



Dedi Mulyadi Ganti Rp 3 Juta Saat Tertibkan Warung Kopi yang Hanya Hasilkan Rp 250 Ribu
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi alias Kang Dedi Mulyadi (KDM) terus melakukan penertiban di sejumlah daerah di Jawa Barat.
Penertiban yang dilakukan Dedi Mulyadi ini semata-mata ingin Provinsi Jawa Barat yang dicintai banyak orang ini menjadi provinsi yang tertata rapi, baiknya SDMnya maupun bangunan-bangunannya
Seperti yang baru saja dilakukan di Kabupaten Subang, Dedi Mulyadi menertibkan sejumlah warung kopi yang didirikan tanpa izin.
Dedi Mulyadi menertibkan semua warung-warung di pinggir jalan tersebut agar tidak terkesan terlihat kumuh.
Salah satu ibu-ibu pemilik warung kopi yang mengaku warungnya sepi ini menjadi sorotan.
Ibu yang tengah menggendong balita ini mengaku jika belakangan tak memiliki modal untuk berjualan.
“Ini saung apa rumah?,” tanya Dedi Mulyadi, dikutip dari kanal youtubenya, Senin (21/4/25).
“Saung bapak,” jawab pemilik warung.
“Buat apa?” tanya Dedi Mulyadi lagi.
“Jualan bapak, dagang kopi. Cuman modalnya sedang gak ada, anak lagi sakit,” sahut pemilik warung.
Saat ditanya Dedi Mulyadi perihal izin mendirikan bangunan, pemilik warung ini mengaku tidak tahu lantaran dirinya hanya mengontrak.
“Dulu disini diizinkan sama siapa?” tanya Dedi.
“Saya mah ngontrak disini,” jawab pemilik warung.
“Ngontrak sebulan berapa?” timpal Dedi.
“Sebulan itu 250 ribu,” sahut pemilik warung.
“Tapi gak laku jualan kopinya? Ujar Dedi.
“Kalau jualan ya kadang-kadang ada yang beli, kadang-kadang sepi,” aku pemilik warung.
Dedi kemudian menanyakan asal daerah pemilik warung tersebut, dan menyarankannya untuk pulang.
“Ibu orang mana?,” tanya Dedi.
“Saya orang Jambe Laer,” jawab pemilik warung.
“Kan ini bangunan-bangunan liar kumuh tanpa izin. Kan kemungkinan akan saya tata, karena kumuh, apalagi kalau malam. Ibu bisa gak libur dulu jualannya? Libur dulu pulang ke Jambe Laer, selama ibu di Jambe Laer nanti sama saya dikasih 3 juta,” kata Dedi menjelaskan.
“Oh iya,” jawab pemilik warung.
Pemilik warung ini diliburkan oleh Dedi dan diberikan bekal hidup selama satu bulan dengan uang senilai Rp 3 juta.
“Ini ditertibkan dulu, mau ditata, supaya tidak semerawut, harus rapi. Ini uang 3 juta dari saya, untuk bekal ibu selama satu bulan,” ujar Dedi.
“Satu bulan bapak? Terima kasih bapak,” jawab pemilik warung.
“Kalau kopi nggak mungkin dapat 3 juta kan ibu,” timpal Dedi Mulyadi.
Sebelumnya Dedi Mulyadi juga membongkar bangunan tanpa izin di Subang.
Bangunan usaha milik perempuan yang dipanggil Mamih di Subang ini akan ditertibkan.
Namun mamih tersebut bukannya kecewa malah mengucap Syukur.
Hal ini karena saat Dedi Mulyadi izin menertibkan kawasan tersebut selama sebulan, mamih tersebut mendapat ganti rugi sebesar Rp 5 juta.
Tidak adanya surat izin mendirikan bangunan membuat Dedi semakin kuat alasannya untuk menggusur warung sang ibu.
Terlebih menurut Dedi, warung yang dimanfaatkan tidak semestinya itu dianggap tidak pantas.
Dedi Mulyadi kemudian memberikan uang DP sebesar Rp 5 juta untuk mengganti rugi bangunan yang hendak dibongkar tersebut.
Dedi juga meminta alamat dan nomor ponsel sang ibu, untuk memberikan sisa ganti ruginya melalui transfer.
“Ini saya beri DP penggantian, dikasih 5 juta dulu ya,” ujar Dedi
“Ya terserah bapak aja,” timpal ibu.
“Minta alamat mamihnya, saya gak akan merugikan mamih. Nomer hp mamih kasih ke ajudan saya, nanti ditransfer sisanya, ya untuk penggantian bangunan,” Janji Dedi Mulyadi.
Usai mendengar keterangan ibu tersebut, Dedi Mulyadi kemudian memberikan uang sebesar Rp 5 juta untuk biaya makan selama sekitar satu bulan atau selama jalur itu dirapikan.
"Makasih pak, makasih ya Allah," ucap ibu itu usai menerima uang dari Dedi Mulyadi.
Kontributor : Kanita
Tag: #dedi #mulyadi #ganti #juta #saat #tertibkan #warung #kopi #yang #hanya #hasilkan #ribu