Komisi I Dorong Penguatan Standar Keselamatan Usai 2 Prajurit Gugur pada HUT ke-80 TNI

- Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Akbarshah Fikarno meminta adanya penguatan standar keselamatan dalam atraksi militer yang dilakukan TNI.

Hal tersebut disampaikannya menyusul adanya dua prajurit yang meninggal ketika melakukan atraksi dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI.

"Keselamatan prajurit harus menjadi prioritas utama, bahkan dalam konteks perayaan. Atraksi militer bukan hanya soal ketangkasan, tetapi juga soal ketepatan prosedur dan kesiapan teknis yang tidak boleh dikompromikan," ujar Dave kepada Kompas.com, Senin (6/10/2025).

TNI, kata Dave, harus melakukan audit internal terhadap seluruh prosedur pengamanan dan pelatihan yang berkaitan dengan kegiatan seremonial.

Atraksi atau demonstrasi militer harus terlebih dahulu melewati simulasi dan uji kelayakan, agar gugurnya prajurit dalam kegiatan seremonial tidak terulang.

"Kami mendorong agar institusi TNI melakukan audit internal terhadap seluruh prosedur pengamanan dan pelatihan yang terkait dengan kegiatan seremonial, termasuk simulasi dan uji kelayakan peralatan," ujar Dave.

Insiden gugurnya dua prajurit itu, kata Dave, harus menjadi bahan evaluasi menyeluruh bagi TNI ke depan.

Khususnya menjadi peringatan untuk memperkuat standar keamanan dan mitigasi risiko dalam kegiatan yang bersifat seremonial.

"Komisi I DPR RI memandang bahwa peristiwa ini perlu menjadi bahan evaluasi menyeluruh, khususnya terkait aspek keselamatan dan prosedur teknis dalam pelaksanaan atraksi militer di ruang publik," ujar politikus Partai Golkar itu.

ANTARA FOTO/FAUZAN Prajurit TNI menaiki alutsista saat mengikuti defile pasukan saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025). Peringatan HUT ke-80 TNI mengusung tema TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju.

2 Prajurit Gugur

Diketahui, dua prajurit TNI gugur ketika melakukan atraksi militer dalam rangka peringatan HUT ke-80 TNI.

Pertama adalah gugurnya Prajurit Kepala Marinir (Praka Mar) Zaenal Mutaqim, personel Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Denipam 1) Korps Marinir.

Praka Zaenal meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan saat melaksanakan penerjunan Rubber Duck Operations (RDO) dalam rangkaian kegiatan Presidential Inspection memperingati HUT ke-80 TNI di Teluk Jakarta, pada Kamis (2/10/2025).

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul mengatakan, insiden terjadi ketika Praka Zaenal mengalami kendala di udara pada saat proses pembukaan parasut.

"Insiden tersebut terjadi tanggal 2 Oktober 2025 saat Praka Mar Zaenal Mutaqim mengalami kecelakaan di udara saat Processing Opening Parachute. Parasut tetap mengembang hingga mendarat di air. Tim pengaman di laut segera mendekati penerjun dan melaksanakan evakuasi menggunakan ambulance sea rider menuju posko kesehatan Kolinlamil," kata Tunggul kepada Kompas.com, Minggu (5/10/2025).

Kedua adalah seorang prajurit Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat (Kostrad) meninggal dunia di Monas, Jakarta Pusat, pada Sabtu (4/10/2025) malam atau tepat sebelum puncak HUT ke-80 TNI.

Pangkostrad Letjen Mohammad Fadjar mengkonfirmasi kabar tersebut. Fadjar menuturkan, prajurit Kostrad itu bernama Pratu Johari Alfarizi yang jatuh dari atas tank dan mengalami patah leher.

Jenazah Johari pun diantar ke Aceh Tenggara, pada Minggu (5/10/2025) malam. Lalu pada Senin (6/10/2025), jenazah Johari dimakamkan secara militer.

Tag:  #komisi #dorong #penguatan #standar #keselamatan #usai #prajurit #gugur #pada