Komnas HAM Desak Kapolda Jateng Evaluasi Personelnya, Imbas Dugaan Kekerasan saat Demo
Pelajar SMK dibawa paksa dan dipukuli oleh terduga oknum polisi saat aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Kota Semarang, padahal korban tak ikut demo. 
11:15
27 Agustus 2024

Komnas HAM Desak Kapolda Jateng Evaluasi Personelnya, Imbas Dugaan Kekerasan saat Demo

- Komisi Nasional Hak Asas Manusia (Komnas HAM) turut menanggapi ricuhnya demo di depan Kantor DPRD Semarang, Jawa Tengah, Senin (26/8/2024).

Komisioner Komnas HAM Anis Hidayah mengingatkan aparat agar tak lagi menggunakan kekerasan dalam tindak pengamanan.

Pasalnya, belakangan muncul kabar bahwa aparat melakukan kekerasan secara fisik kepada para demonstran.

"Komnas HAM mendesak aparat keamanan untuk tidak menggunakan tindakan kekerasan dalam menjaga keamanan, dan justru mengedepankan pendekatan yang lebih humanis dan terukur dalam penanganan aksi demonstrasi," ujar Anis pada Selasa (27/2024) dikutip dari Kompas.com.

Untuk itu, Anis mendesak agar Kapolda Jawa Tengah segera melakukan evaluasi atas dugaan penggunaan kekerasan oleh anak buahnya tersebut.

Termasuk memberikan hak atas akses bantuan hukum bagi para demonstrans yang diamankan aparat kepolisian.

"Komnas HAM (juga) mendesak aparat penegak hukum untuk memberikan hak atas akses bantuan hukum bagi peserta aksi yang ditangkap," ucap Anis.

Menghalangi warga untuk mendapatkan akses bantuan hukum, lanjut Anis, berisiko melanggar HAM, yakni hak atas keadilan.

Anis juga mengingatkan kepada para pihak juga dapat menggunakan hak asasinya secara bertanggung jawab.

Dalam demo tersebut sebanyak 33 orang menjadi korban kekerasan dan gas air mata dari aparat.

Kejadian yang terjadi di Gedung DPRD Kota Semarang ini melibatkan mahasiswa, pelajar, hingga masyarakat sipil.

Demo ini berakhir ricuh bahkan membuat banyak pelajar berjatuhan. 

Berikut fakta-fakta dalam demo yang berakhir ricuh di Semarang, Jawa Tengah.

33 Orang Dibawa ke RS

Mengutip TribunJateng.com, pendamping hukum Gerakan rakyat menggugat (GERAM), Tuti Wijaya. mengatakan ada sekitar 33 orang yang dibawa ke rumah sakit akibat kesuruhan ini.

Mereka dibawa ke Rumah Sakit Roemani, RSUP Kariadi, dan Rumah Sakit Hermina Pandanaran Semarang untuk mendapatkan perawatan. 

Tuti mengatakan mereka sebagian besar mengalami sesak nafas hingga luka-luka di bagian kepala.

"Data yang di rumah sakit sejauh ini ada 33 korban."

"Ada yang sesak napas, ada juga yang kepala bocor, ada juga jantung dan langsung kita larikan ke rumah sakit," kata Tuti, Senin (26/8/2024). 

Perwakilan mahasiswa Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang, Bobon mengatakan mereka sesak nafas karena pihak kepolisian yang melakukan pegamanan menyemprotkan gas air mata.

"Mayoritas sesak napas karena gas air mata," kata Bobon, di depan Mall Paragon Semarang.

Polisi Pukul Mahasiswa

Bobon juga menjelaskan pihak kepolisian juga ada yang menyelakan water cannon sehingga banyak mahasiswa yang terlempar.

Bahkan, ada pula mahasiswa yang terkena pukulan dari pihak berwajib.

"Ada juga yang terlempar karena water cannon." 

"(Teman-teman) dikejar sambil digebukin (juga) banyak," kata Bobon.

27 Dibawa ke Polrestabes

Akibat peristiwa itu, sebanyak 27 peserta aksi juga diangkut ke Polrestabes Semarang. 

Tuti menjelaskan ada 21 pelajar dan 6 mahasiswa yang dibawa pihak berwajib.

Kuasa hukum Geram yang lain, Nasrullah, mengatakan ke-27 orang tersebut seluruhnya diperiksa.

Nasrullah menyayangkan karena sebagian peserta yang ditangkap masih di bawah umur.

"Padahal, pelajar yang ditangkap anak di bawah umur, maka penyidik juga harus memastikan anak yang di bawah umur harus diperlakukan sebagaimana mestinya," ujar Nasrullah. 

Sesuai dengan aturan, lanjut dia, anak di bawah umur tidak boleh diperiksa malam hari.

Selain itu, para pelajar juga harus didampingi wali atau kuasa hukum. 

"Ini yang kami sayangkan," ucap Nasrullah.

Aksi demonstrasi berujung ricuh terjadi di depan Kantor DPRD Semarang, Jawa Tengah pada Senin (26/8/2024) malam. Adapun kericuhan menyebabkan puluhan mahasiswa menjadi korban dan pelajar ditangkap. Selain itu, salah satu pejabat dari Polrestabes Semarang turut menjadi korban akibat terkena tombak di bagian pipi. Aksi demonstrasi berujung ricuh terjadi di depan Kantor DPRD Semarang, Jawa Tengah pada Senin (26/8/2024) malam. Adapun kericuhan menyebabkan puluhan mahasiswa menjadi korban dan pelajar ditangkap. Selain itu, salah satu pejabat dari Polrestabes Semarang turut menjadi korban akibat terkena tombak di bagian pipi. (Istimewa via Tribun Jateng)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Ini 33 Mahasiswa Dilarikan ke Rumah Sakit Setelah Demo Depan DPRD Kota Semarang Ricuh

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunJateng.com/M Syofri Kurniawan)(Kompas.com/Singgih Wiryono)

Editor: Febri Prasetyo

Tag:  #komnas #desak #kapolda #jateng #evaluasi #personelnya #imbas #dugaan #kekerasan #saat #demo

KOMENTAR