



Ketua MA: Beban Perkara 31.138 Sepanjang 2024, Meningkat 13,18 Persen Dibanding 2023
- Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto dalam paparan sidang istimewa laporan tahunan MA tahun 2024, menyatakan bahwa beban perkara yang ditangani lembaganya mengalami peningkatan.
Sunarto menyebut, beban perkara yang ditangani MA sebanyak 31.138 perkara sepanjang tahun 2024. Dengan rincian, perkara masuk sebanyak 30.991 dan sisa perkara tahun 2023 sebanyak 147 perkara.
Menurut Sunarto, beban perkara tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya.
"Jumlah tersebut meningkat 13,18 persen dibanding dengan tahun 2023, yang menerima 27.512 perkara,” kata Sunarto di Balairung MA, Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Kemudian, dia menjelaskan bahwa beban perkara sebanyak itu ditangani oleh 45 orang Hakim Agung.
"Untuk perkara Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dan Perselisihan Hubungan Industrial (PHI) penanganan perkara selain oleh Hakim Agung juga oleh Hakim Ad Hoc yang berjumlah sembilan orang, terdiri dari empat Hakim Ad Hoc Tipikor dan lima Hakim Ad Hoc PHI,” ujarnya.
Oleh karenanya, Sunarto mengatakan, setiap hakim agung menangani lebih dari 2.000 berkas perkara.
“Sehingga rerata beban kerja tiap hakim agung dalam satu tahun adalah 2.076 berkas perkara,” kata Sunarto.
Dalam paparannya, Sunarto mengungkapkan, dari 31.138 perkara, yang berhasil ditangani sebanyak 30.908 perkara.
Atas dasar itu, dia menyebut, rasio jumlah perkara yang berhasil ditangani hakim agung meningkat 12,95 persen dibandingkan dengan tahun 2023 yang berhasil memutus sebanyak 27.365 perkara.
"Dengan data tersebut, rasio produktivitas memutus perkara tahun 2024 mencapai 99,26 persen,” ujar Sunarto.
Dengan kata lain, data tersebut juga menunjukkan bahwa jumlah perkara yang belum diputus pada akhir tahun 2024 kurang dari satu persen atau hanya berjumlah 0,74 persen.
Sunarto pun menyatakan bahwa data tersebut memperlihatkan bahwa MA berhasil mempertahankan rasio produktivitas memutus perkara di atas 99 persen.
"Mahkamah Agung berhasil mempertahankan rasio produktivitas memutus perkara di atas angka 99 persen dan sisa di bawah satu persen selama lima tahun berturut-turut sebagaimana dilihat dalam tayangan,” katanya.
Untuk diketahui, sidang istimewa laporan tahunan MA dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto.
Selain itu, terlihat juga Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan, dan Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Prasetyo Edi
Kemudian, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo.
Tag: #ketua #beban #perkara #31138 #sepanjang #2024 #meningkat #1318 #persen #dibanding #2023