Reshuffle Pertama Prabowo, Mendikti Diganti, 3 Kepala Badan Dilantik
Presiden Prabowo Subianto memimpin pelantikan Mendiktisaintek, Kepala dan Wakil Kepala BPKP dan BPS, serta Kepala BSSN di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Reshuffle Kabinet Prabowo, Reshuffle Pertama Kabinet Merah Putih, Ini Daftar 6 Pejabat yang Dilantik Prabowo(KOMPAS.com/Ardito Ramadhan)
16:34
19 Februari 2025

Reshuffle Pertama Prabowo, Mendikti Diganti, 3 Kepala Badan Dilantik

– Presiden Prabowo Subianto merombak atau mereshuffle susunan Kabinet Merah Putih (KMP). Reshuffle yang diumumkan hari ini, Rabu (19/2/2025), merupakan reshuffle pertama yang dilakukan Prabowo sejak dilantik sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024 lalu.

Dalam reshuffle ini, Prabowo mengganti Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro. Jabatannya digantikan oleh Brian Yuliarto, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor Bidan Riset dan Inovasi Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dalam beberapa waktu terakhir, nama Satryo cukup mendapat sorotan publik karena sejumlah kontroversi yang ditimbulkannya.

Pertama, ia didemo ratusan aparatur sipil negara (ASN) Kemendikti Saintek karena sikapnya terhadap pegawai pada pertengahan Januari 2025 lalu. Satryo sempat bungkam saat demo itu digelar. Hingga akhirnya ia buka suara dan menyebut bahwa aksi protes itu ditengarai karena rencana mutasi besar di internal Kemendikti Saintek.

Kedua, Satryo sempat menyebut bahwa kebijakan efisiensi anggaran berpotensi akan membuat uang kuliah mahasiswa naik. Hal ini karena Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BIPTN) yang pagu awalnya Rp 6,018 triliun, dipotong 50 persen oleh Direktorat Jenderal Anggaran (DJA).

“Kalau BOPTN ini dipotong separuh, ada kemungkinan perguruan tinggi harus menaikkan uang kuliah. Kami usulkan kembali supaya posisinya kembali kepada pagu awal, yaitu Rp 6,018 triliun,” kata Satryo saat rapat kerja dengan Komisi X DPR, pada 12 Februari lalu.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro berpose setelah diwawancarai KOMPAS.com dalam program Ruang Jernih di Gedung Mendiktisaintek, Jakarta pada, Selasa (6/12/2024). Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro berpose setelah diwawancarai KOMPAS.com dalam program Ruang Jernih di Gedung Mendiktisaintek, Jakarta pada, Selasa (6/12/2024).

Belakangan, pernyataan ini dikoreksi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ia menegaskan anggaran yang telah dialokasikan tidak akan dikurangi sama sekali.

Adapun pengangkatan Brian dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029.

Brian merupakan lulusan ITB pada tahun 1999. Ia kemudian melanjutkan studi S2 dan S3 di University of Tokyo, Jepang.

Selain Brian, dalam pelantikan hari ini Presiden juga melantik Kepala Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh dan Wakil Kepala BPKP Agustina Arumsari.

Pelantikan keduanya berdasarkan Keppres Nomor 27B Tahun 2025 Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Yusuf Ateh sebelumnya menjabat sebagai Plt Kepala BPKP. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala BPKP periode 2020-2024.

Yusuf Ateh merupakan seorang birokrat lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang pernah menjabat sejumlah posisi di Kemenpan RB dan Perum Peruri.

Presiden Prabowo melantik M Yusuf Ateh sebagai Kepala Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (19/2/2025).YouTube Sekretariat Presiden Presiden Prabowo melantik M Yusuf Ateh sebagai Kepala Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (19/2/2025).

Sementara Agustina Arumsari mengawali kariernya sebagai Asisten Pengawas Keuangan dan Pembangunan Madya di Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Brat. Dalam Perjalanan kariernya di BPKP, Agustina pernah menjabat sebagai Direktur Investigasi Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah, serta Direktur Investigasi III.

Pejabat selanjutnya yang dilantik yaitu Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dan Wakil Kepala BPS Soni Hari Budi Utomo Harmadi.

Pelantikan keduanya berdasarkan Keppres Nomor 28B Tahun 2025 tentang Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Pusat Statistik (BPS).

Amalia merupakan jebolan S2 ITB sebelum melanjutkan pendidikan di Rensselaer Polytechnic Institute, Troy, Amerika Serikat dan PhD di University of Melbourne, Australia.

Amalia juga pernah menjabat sebagai Direktur Perdagangan, Investasi dan Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian PPN/Bappenas (2011-2016), Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Kementerian PPN (2016-2018), dan Staf Ahli Menteri PPN bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan (2018-2020).

Ia juga pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN (2020-sekarang).

Terakhir, Presiden Prabowo melantik Letjen TNI Nugroho Sulistyo Budi sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Pelantikan Nugroho dilakukan berdasarkan Keppres Nomor 29B Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Nugroho merupakan jebolan Akademi Militer pada tahun 1991 yang juga merupakan rekan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.

Sebelum menjabat sebagai Kepala BSSN, ia sempat menjabat sebagai Staf Ahli Menhan bidang Politik, ketika Prabowo masih menjadi Menteri Pertahanan.

Sementara itu, dalam catatan Kompas TV, Nugroho menjadi salah satu eks anggota Tim Mawar yang diduga menjadi dalang di balik operasi penculikan aktivis politik pada 1998.

Letjen TNI Nugroho Sulistyo Budi dilantik sebagai Kepala Badan dan Siber Sandi Negara (BSSN).
KompasTV Letjen TNI Nugroho Sulistyo Budi dilantik sebagai Kepala Badan dan Siber Sandi Negara (BSSN).

Kelompok ini menangkap 14 aktivis yang ditahan di markas Tim Mawar di Kopassus, Cijantung. Sembilan orang yang diculik seperti Desmond J Mahesa, Nezar Patria dan Andi Arief pulang dengan selamat usai disekap selama beberapa hari hingga 2 bulan.

Namun, lima orang lainnya hingga kini tidak diketahui keberadaannya, termasuk Widji Thukul.

Akibat insiden ini, Mahkamah Militer memutuskan lima orang akan dipecat dari jabatannya, termasuk Nugroho pada 1999. Namun, ia kemudian mengajukan banding dan tak jadi dipecat. Ia hanya menjalani hukuman pidana berdasarkan putusan Mahkamah Militer tahun 2000.

Tag:  #reshuffle #pertama #prabowo #mendikti #diganti #kepala #badan #dilantik

KOMENTAR