Milenial dan Gen Z Punya Potensi Besar di Sektor Pertanian dalam Mewujudkan Swasembada Pangan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat meninjau Lokasi Cetak Sawah sekaligus menghadiri acara pelepasan mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk Kedaulatan Pangan bersama di Kabupaten Kapuas, Jumat, 27 September 2024. 
20:04
28 September 2024

Milenial dan Gen Z Punya Potensi Besar di Sektor Pertanian dalam Mewujudkan Swasembada Pangan

Swasembada pangan Indonesia diyakini akan cepat terjadi jika kaum milenial dan Gen Z dilibatkan secara optimal di sektor pertanian saat ini.

Hal itu diungkapkan pendiri organisasi kepemudaan, Rembuk Pemuda, Aidil Pananrang, saat peninjauan Lokasi Cetak Sawah sekaligus pelepasan mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk Kedaulatan Pangan bersama Menteri Pertanian RI di Kabupaten Kapuas, Jumat, 27 September 2024.

Dalam kesempatan itu dia juga memberikan penilaian terhadap langkah-langkah percepatan swasembada pangan yang dilakukan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.

Menurutnya, saat ini terbuka ruang yang luas bagi para pemuda dalam pengembangan pertanian secara modern demi mewujudkan swasembada pangan.

“Kami sangat mengapresiasi langkah Pak Mentan yang telah memberikan ruang kepada para pemuda untuk bisa terlibat langsung dalam agenda pengembangan kluster pertanian modern. Milenial dan Gen Z memiliki porsi 52 persen dari total populasi Indonesia, sehingga kalau kekuatan besar ini kita dorong untuk memajukan sektor pertanian tentu kami optimis Swasembada Pangan bisa tercapai,” ujar Aidil yang pernah masuk nominasi Asia Pacific ICT Award di tahun 2017 silam.

Aidil mengatakan, di satu sisi Indonesia mengalami bonus demografi yang berarti akan ada banyak anak muda usia produktif.

"Di sisi lain sektor pertanian juga membutuhkan banyak SDM unggul untuk mengelola. Apa yang dilakukan Pak Mentan dengan membuka ruang besar bagi pemuda untuk terlibat di sektor pertanian ini tentu menjadi langkah strategis yang sangat solutif dalam mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia,” tambahnya.

Aidil menilai bahwa pengembangan pertanian Indonesia telah berada pada track yang optimal di bawah kepemimpinan Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian, hal ini bisa dilihat dari capaian positif kinerja Amran sewaktu menjabat Menteri Pertanian periode 2014-2019, dan dilanjutkan pada tahun 2023-2024.

Sehingga Aidil berharap tren positif ini dapat terus dilanjutkan oleh Amran Sulaiman di masa-masa yang akan datang.

“Hari ini kita melihat bagaimana Pak Mentan betul-betul serius mendorong pengembangan klaster pertanian modern, mengintegrasikan proses pertanian dengan teknologi dan mekanisasi. Misalnya penggunaan drone untuk pemupukan dan pembibitan, serta traktor modern yang canggih. Kami rasa tidak salah kalau Pak Mentan ini kita sebut sebagai Bapak Pertanian Modern Indonesia,” lanjut Aidil yang merupakan alumni Magister Teknik di Universitas Indonesia.

Aidil menambahkan bahwa Rembuk Pemuda sebagai gerakan pemuda dari seluruh Indonesia siap mengawal dan terlibat aktif dalam agenda-agenda strategis pertanian.

Satu di antaranya dengan menginisasi program Rembuk Pemuda Tani dan juga langsung menerjunkan kader-kader pilihan untuk menjadi petani milenial di Kalimantan Tengah.

Rayhan Mantiri, seorang kader yang juga diterjunkan untuk mengikuti program Rembuk Pemuda Tani ini juga menyampaikan optimisme kalau program ini akan berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi bangsa.

“Hari ini kami bersama teman-teman dari Rembuk Pemuda terjun langsung untuk turut menggarap lahan pertanian selama beberapa bulan kedepan. Kami percaya bahwa kontribusi terhadap bangsa dan negara bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, salah satunya melalui sektor pertanian. Yang terpenting adalah anak muda mau turun langsung dan bekerja keras, tidak hanya terjebak dalam ruang-ruang narasi ataupun wacana yang tidak produktif,” ungkap Rayhan.

 

Editor: Muhammad Zulfikar

Tag:  #milenial #punya #potensi #besar #sektor #pertanian #dalam #mewujudkan #swasembada #pangan

KOMENTAR