Magis Ghibli di Ujung Jari: Kemajuan Teknologi atau Ancaman bagi Seni Orisinal?
Ilustrasi foto Ghibli. (Istimewa).
19:24
15 Mei 2025

Magis Ghibli di Ujung Jari: Kemajuan Teknologi atau Ancaman bagi Seni Orisinal?

 - Perkembangan teknologi digital terus menghadirkan inovasi baru, salah satunya adalah kemampuan Artificial Intelligence (AI) dalam mengubah foto biasa menjadi visual bergaya Ghibli yang ikonik. Tren ini sontak mengundang perdebatan, apakah teknologi tersebut membawa kemajuan dalam dunia seni atau justru mengikis nilai seni orisinal yang diciptakan oleh tangan manusia.

Aristarchus Pranayama, dosen International Program in Digital Media (IPDM) Petra Christian University (PCU) menilai, fenomena AI yang mampu menghasilkan karya bergaya Ghibli hanyalah tren sesaat.

"Orang-orang terpukau oleh kemudahan dan hasil yang menakjubkan, namun itu hanya sebuah fase," ujarnya. Menurut Aris, gaya Ghibli memiliki ciri khas kuat yang sudah diakui secara global sehingga tidak akan mudah tergerus oleh teknologi yang relatif baru ini.

Kendati demikian, perdebatan mengenai hak cipta turut mencuat di tengah popularitas teknologi ini. Aris menjelaskan, secara hukum, gaya visual tidak dapat dipatenkan. "Gaya tidak bisa dipatenkan, namun untuk mempertahankan hak cipta, kualitas, dan originalitas tetap harus dijaga," tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa proses pembuatan animasi, khususnya karya besar seperti Ghibli, melibatkan kolaborasi banyak orang, sehingga kekhawatiran mengenai pelanggaran hak cipta dinilai kurang relevan jika teknologi AI hanya sebatas alat bantu.

Dalam praktiknya, Aris melihat AI dapat menjadi pendukung yang efisien bagi para animator dan ilustrator. Teknologi tersebut mampu mempercepat proses produksi, terutama pada tahap pembuatan storyboard dan konsep awal.

"AI justru bisa menjadi alat yang membantu dalam meningkatkan efisiensi kerja para animator dan ilustrator. Teknologi ini dapat mempercepat proses, seperti pembuatan storyboard dan konsep awal, dengan catatan digunakan secara bijaksana," tuturnya.

Lebih jauh, Aris menegaskan bahwa AI sebaiknya diposisikan sebagai alat bantu, bukan pengganti peran kreatif manusia. "Kita harus mengontrol AI, bukan membiarkannya mengarahkan kita," tambahnya.

Ia percaya, meskipun teknologi ini mampu menghasilkan visual yang memukau, elemen cerita dan pengembangan karakter tetap memerlukan sentuhan manusia agar terasa hidup dan emosional.

Pada akhirnya, penggunaan AI di bidang seni visual dapat menjadi peluang besar bagi para kreator untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan meningkatkan efisiensi kerja. Namun, Aris mengingatkan pentingnya penggunaan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab agar tidak mengorbankan nilai seni dan etika dalam berkarya. "Teknologi seharusnya memperkaya kreativitas, bukan menguranginya," tuturnya.

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #magis #ghibli #ujung #jari #kemajuan #teknologi #atau #ancaman #bagi #seni #orisinal

KOMENTAR