Fakta Ponpes Al Khoziny yang Diungkap Cak Imin: Berusia 125 Tahun, Anggaran Terbatas
Kondisi bangunan mushala Al Khoziny Sidoarjo yang berubah tanah, Selasa (6/10/2025)(KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH)
14:42
7 Oktober 2025

Fakta Ponpes Al Khoziny yang Diungkap Cak Imin: Berusia 125 Tahun, Anggaran Terbatas

- Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Abdul Muhaimin Iskandar mengungkap sejumlah fakta terkait Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, yang salah satu bangunannya ambruk dan menewaskan puluhan orang.

Salah satu yang disampaikan Cak imin adalah ponpes yang terletak Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, rupanya telah berusia 125 tahun.

"Pesantren yang baru saja mengalami musibah seperti di Sidoarjo beberapa waktu yang lalu memang usiannya 125 tahun. Rata-rata pesantren-pesantren dengan bangunan yang sangat tua itu tidak diikuti dengan perencanaan yang memadai," ujar Cak Imin dalam konferensi pers di rumah dinasnya, Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Pada Selasa (7/10/2025), Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar diketahui menemui Cak Imin di rumah dinasnya untuk membahas insiden ambruknya bangunan musala tiga lantai Ponpes Al Khoziny.

Keduanya membahas soal ponpes yang tidak memenuhi standar, agar insiden serupa di Ponpes Al Khoziny tidak terulang kembali.

"Pak Menteri Agama punya satu direktur khusus untuk menangani pesantren. Nanti datanya kita akan terus update bareng-bareng, yang nanti update itulah yang akan menjadi bahan kita bersama kementerian lain dalam melaksanakan langkah-langkah cepat penanggulangan kerawanan," ujar Cak Imin.

Menko PM Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat ditemui di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (7/10/2025). KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA Menko PM Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat ditemui di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (7/10/2025).

Keterbatasan Anggaran

Selain usianya yang sudah 125 tahun, Cak Imin juga menyampaikan tiga penyebab yang membuat pembangunan Ponpes Al Khoziny tidak memenuhi standar.

Salah satunya adalah keterbatasan anggaran yang membuat pembangunan ponpes dilakukan dengan cara tambal sulam.

"Pertama, keterbatasan anggaran. Sehingga pesantren sering menggunakan cara tambal sulam dalam melaksanakan pembangunannya," ujar Cak Imin.

Penyebab kedua adalah usia Ponpes Al Khoziny yang sudah sangat tua dan rawan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

"Faktor yang ketiga, kita memahami bahwa pesantren selama ini sangat menjaga independensinya. Sehingga kita ingin terus melakukan koordinasi agar pesantren mau beradaptasi untuk menanggulangi ancaman-ancaman rawan dari segi bangunan fisik," ujar Cak Imin.

Penyebab Ponpes Al Khoziny Ambruk

Sebelumnya, Tim SAR gabungan memastikan penyebab ambruknya bangunan tiga lantai musala Ponpes Al Khoziny akibat kegagalan konstruksi.

Bangunan yang difungsikan sebagai musala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo itu menimpa para santri saat sedang melakukan shalat ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).

Tim SAR gabungan bersama ahli konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya telah melakukan analisis penyebab runtuhan.

"Konstruksi bangunan yang utamanya empat lantai kemudian akibat ini jatuhnya adalah kegagalan konstruksi. Kemudian berubah menjadi tumpukan atau pancake model," kata Kepala Subdirekturat Pengendali Operasi Bencana dan Kondisi Membayakan Manusia dari Direktorat Operasi Kantor Basarnas Pusat, Emi Freezer, Rabu (1/10/2025).

Petugas evakuasi dan pembersihan korban ambruknya Ponpes Al Khoziny, Selasa (7/10/2025) dini hari. Evakuasi Ponpes Al Khoziny berakhir, total 67 korban tewas. Bangunan ambruk akibat kegagalan konstruksi, jadi pelajaran penting pembangunan ponpes.BNPB Petugas evakuasi dan pembersihan korban ambruknya Ponpes Al Khoziny, Selasa (7/10/2025) dini hari. Evakuasi Ponpes Al Khoziny berakhir, total 67 korban tewas. Bangunan ambruk akibat kegagalan konstruksi, jadi pelajaran penting pembangunan ponpes.

Struktur bangunan pancake mengacu pada jenis reruntuhan progresif di mana lantai bangunan runtuh secara vertikal dan bertumpuk akibat kegagalan elemen menahan beban.

Dalam kasus Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ini, tim SAR melihat pusat gravitasi struktur pancake terjadi di sisi kiri bangunan (apabila dilihat dari sisi kanan).

Kemudian, dari posisi trap yang ada di bawah, terdapat perbedaan ketinggian antara level di bangunan bagian dasar.

Kondisi tersebut membuat akses ke sisi lainnya hanya bisa dijangkau dengan interaksi suara atau verbal.

Selain itu, fleksibel search cam dapat dimasukkan ke celah kecil yang berada di impitan kolom tiang utama. Freezer kembali mengatakan, saat ini konstruksi yang berada di kolom tengah posisinya hampir berbentuk u-shape.

Dapat disimpulkan bahwa ambruknya bangunan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo tersebut karena ketidakmampuan menahan beban secara keseluruhan dari standarnya.

Proses pengangkatan puing bangunan mushala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Minggu (5/10/2025). Jumlah korban tewas tragedi Ponpes Al Khoziny bertambah. Menag telah menyoroti pentingnya standar keamanan bangunan pesantren.Dok. Basarnas Surabaya Proses pengangkatan puing bangunan mushala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Minggu (5/10/2025). Jumlah korban tewas tragedi Ponpes Al Khoziny bertambah. Menag telah menyoroti pentingnya standar keamanan bangunan pesantren.

61 Jenazah Ditemukan

Per Selasa (7/10/2025), tim gabungan search and rescue (SAR) telah menemukan semua jenazah yang tertimbun dalam insiden robohnya musala Ponpes Al Khoziny.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan menyebut ada 61 jenazah yang ditemukan dalam kondisi utuh, sedangkan sisanya adalah tujuh bagian tubuh.

"Alhamdulillah kita telah temukan seluruh jenazah yang hilang. Walaupun ini baru bersifat perkiraan," ujar Budi dalam jumpa pers virtual, Selasa (7/10/2025).

"Yang diketemukan adalah 61 jenazah dalam bentuk yang utuh, kemudian ada 7 body part. Dari perkiraan kita 63, dimungkinkan nanti kepastiannya kita akan menunggu dari DVI, yang 7 body part itu merupakan milik siapa, atau mungkin berdiri sendiri, atau lebih dari 63. Ini semuanya baru perkiraan," sambungnya.

Budi menjelaskan, area yang runtuh tersebut kini sudah rata dengan tanah. Saat ini sangat kecil kemungkinan masih ada jenazah yang tertinggal, mengingat seluruh reruntuhan telah diangkat.

Temuan potongan tubuh tidak bisa disebut sebagai jenazah. Tujuh potongan tubuh ini diperkirakan adalah bagian dari dua jenazah lain. Namun, Budi menegaskan hal ini baru perkiraan.

"Sehingga praktis kalau yang body part itu menurut teknis dari Basarnas tidak bisa disebut jenazah, berarti kita masih ada 2. Tapi kami yakin, bukan berdasarkan ilmu pengetahuan dari Basarnas, bahwa 2 ini adalah bagian dari 7 yang diketemukan," sambung Budi.

Tag:  #fakta #ponpes #khoziny #yang #diungkap #imin #berusia #tahun #anggaran #terbatas

KOMENTAR