Tak Sekadar Cari Nafkah, Pria dengan 8 Tanda Ini Menunjukkan Ciri Sosok Ayah yang Baik
LUSTRASI: Ayah dan anak./Josh Willink dari Pexels
10:26
8 Mei 2024

Tak Sekadar Cari Nafkah, Pria dengan 8 Tanda Ini Menunjukkan Ciri Sosok Ayah yang Baik

– Menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah. Diperlukan banyak persiapan dan pengetahuan yang matang, baik dari segi finansial maupun mental dari calon orang tua ataupun yang sudah menjadi orang tua.

Bagi seorang pria, penting untuk memahami bahwa sebagai seorang ayah tugas mereka tidak hanya sebatas pintar dalam memenuhi kebutuhan materi keluarganya.

Sosok ayah yang baik bukan hanya sekadar memberi nafkah keluarganya, tetapi mereka juga mengasuh, membimbing, dan mendukung anak-anaknya ke dalam jalan positif tanpa syarat.

Mereka tidak akan mengandalkan tugas mengasuh anak sepenuhnya kepada sang ibu atau istri.

Mengutip laman Hack Spirit, Rabu (8/5), berikut adalah 9 tanda bahwa seorang pria adalah sosok ayah yang baik bagi anak-anaknya.

1. Kecerdasan emosional

Kecerdasan emosional, atau EQ, adalah kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi diri sendiri, serta emosi orang lain. Ini adalah kualitas yang memainkan peran penting dalam mengasuh anak.

Pria dengan EQ tinggi tidak hanya sekadar sadar akan perasaannya, tetapi juga bisa berempati terhadap orang lain, termasuk anak-anaknya.

Dia dapat memahami kebutuhan emosional mereka dan merespons dengan tepat, yang merupakan hal penting dalam membangun hubungan yang kuat dan sehat.

2. Kesediaan untuk terus berkembang

Tidak ada seorang pun yang terlahir sebagai ayah yang sempurna. Ini adalah peran yang membutuhkan perkembangan dan pembelajaran berkelanjutan.

Peran sebagai ayah bisa jadi berantakan, rumit, dan benar-benar menantang. Ini akan menguji dengan cara yang tidak pernah dibayangkan, tapi itu bagian dari keindahannya.

Ayah yang baik adalah seseorang yang menerima perjalanan ini, yang tidak takut mengakui kesalahannya, belajar dari kesalahannya, dan bertumbuh dalam prosesnya.

Pria yang menunjukkan kemauan untuk beradaptasi dan berkembang itulah yang kemungkinan besar akan menjadi ayah yang baik, karena dia memahami bahwa pertumbuhan sejati datang dari sikap menerima perubahan, bukan rasa takut terhadap perubahan.

3. Bertanggung-jawab

Mengambil tanggung jawab berarti melakukan apa yang perlu dilakukan, entah itu menyenangkan atau tidak, baik saat merasa lelah atau bersemangat. Ini tentang menempatkan kebutuhan anak-anak di atas kebutuhan orang tua itu sendiri.

“Anak-anak tidak bisa dibodohi dengan pujian kosong dan dorongan yang merendahkan. Mereka mungkin harus menerima penguatan harga diri mereka secara artifisial sebagai pengganti sesuatu yang lebih baik, tapi apa yang saya sebut identitas ego mereka yang bertambah memperoleh kekuatan nyata hanya dari pengakuan sepenuh hati dan konsisten atas pencapaian nyata,” papar seorang psikolog pionir di bidang perkembangan anak, Erik Erikson.

Dengan kata lain, anak-anak belajar dengan memperhatikan tanggung jawab dan komitmen yang tulus.

Pria yang secara konsisten menunjukkan kualitas-kualitas ini dalam kehidupan sehari-hari kemungkinan besar akan membawa tingkat dedikasi yang sama menjadi seorang ayah.

