



1 Dari 6 Orang di Dunia Alami Kemandulan, Penelitian Terapi Stem Cell Mulai Tunjukan Tren Positif
- Infertilitas atau kemandulan menjadi salah satu hal yang mengkhawatirkan terjadi pada manusia. Angka kemandulan di dunia bahkan cukup tinggi. Menurut laporan WHO, Sekitar 17,5 pers dari populasi orang dewasa atau 1 dari 6 orang di seluruh dunia mengalami infertilitas.
Di Indonesia sendiri, data dari Kementerian Kesehatan pada 2022 mencatatkan bahwa ada 10-15 persen dari 39,8 juta pasangan di usia subur yang mengalami masalah ketidaksuburan.
Ada banyak intervensi medis yang bisa dilakukan untuk mengatasi kemandulan, seperti bayi tabung (ivf) atau inseminasi buatan (iui). Alternatif lainnya adalah penggunaan sel punca atau stem cell dan turunannya (secretom dan exosom). Teknologi inilah yang tengah dikembangkan oleh Asia Stemcell Center yang digawangi oleh dokter Purwati, FINASIM bersama tim dokter obgyn terkait.
“Banyak pasien kami yang berupaya mengatasi masalah infertilitasnya melalui terapi sel punca, dan hasilnya menunjukan tren positif. Hal ini karena memang sifat sel punca yang bisa memperbaiki jaringan, dan itu dapat digunakan untuk perbaikan produksi sperma pada laki-laki, maupun memperbaiki kondisi rahim pada perempuan,” ujar dr. Purwati dalam keterangan tertulis, Kamis (15/5).
Purwati menjelaskan, terapi sel punca juga dapat membantu mengatasi berbagai permasalahan umum infertilitas, seperti PCOS dan endometriosis pada wanita dan azoospermia maupun oligoasthenospermia pada pria.
“Perbaikan sel punca dapat memperbaiki disfungsi reproduksi dengan cara menjaga keseimbangan imun dan melakukan perbaikan jaringan di lingkungan organ reproduksi seperti perbaikan sel telur dan hormon. Dalam hal sperma, penanganannya akan dilakukan bersama dengan tim andrologi yang terkait, dan pada perempuan maka ditangani bersama dengan tim obgyn. Hasilnya, diharapkan terjadi peningkatan kapasitas reproduksi secara langsung” sambungnya.
Dalam melakukan terapi ini, Purwati menjelaskan bahwa sel punca bisa diambil dari darah atau lemak milik pasien itu sendiri maupun donor. Selanjutnya, sampel akan diolah di labolatorium menjadi sel punca dan siap disuntikkan kembali kepada pasien.
“Tentunya jika pasangan memilih terapi ini, perlu dilakukan beberapa cek lab terlebih dahulu, seperti analisis sperma pada pria, dan tes darah, USG Transvaginal dan HSG pada wanita,” pungkas Purwati.
Tag: #dari #orang #dunia #alami #kemandulan #penelitian #terapi #stem #cell #mulai #tunjukan #tren #positif