Tingkatkan Produksi Migas, PHE ONWJ Lepas Anjungan Baru Ramah Lingkungan ke Pesisir Laut Jawa
Pelepasan Anjungan OOA dari Pulau Bintan menuju pantai utara Jawa Barat melalui jalur laut pada Selasa (24/6/2025).(Dok. Pertamina)
12:18
25 Juni 2025

Tingkatkan Produksi Migas, PHE ONWJ Lepas Anjungan Baru Ramah Lingkungan ke Pesisir Laut Jawa

– PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) memulai babak baru dalam menjaga ketahanan energi nasional.

PHE ONWJ mengirim topside Anjungan OOA berbobot 530 metrik ton dari lokasi fabrikasi proyek pengembangan lapangan OO-OX milik PT Meitech Eka Bintan, anak perusahaan PT Meindo Elang Indah.

Anjungan tersebut dikirim dari Pulau Bintan, Kepulauan Riau, menuju pantai utara Jawa Barat melalui jalur laut pada Selasa (24/6/2025).

Pelepasan topside Anjungan OOA dihadiri perwakilan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream, Regional Jawa Pertamina Subholding Upstream, dan PHE ONWJ.

Sejumlah pemangku kepentingan lain juga hadir, di antaranya Deputi Eksploitasi SKK Migas Taufan Marhaendrajana, Dewan Komisaris PHE Nanang Untung dan Paiman Raharjo, serta Direktur Pengembangan dan Produksi PHE Awang Lazuardi.

Selain itu, hadir pula Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Regional Jawa Muhamad Arifin, Vice President (VP) Production & Operations Regional Jawa Rahmat Ali Hakim, serta General Manager PHE ONWJ Muzwir Wiratama.

Sebelumnya, struktur jaket anjungan seberat 200 metrik ton sudah dikirim terlebih dulu pada Sabtu (7/6/2025) dari lokasi yang sama.

Kedua struktur Anjungan OOA tersebut akan dirakit dan dihubungkan melalui pipa penyalur bawah laut berdiameter 12 inci sepanjang 14 kilometer (km) ke fasilitas pemrosesan di darat atau onshore processing facility (OPF) Balongan, Indramayu.

Pemasangan pipa penyalur bawah laut sesuai dengan regulasi pemerintah, yaitu pada kedalaman 2 meter di atas permukaan air laut (mdpl) dan di bawah seabed.

Proyek strategis migas

Anjungan OOA merupakan bagian dari proyek pengembangan lapangan migas OO-OX yang dikelola PHE ONWJ dengan tujuan meningkatkan produksi migas nasional.

Selain pembangunan Anjungan OOA, PHE ONWJ juga akan melakukan pengeboran empat sumur pengembangan, yaitu OOA-1, OOA-2, OOA-3, dan OOA-4.

Melalui pengeboran sumur, lapangan OO-OX diperkirakan mampu menghasilkan tambahan 2.996 barel minyak per hari (BOPD) dan 21,26 juta standar kubik gas per hari (MMSCFD) saat produksi dimulai pada kuartal pertama 2026.

"Keberadaan Anjungan OOA diharapkan bisa mendukung peningkatan produksi lapangan OO-OX yang dikelola PHE ONWJ," ujar Direktur Pengembangan dan Produksi PHE Awang Lazuardi dalam keterangan persnya, Rabu (25/6/2025).

Peningkatan produksi ini, lanjut dia, sejalan dengan visi perusahaan untuk menyukseskan swasembada energi sesuai program Asta Cita Presiden Prabowo.

Sementara itu, Deputi Eksploitasi SKK Migas Taufan Marhaendrajana menyampaikan bahwa penyelesaian berbagai proyek migas yang strategis diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi migas nasional dengan mengkonversi cadangan menjadi produksi.

“Khususnya dalam menahan laju penurunan alamiah produksi migas melalui berbagai aktivitas pemeliharaan dan pengembangan, sekaligus memberikan dampak nyata terhadap peningkatan produksi” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, VP Production & Operations Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa, Rahmat Ali Hakim menegaskan bahwa proyek strategis migas berkontribusi penting dalam memperkuat energi nasional.

“Kami berkomitmen penuh untuk mendukung target pemerintah dalam meningkatkan produksi migas secara bertanggung jawab, sekaligus beradaptasi dengan dinamika global yang menekankan keberlanjutan energi,” katanya.

Proyek yang melibatkan kolaborasi sejumlah entitas dan subholding di lingkungan Pertamina dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana PT Meindo Elang Indah (PDN). 