4. Bersikap terbuka

Menunjukkan kerentanan bukan berarti menjadi lemah. Artinya, bersikap terbuka, jujur, dan autentik.

Ini tentang mengekspresikan emosi, bahkan emosi yang tidak nyaman, dan mengakui kesalahan.

Ekspresi emosi yang jujur ​​ini dapat membantu anak-anak memahami bahwa tidak apa-apa untuk memiliki perasaan dan tidak selalu sempurna.

Pria yang tidak takut untuk menunjukkan kerentanannya, mengakui kesalahannya, atau takut atau tidak yakin, itulah pria yang berpotensi menjadi ayah yang hebat.

Dia mengajari anak-anaknya pelajaran berharga tentang keberanian dan kesehatan emosional.

5.Saling menghargai

Menghargai orang lain, terutama anak-anak, adalah salah satu ciri ayah yang baik. Rasa hormat bukan hanya tentang memperlakukan orang lain dengan baik dan sopan, tetapi juga tentang mengakui anak-anak sebagai individu yang memiliki pikiran, perasaan, dan pengalamannya sendiri.

Ayah yang penuh hormat tidak mengabaikan emosi anak-anaknya atau meremehkan gagasan mereka.

Mereka mendengarkan, memvalidasi, dan terlibat dalam percakapan yang bermakna, mengajari anak-anak mereka nilai rasa hormat dalam semua hubungan.

Pria yang menghormati tidak hanya kepada orang dewasa, tetapi juga kepada anak-anak, yang memperlakukan mereka dengan bermartabat dan mengakui potensi mereka, kemungkinan besar akan menjadi ayah yang baik.

6. Memahami anak-anaknya

Pemahaman adalah tentang mengenali perbedaan-perbedaan dan beradaptasi dengannya. Ini tentang meluangkan waktu untuk benar-benar mengenal sang anak, baik kekuatan dan kelemahannya, serta minat dan ketakutannya.

Ayah yang baik tidak akan berusaha membentuk anaknya menjadi apa yang diinginkannya. Sebaliknya, dia berusaha memahami siapa mereka sebenarnya dan mendukung mereka dalam perjalanan masing-masing.

Pria yang berusaha memahami anak-anaknya, yang memperhatikan emosi mereka yang tidak terekspresikan dan membantu mereka menavigasi emosi tersebut, pria itulah yang kemungkinan besar akan menjadi ayah yang baik.

7. Bermain dengan anak-anaknya

Bermain bukan sekedar bersenang-senang, melainkan juga bagian penting dalam perkembangan anak.

Melalui bermain, anak-anak mempelajari keterampilan hidup yang penting, seperti pemecahan masalah, kreativitas, empati, dan ketahanan.

Ayah yang baik tidak takut bersikap konyol, terlibat dalam permainan imajinatif, atau kalah dalam permainan dari anaknya. Dia memahami bahwa momen menyenangkan ini lebih dari sekadar hiburan.

Faktanya, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Cambridge menemukan bahwa anak-anak yang ayahnya berinteraksi dengan mereka secara positif, seperti melalui permainan, memiliki perkembangan sosial dan emosional yang lebih baik.

8. Cinta

Yang terakhir, tapi sangat penting adalah seorang ayah yang baik mencintai anak-anaknya apa adanya.

Dia mengungkapkan cintanya tidak hanya melalui kata-kata, tetapi juga melalui tindakannya, seperti dengan selalu ada untuk mereka, mendukung mereka, menunjukkan rasa hormat serta pengertian kepada mereka.

Seorang Psikolog, Abraham Maslow mengatakan bahwa untuk mengubah seseorang yang diperlukan adalah mengubah kesadarannya terhadap dirinya sendiri, dan cinta-cinta yang tulus dan tanpa syarat tersebut dapat mewujudkan transformasi ini.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #sekadar #cari #nafkah #pria #dengan #tanda #menunjukkan #ciri #sosok #ayah #yang #baik

KOMENTAR