

"Jumlah lama masa tinggal jemaah di Arab Saudi rata-rata 41 hari," ujar Ketua Komisi VIII Marwan Dasopang, Rabu (29/10/2025).

Selama pelaksanaan ibadah haji 2026, jemaah haji asal Indonesia akan mendapatkan makan dengan jumlah yang berbeda di setiap lokasi.

Di Madinah, jemaah haji akan mendapatkan makan sebanyak 27 kali. Kemudian, 84 kali makan selama di Mekah. Terakhir di di Arafah, Muzdalifah, dan Mina akan mendapatkan 15 kali makan.

"Menu katering untuk jemaah haji harus berbahan baku dan bercita rasa Nusantara serta juru chef dari Indonesia," tutur Marwan.

Rapat tersebut juga telah menetapkan Biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2026 sebesar Rp 87.409.365,45. Sedangkan biaya pelaksanaan ibadah haji (Bipih) yang ditanggung calon jemaah sebesar Rp 54.193.806,58.

"Karena itu tentu akan berubah Bipih rata-rata menjadi Rp 54 (juta), sedangkan penggunaan nilai manfaat dari para jemaah sebesar Rp 33.215.000," ujar Marwan.

Rangkaian Ibadah Haji

Sementara itu, dilansir dari laman Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), ibadah haji memiliki urutan atau rangkaian ibadah yang harus dilaksanakan dengan tertib. Berikut rangkaian ibadah haji yang perlu diketahui:

1. Ihram dari Miqat yang Telah Ditentukan

Tahap pertama pelaksanaan ibadah haji adalah ihram, yaitu niat untuk memulai ibadah haji yang dimulai dari miqat, tempat yang telah ditentukan. Berikut tahapan pelaksanaan ihram:

  • Mandi sunah
  • Wudhu sebelum berihram
  • Memakai pakaian ihram
  • Salat sunah ihram dua rakaat
  • Mengucapkan niat haji
  • Menyampaikan talbiyah dalam perjalanan menuju Arafah.

2. Wukuf di Arafah

Wukuf di Arafah merupakan puncak ibadah haji yang dilaksanakan pada tanggal 9 zulhijjah. Selama wukuf, jemaah dianjurkan untuk:

  • Shalat dzuhur dan ashar yang diqasar serta dijamak
  • Mendengarkan khotbah wukuf
  • Memperbanyak dzikir, doa, dan membaca Al-Qur’an.

3. Mabit di Muzdalifah

Setelah wukuf, jemaah menuju Muzdalifah untuk mabit, yaitu bermalam di sana. Di Muzdalifah, jemaah juga perlu mengumpulkan batu kerikil untuk melontar jamrah di Mina.

Mabit dilaksanakan hingga menjelang subuh dengan perbanyak dzikir dan doa.

4. Melontar Jumrah Aqabah

Pada 10 Dzulhijjah, jemaah menuju Mina untuk melontar jamrah aqabah, salah satu dari tiga tiang batu di Mina.

Jemaah melemparkan tujuh batu kerikil sebagai simbol menolak godaan setan, mengingat peristiwa Nabi Ibrahim menolak godaan setan.

5. Tahalul Awal

Setelah melontar jamrah, jemaah melakukan tahalul awal, yaitu mencukur rambut atau memotong sebagian rambut sebagai tanda berakhirnya larangan ihram.

Pada tahap ini, jemaah boleh melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang, kecuali akad nikah, bercumbu, dan jimak.

6. Tawaf Ifadhah

Tawaf Ifadhah dilaksanakan pada 10 Zulhijjah setelah melontar jumrah dan tahalul awal. Tawaf ini merupakan rukun haji yang wajib dilakukan dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali di Masjidil Haram, Mekkah.

7. Sai

Sai dilakukan setelah tawaf ifadhah dengan berlari-lari kecil tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah. Jemaah harus melaksanakan sai dalam keadaan suci dan mengenakan pakaian ihram.

Setiap perjalanan dari Shafa ke Marwah dan sebaliknya dihitung sebagai satu kali.

8. Tahalul Kedua

Setelah selesai sai, jemaah melaksanakan tahalul kedua. Tahalul ini menandai selesainya tiga ritual utama, yakni melontar jamrah aqabah, tawaf ifadhah, dan sai.

Setelah tahalul kedua, jemaah bebas dari semua larangan ihram, termasuk hubungan suami-istri.

9. Mabit di Mina

Jemaah kembali ke Mina untuk mabit (bermalam) selama tiga hari, dari 11 hingga 13 Zulhijjah. Selama mabit, jemaah melontar ketiga jumrah, yaitu jumrah ula, jamrah wusta, dan jamrah aqabah, dengan tujuh lemparan batu setiap harinya.

10. Tawaf Wada

Tawaf wada adalah tawaf perpisahan yang dilakukan di Masjidil Haram sebelum jemaah meninggalkan Mekkah. Tawaf ini dilakukan dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali sebagai tanda perpisahan dan salam kepada Baitullah.

Tag:  #haji #2026 #masa #tinggal #jemaah #indonesia #arab #saudi #ditetapkan #hari

KOMENTAR