Tambang di Raja Ampat Tetap Beroperasi, Walhi: Ibarat Jual Ginjal untuk Beli Iphone
Alat berat terparkir sejak PT Gag Nikel menghentikan kegiatan operasionalnya untuk sementara di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, Sabtu (7/6/2025). (ANTARA/Putu Indah Savitri)
16:14
10 Juni 2025

Tambang di Raja Ampat Tetap Beroperasi, Walhi: Ibarat Jual Ginjal untuk Beli Iphone

- Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Zenzi Suhendi mengibaratkan penambangan PT Gag Nikel di Raja Ampat yang tetap dilanjutkan, seperti seseorang yang sedang menjual ginjalnya demi membeli ponsel.

"Menambang di Raja Ampat sama logikanya jual ginjal untuk beli iPhone," ujar Zenzi kepada Kompas.com, Selasa (10/6/2025).

Ia menjelaskan, orang yang mengorbankan ginjal demi hidup mewah dan ingin terlihat kaya, tidak pernah memperhitungkan risiko kesehatannya di masa depan.

"Atas dasar keinginan menambang nikel, kita tidak menghitung berapa nanti kerugian yang akan ditanggung rakyat, negara, karena krisis ikan, air bersih, dan kehancuran ekosistem," kata dia.

Padahal, menurut Zenzi, uang yang bisa dihasilkan dari penambangan nikel di Raja Ampat tidak akan sepadan dengan kerusakan alam yang terjadi.

Dia meyakini, penghasilan dari tambang nikel di Raja Ampat tidak akan bisa memperbaiki struktur alam yang telah dirusak akibat industri ekstraktif ini.

Selain itu, Zenzi mengibaratkan pencabutan empat izin tambang di Raja Ampat tanpa mencabut PT Gag Nikel sama seperti kasus pagar laut.

"Itu hanya proses komunikasi publik, sama dengan pagar laut dulu, yang dilakukan pemerintah untuk meredam persepsi buruk publik terhadap pemerintahan, tetapi tidak mengambil kebijakan berdasarkan pikiran yang benar," kata dia.

"Kalau pemerintah berdasarkan untuk melindungi Raja Ampat, mustinya semua tambang itu dicabut," tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebutkan, ada empat perusahaan tambang di Raja Ampat yang dicabut izin usaha pertambangan (IUP)-nya.

Namun, PT Gag Nikel yang pertambangannya di Pulau Gag disorot publik belakangan ini justru tidak dicabut izinnya oleh pemerintah.

"Yang kami cabut adalah PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa, dan PT Kawei Sejahtera Mining," kata Bahlil dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025).

Bahlil menjelaskan, meski IUP PT Gag tidak dicabut, pemerintah akan tetap mengawasi pertambangan di wilayah tambang perusahaan tersebut.

"Jadi Amdal-nya harus ketat, reklamasinya harus ketat, tidak boleh merusak terumbu karang, jadi betul-betul kita akan awasi, terkait dengan urusan di Raja Ampat," ujar dia.

Tag:  #tambang #raja #ampat #tetap #beroperasi #walhi #ibarat #jual #ginjal #untuk #beli #iphone

KOMENTAR