



Saudia Airlines 2 Kali Diancam Bom, Anggota DPR: Ganggu Mental Jemaah Haji
Anggota Komisi VIII DPR RI Dini Rahmania mengaku prihatin atas dua ancaman bom yang dialamatkan ke pesawat Saudia Airlines pengangkut jemaah haji Indonesia.
Menurut Dini, ancaman teror tersebut dapat membuat mental para jemaah haji terganggu dan menciptakan keresahan nasional.
"Meskipun dinyatakan sebagai hoaks, ancaman tersebut merupakan bentuk teror psikologis serius yang dapat mengganggu mental jemaah, mengancam keselamatan penerbangan, serta menciptakan keresahan nasional," kata Dini dalam keterangannya, Rabu (25/6/2025).
Oleh karena itu, Dini meminta keselamatan dan ketenangan jemaah haji harus menjadi prioritas tertinggi.
Dini juga meminta agar sistem keamanan penerbangan, khususnya untuk kloter haji, ditingkatkan secara menyeluruh.
Menurut dia, perlu ada penambahan standar operasional prosedur (SOP) pemeriksaan keamanan penerbangan secara berkala di semua embarkasi haji dari berbagai wilayah Indonesia, sebagai langkah antisipatif dan preventif.
"Penambahan SOP pemeriksaan keamanan penerbangan secara berkala, terutama dalam hal deteksi dini terhadap ancaman bom dan gangguan keselamatan lainnya," ucap Dini.
Politikus Partai Nasdem ini juga meminta Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan saluran informasi resmi seperti call center, posko informasi, dan WA center.
"Saluran ini penting agar keluarga jemaah bisa mendapatkan informasi langsung, akurat, dan tidak terjebak dalam kepanikan akibat hoaks atau informasi tidak valid yang beredar di media sosial," kata Dini.
Dini menambahkan, Komisi VIII DPR RI, akan terus mengawal isu ini agar tidak hanya dianggap sebagai insiden teknis.
Dia berharap kasus ini menjadi bagian dari reformasi menyeluruh penyelenggaraan haji, termasuk dalam konteks pembentukan Badan Pelaksana Haji yang lebih profesional dan tangguh ke depan.
"Keselamatan jemaah adalah kehormatan negara. Tak boleh ada celah untuk teror dalam ibadah," ujar Dini menegaskan.
Diketahui, pesawat Saudia Airlines yang mengangkut jemaah haji Indonesia mendapat ancaman teror sebanyak dua kali di bulan Juni ini.
Ancaman pertama terjadi saat Saudia Airlines terbang dari Jeddah menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, mengalami ancaman bom pada Selasa (17/6/2025).
Akibatnya, pesawat yang mengangkut 442 jemaah haji tersebut mendarat darurat di Bandara Kualanamu pukul 10.44 WIB.
Ancaman diterima melalui email yang dikirim ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada pukul 07.30.
Pengirim email tersebut terdeteksi berasal dari Mumbai, India.
Setelah polisi melakukan pemeriksaan, sama sekali tidak ditemukan bom di pesawat.
Empat hari berselang, atau pada Sabtu (21/6/2025), ancaman teror bom kembali menyasar pesawat yang membawa kepulangan para jemaah haji asal Indonesia dari Arab Saudi.
Ancaman bom menyasar pesawat Saudia Airlines SV 5688 rute Jeddah-Muscat (Oman)-Surabaya yang membawa 376 penumpang.
Ancaman bom disampaikan lewat telepon yang diterima petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) dari Kuala Lumpur.
Setelah mendapat ancaman bom, pilot pesawat Saudia Airlines SV 5688 memutuskan untuk mengalihkan rute penerbangan (divert) ke Bandar Udara Kualanamu di Medan.
Namun, setelah rangkaian pemeriksaan penumpang dan juga pesawat, sama sekali tidak ditemukan bom.
Tag: #saudia #airlines #kali #diancam #anggota #ganggu #mental #jemaah #haji