



Mensos Minta Jujur Soal Data Sekolah Rakyat, Kaya Jangan Mengaku Miskin
Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf berupaya keras memenuhi instruksi Presiden Prabowo Subianto agar sekolah rakyat tepat sasaran. Dalam acara silaturahmi calon wali murid dan calon murid sekolah rakyat di Sentra Handayani Jakarta Timur Minggu (29/6), Mensos mengecek satu per satu calon wali murid dan anaknya. Ada temuan kekeliruan data, langsung instruksikan cek ulang.
Gus Ipul- panggilan akrab Syaifullah Yusuf- menuturkan bahwa sekolah rakyat harus dimulai dengan kejujuran terlebih dahulu. Setiap data tidak dikarang-karang. "Kejujuran itu penting. Istilahnya menjadi dasar dari semua yang terlibat untuk mendata," paparnya di depan calon wali murid dan calon murid sekolah rakyat.
Sekolah rakyat ini untuk masyarakat dengan kelas terbawah. "Harus jujur soal data, jangan kaya mengaku miskin. Pasti kami verifikasi dan tidak berhak," tegas mantan Wakil Gubernur Jatim tersebut.
Sejumlah lembaga dilibatkan untuk memperoleh data warga sesuai kriteria. Seperti, Dinsos DKI Jakarta dan Badan Pusat Statistik. "Saya sebut sebagai calon siswa karena data ini akan diverifikasi kembali " paparnya.
Saat itu dia pun menanyai satu per satu calon wali murid dan calon murid. Gus Ipul berupaya memastikan sendiri kebenaran data tersebut. "Benar ini rumahnya, benar penghasilannya segitu," ujarnya kepada beberapa calon wali murid.
Kebanyakan wali murid mengakui data tersebut benar. Ada yang bekerja serabutan dengan penghasilan tidak tetap, ada yang menjual kopi di taman dan beberapa kali diangkut Satpol PP, dan pula calon wali murid seorang nenek. "Ini cucu saya, bapaknya meninggal dunia dan ibunya menikah lagi. Akhirnya tinggal sama saya. Dia disabilitas karena terluka saat main layangan," ujarnya.
Dalam acara itu, Gus Ipul juga menemukan adanya kesalahan penulisan nama ibu kandung. Gus Ipul langsung meminta pendamping untuk memperbaiki data tersebut. "Yang begini dicek kembali, pastikan nama tepat dan bantuan apa saja yang didapat dari pemerintah" jelasnya.
Gus Ipul menuturkan bahwa memang ketat dalam persoalan data calon wali murid dan calon murid. Hal itu ditujukan memastikan sekolah rakyat tepat sasaran. "Sesuai instruksi Presiden Prabowo, yang berhak tentu dapat. Yang tidak berhak tidak diperbolehkan," tegasnya.
Diketahui, persyaratan masuk sekolah rakyat merupakan anak-anak yang berasal dari keluarga berlatarbelakang miskin ekstrem dan miskin. Presiden Prabowo Subianto berulang kali menyebutkan bahwa sekolah rakyat ditujukan untuk memutus rantai kemiskinan di Indonesia.
Tag: #mensos #minta #jujur #soal #data #sekolah #rakyat #kaya #jangan #mengaku #miskin