Beberapa proyek yang dimaksud meliputi rekayasa teknik, pengadaan barang dan jasa, fabrikasi serta instalasi anjungan, penggelaran pipa penyalur bawah laut, dan penyediaan kapal pendukung berbendera Indonesia.

Komitmen ramah lingkungan PHE

Anjungan OOA yang dikirim oleh PHE ONWJ dari Pulau Bintan ke pantai utara Jawa Barat melalui jalur laut pada Selasa (24/6/2025).Dok. Pertamina Anjungan OOA yang dikirim oleh PHE ONWJ dari Pulau Bintan ke pantai utara Jawa Barat melalui jalur laut pada Selasa (24/6/2025).

Semua tahap pelepasan Anjungan OOA dilakukan dengan standar keselamatan yang tinggi, baik di area lepas pantai, jalur pipa darat, maupun fasilitas pengolahan di darat atau OPF di Balongan, Indramayu.

Selain fokus meningkatkan produksi, PHE ONWJ juga menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan melalui pemasangan panel surya berkapasitas 14.22 kilowatt (kW) di Anjungan OOA untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam mengoperasikan anjungan lepas pantai ini.

Penggunaan teknologi panel surya di Anjungan OOA merupakan inovasi teknis sekaligus implementasi konkret dalam mengurangi jejak karbon dan mengembangkan energi terbarukan di sektor migas.

General Manager PHE ONWJ Muzwir Wiratama menambahkan komitmen terhadap praktik energi terbarukan merupakan bagian penting dalam menjalankan operasi produksi migas yang ramah lingkungan.

“Dengan terus memperluas penggunaan energi surya, kami tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memberi contoh nyata bagi industri migas Indonesia dalam mengedepankan prinsip ramah lingkungan,” jelasnya.

Pada 2022, PHE ONWJ memperoleh dua rekor MURI atas penggunaan energi surya di fasilitas migas, yang menandai langkah nyata menuju produksi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Topside Anjungan OOA diperkirakan tiba di pesisir utara Laut Jawa sekitar 6 Juli 2025. Selanjutnya, akan memasuki tahap pengerjaan instalasi jaket, fondasi piling, dan instalasi topside

Sebelum dapat beroperasi, sejumlah pekerjaan instalasi darat dan lepas pantai lainnya akan dieksekusi yang mencakup instalasi pipa bawah laut dan darat, serta modifikasi pada aset OPF Balongan.

Seluruh pekerjaan akan dieksekusi dengan menerapkan prinsip selamat, lebih cepat, dan menghasilkan kualitas yang lebih baik. 

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina terus melakukan inovasi dan kolaborasi untuk meningkatkan produksi migas demi mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional. 

"Pertamina melakukan optimalisasi produk dalam negeri untuk mendukung target produksi minyak nasional 1 juta barel, mencapai target swasembada energi, sekaligus menumbuhkan industri domestik," ujarnya. 

Sekilas tentang PHE

PHE merupakan anak perusahaan Pertamina yang berperan sebagai subholding upstream di lingkungan Pertamina.

Peran PHE adalah mengelola lapangan hulu migas yang dioperasikan Pertamina, baik di dalam maupun luar negeri.

Sementara itu, regional Jawa diberikan kewenangan oleh PHE untuk mengoordinasikan lapangan hulu migas di wilayah Jawa bagian barat, yang meliputi PHE ONWJ, PHE Offshore Southeast Sumatra (OSES), Pertamina EP wilayah Jawa Barat, dan Pertamina East Natuna.

Dalam pengelolaan operasi dan bisnis migas, PHE ONWJ, PHE OSES, dan Pertamina EP berada dalam pengawasan SKK Migas.

Adapun area kerja regional Jawa mencakup Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Banten, Lampung, Bangka Belitung, dan Jawa Barat. 

Regional Jawa terus berupaya meningkatkan angka produksi migas yang telah ditetapkan dalam rencana kerja, dengan senantiasa menerapkan good corporate governance (GCG) dan aspek health, safety, security, and environment (HSSE) di setiap lini.

Selain itu, regional Jawa memegang teguh komitmen untuk menjaga prospek bisnis yang berkelanjutan dengan memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian lingkungan, serta berkontribusi dalam terwujudnya kemandirian masyarakat.

Tag:  #tingkatkan #produksi #migas #onwj #lepas #anjungan #baru #ramah #lingkungan #pesisir #laut #jawa

KOMENTAR