Geger Kematian Siswa SMP di Grobogan, Diduga Dibully di Sekolah, Polisi Periksa 9 Saksi
Ilustrasi bullying. [KlikKaltim.com]
12:28
13 Oktober 2025

Geger Kematian Siswa SMP di Grobogan, Diduga Dibully di Sekolah, Polisi Periksa 9 Saksi

Baca 10 detik
  • Seorang siswa SMP di Geyer, Grobogan, meninggal dunia secara mendadak pada Sabtu (11/10/2025), memicu penyelidikan oleh pihak kepolisian
  • Dugaan kuat bahwa korban meninggal akibat perundungan (bullying) di sekolahnya ramai beredar
  • Polres Grobogan telah memeriksa sembilan orang saksi dari pihak sekolah dan teman korban

Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Geyer ditemukan meninggal dunia secara mendadak pada Sabtu (11/10/2025) siang. Kematian tragis ini sontak menjadi sorotan publik setelah rumor perundungan atau bullying di lingkungan sekolah menyeruak di media sosial.

Pihak kepolisian bergerak cepat merespons laporan yang masuk. Kasatreskrim Polres Grobogan, AKP Rizky Ari Budianto, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan dan langsung memulai proses penyelidikan untuk mengungkap tabir di balik peristiwa ini.

"Kami menerima laporan seorang laki-laki meninggal dunia di Puskesmas Geyer. Untuk penyebab kematiannya masih dalam proses penyelidikan,” ujar AKP Rizky Ari Budianto.

Hingga kini, tim Satreskrim Polres Grobogan telah menggali keterangan dari berbagai pihak untuk menyusun kepingan puzzle dari kasus ini.

Sejumlah saksi kunci, baik dari lingkungan sekolah maupun teman-teman korban, telah dipanggil untuk dimintai keterangan. Olah tempat kejadian perkara (TKP) juga tengah dilakukan untuk mencari petunjuk lebih lanjut.

“Saat ini kami sudah memeriksa sembilan orang saksi, baik teman korban maupun pihak sekolah. Tim juga sedang melakukan olah TKP,” tambah Rizky.

Meskipun dugaan bullying menjadi perbincangan hangat, pihak kepolisian menegaskan belum dapat menyimpulkan penyebab pasti kematian korban.

Menurut Rizky, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan medis dari tim dokter forensik untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan akurat secara ilmiah. Kepastian medis ini menjadi kunci untuk menentukan apakah ada unsur kekerasan atau faktor lain yang menyebabkan korban meninggal dunia.

"Penyebab kematiannya masih kami koordinasikan dengan dokter forensi,” bebernya.

Sementara itu, dari pihak keluarga, duka mendalam begitu terasa. Kakek korban menuturkan detik-detik saat ia menerima kabar mengejutkan tentang kondisi cucunya.

Ia mengaku mendapat informasi bahwa cucunya telah dilarikan ke Puskesmas Geyer sekitar pukul 12.00 WIB. Tanpa pikir panjang, ia langsung bergegas menuju puskesmas, namun takdir berkata lain.

"Saya waktu itu dapat kabar, sebelum jam 12 siang. Terus saya ke puskesmas, ternyata sudah meninggal," katanya dengan nada pilu.

Editor: Bangun Santoso

Tag:  #geger #kematian #siswa #grobogan #diduga #dibully #sekolah #polisi #periksa #saksi

KOMENTAR