4 Fakta Nutrisi dari Belut yang Tidak Semua Orang Tahu: Tinggi Vitamin A, Omega 3, dan Rendah Merkuri
Ilustrasi hidangan belut gaya Jepang. (Freepik)
23:26
25 November 2024

4 Fakta Nutrisi dari Belut yang Tidak Semua Orang Tahu: Tinggi Vitamin A, Omega 3, dan Rendah Merkuri

– Masakan belut belum banyak ditemui di Indonesia karena kurangnya akses untuk mendapatkan dagingnya yang masih segar.

Sehingga produk belut yang paling mudah ditemui saat ini adalah keripik belut atau belut goreng yang berbahan dasar belut air tawar. Akan tetapi, di negara-negara Asia Timur, masakan belut laut sangat mudah ditemukan dan sering dibudidayakan. 

Dilansir dari Nutrition Advance, belut yang memiliki tubuh seperti ular ini dapat tumbuh hingga beberapa meter panjangnya. 

Di negara-negara di barat, dulunya belut merupakan bahan makanan yang murah karena kuotanya yang besar dan sangat bernutrisi. 

Walaupun begitu, sekarang jumlah belut berkurang sehingga harganya pun melejit. Terdata jumlah pembudidaya belut menurun sebanyak 5 persen per tahunnya selama 50 tahun terakhir. 

Belut terbagi menjadi dua macam. Yaitu belut air tawar (disebut unagi dalam masakan Jepang) dan belut air laut (disebut anago dalam masakan Jepang). 

Kali ini kita akan membahas belut air tawar yang lebih mudah didapatkan dan yang paling populer. 

Dalam 100 gram belut terdapat 236 kilo kalori yang memenuhi 12 persen kebutuhan per hari. Belut kaya akan lemak, yakni 15 gram atau 23 persen kebutuhan per hari. 

Terdapat 838 mg Omega 3 dan 251 mg Omega 6 pada 100 gram belut. Lalu terdapat 23,7 gram protein, yang juga memenuhi 47 persen kebutuhan per hari. Belut kaya akan vitamin A, B12, D, E, niacin, thiamin, kolin, asam pantothenic, dan nutrisi lain. 

Belut juga kaya akan mineral fosfor, zinc, selenium, potasium, magnesium, zat besi, dan zat lain. 

  1. Sumber vitamin A, D dan B12 yang baik

Dalam 100 gram belut terdapat kandungan vitamin A dan B12 yang sangat tinggi hingga melebihi angka 100 persen kebutuhan per harinya. Karena itu, belut sangat bagus untuk kesehatan mata, produksi energi, hingga fungsi imun. 

Vitamin D pada 100 gram belut dapat memenuhi separuh kebutuhan vitamin D per harinya. Vitamin ini bangun untuk kesehatan imun dan tulang. 

Dilansir dari Vinmec, belut juga dapat menyembuhkan anemia, hepatitis, rheumatism, sakit pada sendi, dan sejumlah penyakit lain. 

  1. Rendah merkuri

Ikan-ikan laut cenderung dikhawatirkan oleh orang-orang karena kandungan merkurinya yang cukup tinggi karena kontaminasi besi. Untungnya, belut telah terbukti memiliki tingkat kadar merkuri paling sedikit di antara ikan-ikan laut lainnya. 

American Pregnancy Association, Environmental Defense Fund, dan National Resources Defense Council telah mendaftarkan belut sebagai ikan dengan kadar merkuri rendah.

Terdapat penelitian yang menggunakan 52 sampel daging belut untuk menganalisa kadar merkurinya. Ditemukan rata-ratanya adalah 0.085 ppm, yang lebih rendah daripada tuna. 

  1. Sumber omega 3 yang baik

Omega 3 telah diasosiasikan dengan penurunan risiko penyakit jantung oleh Panduan Makanan Amerika. Walaupun begitu, tidak banyak orang mengkonsumsinya dengan cukup. 

Justru data dari survei kesehatan nasional (NHANES) menunjukkan bahwa warga Amerika sendiri tidak mengkonsumsi cukup omega 3 sesuai saran dokter. 

Terdapat 838 mg omega 3 per 100 gram belut, atau 1.333 mg per fillet rata-rata. Selain belut, sarden juga mengandung omega 3 yang tinggi pula. 

  1. Tinggi protein

Protein pada belut cukup tinggi dan hampir sama dengan jumlah protein pada daging sapi dan ayam dari jumlah protein per gram-nya. Dari 100 gram belut tadi, ditemukan 23,7 gram protein. 

Perlu diketahui, belut mentah memiliki racun pada darahnya dan berisiko menimbulkan penyakit yang berbahaya pada semua hewan dan manusia yang memakannya.

Racun ini baru dapat dihancurkan ketika belut mencapai suhu 58-70 derajat celcius. Karena itu, belut perlu dimasak sebelum disajikan. Bahkan sushi belut juga dimasak terlebih dahulu. 

Editor: Bayu Putra

Tag:  #fakta #nutrisi #dari #belut #yang #tidak #semua #orang #tahu #tinggi #vitamin #omega #rendah #merkuri

KOMENTAR