



Anggota DPR: Wakapolri yang Baru Harus Mampu Terjemahkan Keinginan Prabowo
– Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi NasDem, Rudianto Lallo, mengatakan bahwa calon Wakapolri baru yang menggantikan Komjen Ahmad Dofiri nanti harus mampu menerjemahkan keinginan Presiden Prabowo Subianto.
“Yang paling penting, mampu menerjemahkan keinginan Bapak Presiden. Itu yang paling penting,” kata Rudianto di Gedung Parlemen, Kamis (3/7/2025).
Dia mengatakan bahwa calon Wakapolri nantinya harus ikut serta mensejahterakan rakyat dan membantu Presiden.
“Bagaimana caranya? Tentu membantu Presiden menyukseskan program-programnya,” jelas dia.
“Seperti lewat makan bergizi, ketahanan pangan, peningkatan produksi jagung, dan sebagainya,” lanjut dia.
Menurutnya, sosok pengganti Komjen Ahmad Dofiri haruslah seseorang yang mampu menjadi tandem strategis Kapolri dan mendukung transformasi Polri menuju institusi yang lebih melayani dan dekat dengan masyarakat.
“Siapa kira-kira yang mampu menjadi tandem dalam kemudian membawa Polri jauh lebih baik dari apa pencapaian hari ini,” ungkapnya.
Rudianto menegaskan bahwa nama Wakapolri nantinya juga harus merupakan keputusan bersama antara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Presiden.
“Pak Kapolri sudah menyampaikan bahwa beliau akan memilih sosok yang mirip dengan Komjen Ahmad Dofiri,” kata Rudianto.
“Yang jelas, pergantian Wakapolri itu adalah kewenangan Kapolri, tapi tentu melalui konsultasi dengan Presiden,” ujar Rudianto.
Rudianto menilai masyarakat tidak perlu mempersoalkan apakah nanti Wakapolri merupakan angkatan lebih muda atau lebih senior.
Dia bilang, selama Wakapolri memiliki visi, irama, dan semangat yang sama dengan Kapolri, tentu hal itu bukan menjadi masalah.
“Kapolri pasti akan memilih yang terbaik dari yang baik, yang bisa sejalan dengan beliau. Yang paling penting adalah mampu menerjemahkan keinginan Bapak Presiden,” ucapnya.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Wakapolri Komjen Ahmad Dofiri saat ditemui di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Sabtu (21/6/2025).
Ketika ditanya soal kemungkinan kecemburuan antar angkatan, terutama jika jabatan Wakapolri nantinya diisi oleh junior, padahal masih ada perwira dari angkatan senior, Rudianto enggan berspekulasi lebih jauh.
“Kalau belajar dari pengalaman sebelumnya, Pak Kapolri memilih Pak Dofiri yang paling senior. Mungkin kali ini juga akan sama,” kata dia.
“Tapi siapa orangnya? Kita serahkan sepenuhnya kepada Pak Kapolri dan Presiden,” tegasnya.
Rudianto juga menegaskan bahwa lebih penting dari sekadar struktur dan senioritas adalah bagaimana Polri bisa hadir di tengah masyarakat.
“Yang lebih penting adalah Polri hadir bersama rakyat,” pungkasnya.
Tag: #anggota #wakapolri #yang #baru #harus #mampu #terjemahkan #keinginan #prabowo