Sejarah Abu Bakar Mendapat Gelar as-Siddiq
berdi
- Isra' Mi'raj merupakan peristiwa luar biasa yang terjadi di luar nalar manusia. Peristiwa monumental dalam sejarah Islam ini terjadi pada satu malam saja. Nabi Muhammad melakukan perjalanan malam dari Masjid Al-Haram menuju Baitul Maqdis. Setelah itu, Nabi Muhammad kemudian dinaikkkan oleh Allah menuju Sidratul Muntaha dan menerima perintah melaksanakan salat.
Orang-orang Quraisy saat mendapat cerita ini dari Nabi Muhammad menjadikannya sebagai bahan olok-olok. Karena memang peristiwanya tidak masuk akal. Orang yang pertama kali mengakui kebenaran peristiwa isra' mi'raj adalah Abu Bakar.
Pada saat itu, orang-orang Quraisy mengabari Abu Bakar tentang peristiwa isra' mi'raj yang tidak masuk akal ini. Mereka menjadikan Nabi Muhammad sebagai olok-olok di hadapan Abu Bakar karena mengaku telah melakukan perjalanan jarak jauh hanya dalam waktu satu malam saja.
Orang-orang Quraisy berharap Abu Bakar tidak percaya dengan kejadian tidak masuk akal tersebut dilakukan Rasulullah. Namun ternyata, Abu Bakar justru mempercayainya. Dia percaya akan peristiwa is'ra' mi'raj dengan cahaya keimanan, bukan dengan logika.
Karena Abu Bakar mempercayai peristiwa is'raj mi'raj di tengah orang-orang kafir Quraisy menganggapnya sebagai lelucon. Karena hal tersebut, Abu Bakar pun mendapat gelar kehormatan yaitu as-Siddiq. Sebab, dia lah orang pertama yang mempercayai peristiwa isra' mi'raj.
Dilansir dari NU Online, Abu Bakar awalnya menanyakan kepastian Rasulullah bercerita bahwa dia telah melakukan isra' mi'raj dalam waktu satu malam ke orang-orang Quraisy. Mereka pun dengan antusias menceritakannya dengan harapan Abu Bakar tidak percaya.
Namun dia justru memercayai peristiwa isra' mi'raj. Abu Bakar bahkan dianggap tidak waras oleh orang-orang kafir Quraisy karena percaya. Abu Bakar percaya atas perkataan Rasulullah sebab Baginda Nabi diketahuinya tidak pernah berbohong.
أَنَا صَدَقْتُهُ فِي خَبَرِ السَّمَاءِ فَكَيْفَ أُكَذِّبُهُ فِي ذَلِكَ، مَادَامَ قَالَ فَقَدْ صَدَقَ
Artinya, “Sungguh saya telah membenarkannya perihal khabar langit (Mi’raj), maka bagaimana mungkin saya mengingkarinya dalam peristiwa itu (Isra). Selama (Rasulullah) berkata, maka sungguh dia benar," kata Abu Bakar.
Rasulullah memberikan apresiasi kepada Abu Bakar betapa kuatnya keimanan beliau. Dalam sebuah hadist, Rasulullah menyebut andai saja keimanan Abu Bakar ditimbang dengan keimanan seluruh penduduk bumi, maka keimanan Abu Bakal akan tetap unggul.