SBY Ungkap Masa Sulit Demokrat: Ditikung di Pilpres Hingga 10 Tahun Menjadi Oposisi
Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat hadir di acara Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Demokrat ke-23, di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (9/9/2024). 
13:43
9 September 2024

SBY Ungkap Masa Sulit Demokrat: Ditikung di Pilpres Hingga 10 Tahun Menjadi Oposisi

- Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenang masa-masa sulit bagi partai berlogo bintang mercy dalam konteks demokrasi bangsa Indonesia.

SBY mengenang bagaimana tidak mudah berjuang di luar pemerintah atau opisisi selama 10 tahun.

Pernyataan itu disampaikan SBY saat dirinya memberikan mandat dalam syukuran Hari Ulang Tahun ke-23 Partai Demokrat.

"Sepuluh tahun ini sebagaimana Ketua Umum, Bung AHY katakan tadi, bukanlah tahun yang mudah. Ten years menjadi partai di luar pemerintahan," kata SBY dalam amanatnya di kantor DPP Partai Demokrat, Senin (9/9/2024).

Presiden ke-6 RI itu lantas mengungkap kalau sejatinya ada pihak yang tidak ingin ada Demokrat di pemerintahan dalam 10 tahun terakhir ini.

Kendati demikian, SBY tidak mengungkap secara detail siapa pihak yang dimaksud tersebut.

"Karena memang ada pihak yang tidak memungkinkan Partai Demokrat berada di pemerintahan, tidaklah mudah. Kami ingin do something untuk rakyat kita, jalannya juga tidak mudah," kata SBY.

Kondisi sulit itu disampaikan SBY lantaran saat ini, kata dia, kondisi demokrasi di Indonesia belum sepenuhnya matang.

Dia juga meyakini kalau kondisi tidak mudah itu turut dirasakan oleh seluruh kader Demokrat.

"Dalam kehidupan demokrasi yang blm matang benar, nasib partai yang ada di luar pemerintahan, sebutlah oposisi, juga tidak selalu mudah. Tanpa saya elaborasi, semua mengetahui dan merasakan tidak mudahnya itu," ujar dia.

Tak hanya itu, SBY juga mengungkap kondisi tidak mudah bagi Demokrat itu juga terjadi dalam lima tahun belakangan ini.

Di mana dirinya mengungkap soal adanya upaya perebutan jabatan Ketua Umum Partai Demokrat dari pihak luar.

Diketahui, pada saat itu ada upaya dari Moeldoko untuk mengkudeta kursi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

"Itu tidak mudah, menguras energi, pikiran, waktu, biaya yang tidak mudah kita dapatkan untuk menjaga kedaulatan partai demokrat," kata SBY.

"Ada yang gamblang di mata kita kejadian itu, bakal diambil alihnya pimpinan dan partai ini," sambung dia.

Kendati demikian, SBY mengungkap keharuannya karena keberanian dari kader Demokrat.

Pasalnya, menurut SBY, lima tahun di masa tersebut menyita waktu dan energi yang sangat banyak.

"Karena itu, saya salut atas keberanian, keteguhan, dan upaya gigih mempertahankan kedaulatan kita, rumah kita, hak milik kita. Lima tahun tersita sangat banyak untuk itu," ujar dia.

Terakhir, SBY juga mengungkap soal tidak mudahnya Partai Demokrat di satu tahun belakangan ini.

Di mana, dirinya menyinggung soal polemik Partai Demokrat di kontestasi Pilpres 2024 kemarin.

SBY menilai, partai pimpinan AHY itu merasa dimainkan dengan rekan koalisinya yang saat itu mengusung Anies Baswedan.

"Satu tahun terakhir juga tidak mudah. Ada peristiwa yang Partai Demokrat dibegitukan. Tetapi kita sadar ini ujian Tuhan, ujian sejarah," kata dia.

Hanya saja, saat itu Demokrat kata SBY, berhasil move on dan merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Alhasil, upaya dari Demokrat kala itu kata SBY, merupakan suatu keputusan yang tepat. Pasalnya, pasangan capres-cawapres yang akhirnya didukung Demokrat itu menang.

"Kita move on dan justru diberikan jalan, peluang baru untuk berjuang dalam kaitan pemilihan presiden tahun ini. Dan Tuhan Maha Adil kita berhasil, kontribusi kita nyata," kata dia.

"InsyaAllah, setelah berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, insyaAllah habis gelap, terbitlah terang," tandas SBY.

Editor: Adi Suhendi

Tag:  #ungkap #masa #sulit #demokrat #ditikung #pilpres #hingga #tahun #menjadi #oposisi

KOMENTAR