Jaga Keamanan Informasi dari Kebocoran Dokumen, Musnahkan 20 Ribuan Bendel Arsip
Dirjen Bimas Buddha Kemenag Supriyadi (kiri) memimpin pemusnahan dokumen arsip di kantor Kemenag Jalan MH Thamrin. (Hilmi Setiawan/Jawa Pos)
20:08
22 Februari 2025

Jaga Keamanan Informasi dari Kebocoran Dokumen, Musnahkan 20 Ribuan Bendel Arsip

–Sebagai instansi dengan jumlah unit kerja yang sangat banyak, dokumen arsip yang dimiliki Kementerian Agama (Kemenag) sangat banyak. Sebagian arsip dimusnahkan, untuk menjaga keamanan informasi. Serta untuk efisiensi pengelolaan arsip yang butuh tenaga dan biaya khusus.

Secara khusus Ditjen Bimas Buddha Kemenag melakukan pemusnahan arsip di Jakarta. Pemusnahan kali ini, merupakan yang pertama kali dilakukan Ditjen Bimas Buddha Kemenag. Arsip yang dimusnahkan sebanyak 8.560 bendel, berupa dokumen rentang 1973-2022. Selain itu juga dilakukan pemusnahan 12.780 bender arsip milik Ditjen Bimas Katolik Kemenag.

Dirjen Bimas Buddha Kemenag Supriyadi mengatakan, pada prinsipnya arsip birokrasi tidak boleh dimusnahkan tanpa berkoordinasi dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

’’Kita sudah koordinasi dengan ANRI. Arsipnya juga sudah kita alih format menjadi digital terlebih dahulu,’’ kata Supriyadi dalam keterangannya, Sabtu (22/2).

Secara teknis pemusnahan arsip pemerintahan menggunakan tiga cara. Yaitu dibakar, menggunakan mesin pencacah, lalu dilebur dengan memanfaatkan bahan kimia khusus. Kemenag memilih metode dicacah, karena dinilai lebih ramah lingkungan.

Supriyadi mengatakan, untuk berikutnya mereka sudah memanfaatkan platform digitalisasi untuk urusan persuratan. Sehingga bisa menghemat pengadaan kertas dan biaya pengiriman. Selain itu juga bisa menghemat tempat penyimpanan arsip.

’’Kami itu gedungnya tidak bertambah, sementara pegawainya bertambah Jadi ketersediaan ruangan untuk arsip semakin terbatas,’’ kata Supriyadi.

Dia menegaskan, yang dimusnahkan adalah arsip-arsip birokrasi. Bukan arsip terkait naskah atau literatur bersejarah dari agama Buddha. Supriyadi mengatakan ada arsip statis yang tidak boleh dimusnahkan, mereka serahkan ke ANRI.

Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin menyambut baik pemusnahan arsip perdana oleh Ditjen Bimas Buddha Kemenag itu. ’’Tentu ada yang tanya, kenapa arsipnya kok malah dimusnahkan,’’ tutur Kamaruddin Amin.

Kamaruddin menegaskan sebelum dimusnahkan tentu sudah dilakukan proses pemilahan dan preservasi. Kemenag masih memiliki tantangan besar dalam kearsipan. Yaitu ketersediaan arsiparis atau pegawai arsip.

Menurut dia, secara nasional Kemenag masih membutuhkan tenaga arsip yang kompeten dan memiliki kapasitas. Sehingga arsip dapat dikelola dengan baik. Baginya arsip merupakan memeri perjalanan sebuah peradaban, termasuk di lingkungan birokrasi.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #jaga #keamanan #informasi #dari #kebocoran #dokumen #musnahkan #ribuan #bendel #arsip

KOMENTAR